Selasa, 22 Oktober 2013

E LEARNING TOPIK 7-8





Sebelum memulai matrikulasi  e-learning ini, mahasiswa WAJIB ABSEN dengan mengisi NAMA, HADIR di KOLOM KOMENTAR
Untuk memulai E-learning silahkan KLIK DISINI

SANITASI MAKANAN



Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Menurut WHO, yang dimaksud makanan adalah : “Food include all substances, whether in a natural state or in a manufactured or preparedform, wich are part of human diet.” Batasan makanan tersebut tidak termasuk air, obat-obatan dan substansi-substansi yang diperlukan untuk tujuan pengobatan.
Karena pentingnya makanan bagi tubuh kita maka hendaknya perlu untuk menjaga hygiene dan sanitasi makanan tersebut agar dapat kita konsumsi secara sehat dan tidak menimbulkan penyakit bagi tubuh kita.
Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa  makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya :
1. Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki
2. Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganan selanjutnya.
3. Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh enzym, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan.
4.Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang dihantarkan oleh  makanan (food borne illness).
Higiene dan sanitasi
Pengertian higiene menurut Depkes adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu subyeknya. Misalnya mencuci tangan untuk melindungi kebersihan tangan, cuci piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian  makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan. 
Sanitasi Makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan tindakan 
 yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat menganggu atau memasak kesehatan, mulai dari sebelum  makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana  makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada masyarakat atau konsumen.  Sanitasi Makanan ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan kemurnian  Makanan mencegah konsumen dari penyakit, mencegah penjualan  makanan yang akan merugikan pembeli. mengurangi kerusakan / pemborosan  makanan

Tuliskan dan jelaskan infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan!
NEXT

PRINSIP SANITASI MAKANAN



Dalam pengelolaan  makanan ada 6 prinsip yang harus di perhatikan yaitu:

  1. Keadaan bahan Makanan
Semua jenis bahan  makanan perlu mendapat perhatian secara fisik serta kesegarannya terjamin, terutama bahan-bahan  makanan yang mudah membusuk atau rusak seperti daging, ikan, susu, telor, makanan dalam kaleng, buah, dsb. Baham  makanan yang baik kadang kala tidak mudah kita temui, karena jaringan perjalanan  makanan yang begirtu panjangdan melalui jarngan perdagangan yang begitu luas. Salah satu upaya mendapatkan bahan makanan yang baika dalah menghindari penggunaan bahan  makanan yang berasal dari sumber tidak jelas (liar) karena kurang dapat dipertanggung jawabkan secara kualitasnya.
Tukiskan dan jelaskan bahaya dari bahan-bahan pengawet makanan yang dilarang beredar di pasaran!
 NEXT

PRINSIP SANITASI MAKANAN


2. Cara penyimpanan bahan Makanan
Tidak semua bahan  Makanan yang tersedia langsung dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan Makanan yang tidak segera diolah terutama untuk katering dan penyelenggaraan  Makanan RS perlu penyimpanan yang baik, mengingat sifat bahan Makanana yang berbeda-beda dan dapat membusuk, sehingga kualitasnya dapat terjaga. Cara penyimpanan yang memenuhi syarat hgiene  Sanitasi Makanan adalah sebagai berikut:
1. Penyimpanan harus dilakukan ditempat khusus (gudang) yang bersih dan memenuhi syarat
2. Barang-barang agar disusun dengan baik sehingga mudah diambil, tidak memberi kesempatan serangga atau tikus untuk bersarang, terhindar dari lalat/tikus dan untuk produk yang mudah busuk atau rusak agar disimpan pada suhu yang dingin.
Atau dapat pula dilakukan tata cara penyimpanan bahan makanan yang baik menurut higiene dan sanitasi makanan adalah sebagai berikut:
  1. Suhu penimpanan yang baik
Setiap bahan makanan mempunyai spesifikasi dalam penyimpanan tergantung kepada besar dan banyaknya makanan dan tempat penyimpanannya. Sebagian besar dapat dikelompokkan menjadi:
  1. Makanan jenis daging, ikan, udang dan olahannya
    • Menyimpan sampai 3 hari : -50 sampai 00 C
    • Penyimpanan untuk 1 minggu : -190 sampai -50 C
    • Penyimpanan lebih dari 1minggu : dibawah -100 C
  2. Makanan jenis telor, susu dan olahannya
    • Penyimpanan sampai 3 hari : -50 sampai 70 C
    • Penyimpanan untuk 1 minggu : dibawah -50 C
    • Penyimpanan paling lama untuk 1 minggu : dibawah -50 C
  3. Makanan jenis sayuran dan minuman dengan waktu penyimpanan paling lama 1 minggu yaitu 70 sampai 100 C
  4. Tepung, biji-bijian dan umbi kering pada suhu kamar (250C).
  1. Tata cara Penyimpanan
1.      Peralatan penyimpanan
# Penyimpanan suhu rendah dapat berupa:
Lemari pendingin yang mampu mencapai suhu 100 – 150 C untu penyimpanan sayuran, minuman dan buah serta untuk display penjualan makanan da minuman dingin. Lemari es (kulkas) yang mampu mencapai suhu 10 - 40 C dalam keadaanisi bisa digunakan untuk minuma, makanan siap santap dan telor. Lemari es (Freezer) yang dapat mencapai suhu -50 C, dapat digunakan untuk penyimpanan daging, unggas, ikan, dengan waktu tidak lebih dari 3 hari. Kamar beku yang merupakan ruangan khusus untuk menyimpan makanan beku (frozen food) dengan suhu mencapai -200 C untuk menyimpan daging dan makanan beku dalam jangka waktu lama.


       #   Penyimpanan suhu kamar
Untuk makanan kering dan makanan terolahan yang disimpan dalam suhu kamar, maka rang penyimpanan harus diatur sebagai berikut:
Makanan diletakkan dalam rak-rak yang tidak menempel pada dinding, lantai dan langit-langit, maksudnya adalah: untuk sirkulasi udara agar udara segar dapatsegera masuk keseluruh ruangan, mencegah kemungkinan jamahan dan tempat persembunyian tikus, untuk memudahkan pembersihan lantai, untuk mempermudah dilakukan stok opname. Setiap makanan ditempatkan dalam kelompoknya dan tidak bercampur baur.  Untuk bahan yang mudah tercecer seperti gula pasir, tepung, ditempatkan dalam wadah penampungan sehigga tidak mengotori lantai.
Bahan mentah harus terpisah dari makanan siap santap. Makanan yang berbau tajam harus ditutup dalam kantong plastik yang rapat dan dipisahkan dari makanan lain, kalau mungin dalam lemari yang berbeda, kalau tidak letaknya harus berjauhan. Makanan yang disimpan tidak lebih dari 2 atau 3 hari harus sudah dipergunakan. Lemari tidak boleh terlalu sering dibuka, maka dianjurkn lemari untuk keperluan sehari-hari dipisahkan dengan lemari untuk keperluan penyimpanan makanan.
# Penyimpanan makanan kering:
1.      Suhu cukup sejuk, udara kering dengan ventilasi yang baik
2.      Ruangan bersih, kering, lantai dan dinding tidak lembab
3.      Rak-rak berjarak minimal 15 cm dari dinding lantai dan 60cm dari langit-langit
4.      Rak mudah dibersihkan dan dipindahkan
5.      Penempanan dan pengambilan barang diatur dengan sistem FIFO (firs in first out) artinya makanan yang masuk terlebih dahulu harus dikeluarkan lebih dulu
2.      Administrasi penyimpanan
Setiap barang yang dibeli harus dicatat dan diterima oleh bagian gudang untuk ketertiban adminisrasinya. Setiap jenis makanan mempunyai kartu stock, sehingga bila terjadi kekurangan barang dapat segera diketahui
NEXT