a.
Perilaku individu
Perilaku
individu dipengaruhi oleh berbagai hal seperti : tingkat pengetahuan, sikap
mental, tingkat kebutuhan individu, tingkat keterikatan dalam kelompok, tingkat
kemampuan sumber daya yang ada.
1)
Tingkat pengetahuan
Tingkat
pengetahuan seseorang mempengaruhi perilaku individu. Makin tinggi pendidikan /
pengetahuan kesehatan seseorang, makin tinggi kesadaran untuk berperan serta.
Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan langsung antar tingkat pendidikan ibu
dan kesehatan keluarganya.
Dalam
permasalahan kesehatan, sering dijumpai bahwa persepsi masyarakat tidak selalu
sama dengan persepsi dengan persepsi pihak provider kesehatan (tenaga
kesehatan).
Untuk
mencapai kesepakatan atau kesamaan persepsi sehingga tumbuh keyakinan dalam hal
masalah kesehatan yang dihadapi diperlukan suatu proses (KIM) yang mantap.
Dalam
proses ini diharapkan terjadi perubahan perilaku seseorang, yang tahap-tahapnya
adalah :
-
pengenalan (awarenes)
-
peminatan (interest)
-
penilaian (evaluation)
-
percobaan (trial)
-
penerimaan (adoption)
2)
Sikap mental
Sikap
mental pada hakekatnya merupakan kondisi kejiwaan, perasaan dan keinginan (mind,
feeling and mood) seseorang sehingga hal tersebut berpengaruh pada perilaku
serta pada akhinya perbuatan yang diwujudkannya.
Kondisi ini
didapatkan dari proses tumbuh kembang individu sejak masa bayi/anak dan
berkembang pula dari pendidikan serta pengalaman hidupnya dalam berinteraksi
dengan lingkungan/masyarakatnya.
Dengan
memahami sikap mental masyarakat (norma), maka para pemberi pelayanan sebagai
“Prime Mover” akan dapat membentuk strategi perekayasaan manusia dan sosial..
3)
Tingkat kebutuhan individu
Berkaitan
dengan sistem kebutuhan yang terdapat dalam diri individu, MASLOW mengatakan
bahwa pada diri manusia terdapat sejumlah kebutuhan dasar yang menggerakkannya
untuk berperilaku.
Kelima
kebutuhan menurut MASLOW tersebut terikat dalam suatu hirarki tertentu
berdasarkan kuat lemahnya MOTIVASI. Motivasi adalah penggerak batin yang
mendorong seseorang dari dalam untuk menggunakan tenaga yang ada pada dirinya
sebaik mungkin demi tercapainya sasaran.
Implikasi
dari uraian diatas adalah bahwa sepanjang perilaku berperan serta yang
dikehendaki dapat memenuhi kebutuhan poko anggota masyarakat dan sejalan dengan
norma dan nilai yang dianut, maka peran serta tersebut dapat berkembang.
Sebaliknya,
perilaku yang lain (baru ataupun berlawanan) tidak akan muncul dengan mudah
apabila kebutuhan pokok anggota masyarakat tersebut tidak dipenuhi.
4)
Tingkat keterikatan kelompok
Suatu
masyarakat terdiri dari individu/keluarga yang hidup bersama, terorganisi dalam
suatu sistem sosial atau ikatan. Sesuai dengan kepentingan dan aspirasi
anggotanya sistem sosial tersebut dapat berupa organisasi/ikatan : politik,
ekonomi, sosbud, agama, profesi, pendidikan, hukum, dll. Organisasi / institusi
bentukan dari sistem sosial tersebut bervariasi besarnya dan profil sosial
ekonominya, serta tingkatannya, mulai dari paguyuban atau bahkan kelompok
terisolir pada tingkat desa, kota dan nasional.
5)
Tingkat kemampuan sumber daya
Perilaku
individu juga diepengaruhi oleh tersedianya sumber daya terutama sarana untuk
pemenuhan kebutuhan baik yang dimiliki olehnya maupun yang tersedia
dimasyarakat
b.
Perilaku masyarakat
Perilaku
masyarakat dipengaruhi terutama oleh keadaan politik, ekonomi, sosial budaya,
pendidikan dan agama
1)
Keadaan dan struktur politik ; sangat penting peranannya dalam mempengaruhi
derajat perilaku masyarakat yang selanjutnya akan mewujudkan peran serta
masyarakat. Kestabilan dan kesepakatan politik, perangkat-perangkat lunak juga
hukum yang ada serta wadah yang jelas merupakan hal penting dalam menunjang
perwujudan kearah itu.
2)
Keadaan ekonomi ; sangat penting pula pengaruhnya terhadap perwujudan peran
serta masyarakat, mengingat kemajuan yang dicapai dibidang ekonomi lebih
memungkinkan kemampuan masyarakat untuk berperan serta dalam berbagai aspek
pembangunan
3)
Aspek sosial-budaya ; turut menentukan pula pengaruhnya terhadap perwujudan
peran serta masyarakat. Dalam berbagai hal masih sering dijumpai situasi dimana
tata nilai budaya masyarakat indonesia tertentu belum lagi memungkinkan
terwujudnya perilaku hidup sehat, apalagi untuk berperan serta dalam
pembangunan kesehatan seperti yang diharapkan.
4)
Aspek pendidikan ; tingkat pendidikan suatu bangsa akan mempengaruhi perilaku
rakyatnya. Makin tinggi pendidikan masyarakat makin tinggi kesadaran
kesehatannya.
5)
Aspek Agama ; ketentuan atau ajaran-ajaran yang berlaku dalam berbagai agama
mempengaruhi perilaku masyarakat. Agama dapat merupakan jembatan ataupun
hambatan bagi terwujudnya perilaku positif masyarakat dalam kesehatan.Next
pada kenyataan nya bu bagi pengusaha atau pun sebuah anggota masyarakat terutama kepala keluarga yang seharusnya ikud peran aktif, namun sebagian tidak mengindahkan jika ad undangan misalnya dari kelurahan untuk pelaksanaan gotong royong, atau musyawarah mupakat, mereka hanya menyetujui saja tanpa melihat proses tersebut... itu bagaimana bu?
BalasHapusmenurut aku yah ta itu termasuk pada poin ke 3 yaitu Tingkat kebutuhan individu nah disitu dijelaskan bahwa sepanjang perilaku berperan serta yang dikehendaki dapat memenuhi kebutuhan pokok anggota masyarakat dan sejalan dengan norma dan nilai yang dianut, maka peran serta tersebut dapat berkembang. nah mungkin dia merasa bahwa hal tersebut (gotong royong, musyawarah) tidak dapat memenuhi kebutuhannya. :)
Hapusjadi mungkin didalam melakukan kegiatan tsb harus ada manfaat bukan hanya untuk kepentingan bersama namun juga untuk pribadi,
menurut saya ya ta ini salah satu contoh partisipasi pasif. mereka hanya menyetujui tp tidak ikut bertanggung jawab. memang dalam menjalankan suatu kegiatan harus didasari dengan kesadaran dalam diri sendiri, disinilah peran kita sebagai kesmas bagaimana caranya untuk menumbuhkan rasa kesadaran itu.
Hapusta itu mungkin karena kurang tahuan akan manfaatnya atau karena dia merasa tidak penting akan adanya kegiatan tersebutsehingga mereka malas untuk ikut serta dalam kegiatan itu...
BalasHapusiya mus... masyarakat nya sudah berpendidikan tinggi namun, kesadaran kurang dan loyalitas serta peran sosial untuk berkecimpung di lingkungan itu kurang... terima kasih penadapatnya mas mus :)
Hapusterus gmn cara meningkatkan kesadaran masyarakatnya ?? kalo pendidikannya udah tinggi??????
Hapuskadang sebagian masyarakat sudah mengetahui cara hidup sehat, tetapi mereka enggan untuk merubah prilakunya, bagimana cara mengubahnya bu agar masyarakat tersebut dapat berprilaku hidup sehat minimal untuk individu atau dirinya sendiri?
BalasHapusitu disebabkan karena banyak faktor wi.
Hapussalah satunya faktor kebiasaan jadi menurut saya kita harus meningkatkan pengetahuan masyarakat bahwa hal tersebut mempunyai dampak-dampak yang merugikan,, :)
kalau menurut saya ada Beberapa faktor yang berpengaruh untuk membuat pendekatan peran serta masyarakat yaitu
BalasHapusa) Motivasi, insentif bagi kelompok untuk bekerja sama harus ada jika interaksi dan keterlibatan ingin diberlanjutkan.
b) Kepemimpinan masyarakat, keberadaan struktur kepemimpinan dalam organisasi formal dan informal di masyarakat.
c) Kemampuan untuk melakukan Learning approach, adanya fleksibilitas untuk mencoba aktivitas dan metode baru serta memberi peluang mekanisme feedback untuk belajar dari kesuksesan dan kesalahan. Dalam hal ini masyarakat diberi hak untuk menentukan pilihannya sendiri dan menanggung konsekuensinya.
d) Sumber daya, kemampuan sumber daya di masyarakat.
kalau menurut saya perilaku individu it sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan. jika perilaku individunya tidak mau bersosialisasi, ikut organisasi, tidak mau mengembangin dri dalam masyarakat. pasti tingkat pengetahuannya kurang dan minim.
BalasHapusbu saya ingin bertanya bagaimana kita mengatasi masyarakat yang menpunyai rilaku yang berbeda2 dan sulit menyatukannya karna prilakunya yang berbeda2,
BalasHapuscontohnya dalam masyarakat yang tetap atau bersikeras dengan prilakunya,ketika sudah di berikan pengarahan atau deberitahu oleh kesehatan masyarakatnya ngeyel,atau tetap keras dengan prilaku pengarahannya...
bu, bagaimana cara menyamakan persepsi antara orang yg tingkat pendidiknya kurang dengan oarang yg tingkat pendidikanya tinggi?
BalasHapus