Selasa, 22 Oktober 2013

SANITASI MAKANAN



Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Menurut WHO, yang dimaksud makanan adalah : “Food include all substances, whether in a natural state or in a manufactured or preparedform, wich are part of human diet.” Batasan makanan tersebut tidak termasuk air, obat-obatan dan substansi-substansi yang diperlukan untuk tujuan pengobatan.
Karena pentingnya makanan bagi tubuh kita maka hendaknya perlu untuk menjaga hygiene dan sanitasi makanan tersebut agar dapat kita konsumsi secara sehat dan tidak menimbulkan penyakit bagi tubuh kita.
Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa  makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya :
1. Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki
2. Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganan selanjutnya.
3. Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh enzym, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan.
4.Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang dihantarkan oleh  makanan (food borne illness).
Higiene dan sanitasi
Pengertian higiene menurut Depkes adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu subyeknya. Misalnya mencuci tangan untuk melindungi kebersihan tangan, cuci piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian  makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan. 
Sanitasi Makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan tindakan 
 yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat menganggu atau memasak kesehatan, mulai dari sebelum  makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana  makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada masyarakat atau konsumen.  Sanitasi Makanan ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan kemurnian  Makanan mencegah konsumen dari penyakit, mencegah penjualan  makanan yang akan merugikan pembeli. mengurangi kerusakan / pemborosan  makanan

Tuliskan dan jelaskan infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan!
NEXT

52 komentar:

  1. 1.Diare
    Diare adalah pergerakan usus yang tidak menyenangkan, tidak nyaman, dan bercairan yang terus-menerus - biasanya dibawa oleh infeksi gastrointertinal (GI) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit. GI pada umumnya termasuk infeksi bakteri antara lain infeksi yang disebab oleh E.coli dan beberapa virus diare seperti rotavirus yang menyebabkan diare pada bayi. Semua infeksi ini sangat menular. Infeksi diare dapat menyebar melalui tangan yang kotor, makanan atau air yang terkontaminasi dan kontak langsung dengan feses.
    2.Penyakit Typus
    Penyebab penyakit Typus adalah bakteri bernama SALMONELLA TYPHI.Sumber penyebab hepatitis, lebih banyak disebabkan kuman yang menempel di bekas cucian gelas, sendok, piring dan sebagainya dengan kondisi air cucian yang tak diganti, tangan yang kotor. Bakteri ini umumnya terdapat dalam makanan yang sudah basi, daging mentah, maupun kotoran, faktor penyebab penyekit tipes menular
    3.Penyakit infeksi Toxoplasma
    Kebanyakan orang yang mengalami infeksi toksoplasmosis karena melakukan kontak dengan kotoran kucing yang membawa parasit, makan daging mentah yang telah terkontaminasi atau tidak dimasak dengan matang, atau minum air yang mengandung parasit.

    Orang yang mengembangkan toksoplasmosis, mengalami gejala mirip flu seperti nyeri tubuh, sakit kepala, dan demam. Tapi gejala yang disebabkan oleh bakteri toxoplasma sangat sedikit karena sistem kekebalan tubuh biasanya menjaga tubuh Anda dari infeksi parasit ini.

    Parasit ini juga dapat menyebabkan masalah serius seperti kerusakan pada otak, mata dan organ lainnya pada wanita hamil dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

    Untuk mencegah infeksi akibat toxoplasma, masaklah makanan pada suhu aman, mencuci tangan saat memegang makanan, minum air yang steril, dan jika hamil, jauhi kotoran kucing

    BalasHapus
  2. HABIB NASUTION
    NPM 13410040P

    Tuliskan dan jelaskan infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan!

    Berbagai penyakit atau infeksi yang berbeda-beda mungkin terjadi karena memakan makanan yang terkontaminasi dengan organisme pathogen. Hal ini khususnya benar untuk infeksi usus seperti E. coli enterotoksigen, kolera, disentri dan tifus.

    Secara garis besar penyebab terjadinya penyakit tersebut dibagi menjadi dua.
    1. Peracunan makanan

    a. Staphylococcus
    Peracunan makanan stafilokokus sebegitu jauh adalah bentuk yang paling umum. Peracunan ini disebabkan oleh kokus gram pusitif kecil, stafilokokus yang sama bertanggung jawab atas banyaknya masalah infeksi di rumah sakit. Stafilokokus tumbuh secara optimal pada suhu tubuh, 37oC, tetapi organisme ini akan tumbuh pula, walau lebih lambat, pada suhu dibawah 10oC. Sementara stafilokokus tumbuh, galur yang menyebabkan peracunan makanan melepaskan toksin (racun) kedalam makanan, toksin inilah yang menyebabkan timbulnya peracunan makanan. Toksin ini diberi nama umum enterotoksin karena reaksi yang hebat yang terjadi di saluran pencernaan. Satu sifat enterotoksin stafilokokus yang sangat penting ialah stabilitasnya terhadap panas. Sekali enterotoksin terbentuk, tidak mungkin dihancurkan bahkan bila makanan itu panaskan dengan menandai untuk mematikan stafilokokus yang berdaya hidup.

    b. Bacillus cereus
    Organisme ini adalah batang besar gram positif yang membentuk spora dan merupakan salah satu anggota suku bacillaceae saprofit yang paling sering terdapat dimana-mana. B. Cereus mengelurakan sejumlah enzim, seperti penisilinase, fosfolipase, enzim proteolisis, dan hemolisin, tetapi hanya relatif baru-baru ini organisme ini dikenal sebagai jasad penyebab peracunan makanan.

    c. Clostridium botulinum
    C. botulinum, batang gram positif yang besar dalam suku bacillaceae, adalah jasad etiologi peracunan makanan yang sangat fatal yang biasanya terjadi setelah menelan eksotoksin yang terbentuk sebelumnya yang dihasilkan oleh organisme ini sewaktu tumbuh dalam makanan. Epidemiologi botulisme C. Botulinum tersebar dalam tanah pada dasar danau dan pada vegetasi yang membusuk, begitu banyak makanan, sayuran dan daging, terkontaminasi dengan bakteri ini.

    2. Infeksi makanan

    a. Salmonella
    Tipe ain keracunan makanan disebabkan oleh anggota marga salmonella. Tipe peracunan makanan ini lebih tepat disebut infeksi makanan, karena organsime yang hidup itu harus ditelan. Atas dasar perbedaan serologi dalam dinding sel lipopolisakarida, terdapat ratusan serotipe salmonella yang berlainan, pada mulanya salmonella diberi nama jenis yang mempertelakan penyakit yang ditimbulkannya. Diantara jenis-jenis salmonella yang palingmenyebabkan infeksi makanan adalah S typhimurium, S. Newport, dan S. Enteritidis. Akan tetapi jenis mana saja dari ratusan jenis salmonella mungkin menyebabkan gastroenteritis pada manusia.

    b. Clostridium perfringens
    Tipe peracunan makanan yang penting yang telah dipertelakan hanya selama beberapa dasawarsa terahir disebabkan oleh C. Perfringens. Organisme ini akan membentuk spora apabila sampai di dalam usus, dan hanya pada waktu pembentukan endospora dalam usus itulah toksin peracunan makanan diproduksi. Sumber yang paling sering ialah saging atau produk-produk daging.

    c. Vibrio parahaemolyticus
    Kerang-kerangan (kerang, tiram dan kupang) mungkin merupakan sumber infeksi saluran pencernaan jika dimakan mentah atau sedikit masak. Ledakan tifus dan hepatitis A ditelusuri ke arah kerang yang diperoleh dari air yang tercemar limbah. Satu organisme, V. Parahaemolyticus,kini diketahui menyebabkan ribuan kasus gastroenteritis setiap tahun. Organisme ini tumbuh paling baik pada medium yang mengandung 4 persen NaCl dan telah diisolasi diseluruh dunia dari air pantai laut tempat ditemukannya dalam dan pada plankton yang timbuh didaerah ini. Dan akibatnya menjadi sumber infeksi makanan V. Parahaemolyticus. Makanan lain yang dituduh sebagai sumber organisme ini meliputi : tengiri, cumi-cumi, dan kepiting, dan paling sedikit 30 jenis ikan laut lainnya.

    BalasHapus
  3. 1.Kolera
    Penyakit kolera (cholera) adalah penyakit infeksi saluran usus bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk kedalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada saluran usus sehingga terjadilah diare (diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat, akibatnya seseorang dalam waktu hanya beberapa hari kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi.
    Gejala
    *Diare yang encer dan berlimpah tanpa didahului oleh rasa mulas atau tenesmus.
    *Feaces atau kotoran (tinja) yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi cairan putih keruh (seperti air cucian beras) tanpa bau busuk ataupun amis, tetapi seperti manis yang menusuk.
    *Feaces (cairan) yang menyerupai air cucian beras ini bila diendapkan akan mengeluarkan gumpalan-gumpalan putih.
    *Diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup banyak.
    *Kejang otot perut bisa juga dirasakan dengan disertai nyeri yang hebat.
    .
    2. Typus
    Merupakan penyakit infeksi akut usus halus, disebabkan oleh sejenis bakteri yaitu Salmonella typhi. Penyakit ini merupakan endemik di Indonesia sebagai daerah tropis, dapat terjadi sepanjang tahun dan hampir di semua daerah di Indonesia. Dapat menyerang segala usia, tapi paling sering menyerang anak-anak. Bakteri Salmonella typhi masuk tubuh manusia melalui makanan dan air yang tercemar. Sebagian kuman dihancurkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus dan mencapai jaringan limpa, plak peyeri, hati dan bagian-bagian lain. Pada organ tersebut bakteri berkembang dan mengeluarkan toksin (racun) sehingga terjadi peradangan yang mengakibatkan demam.
    Gejala
    Gejala-gejala yang timbul bervariasi, seperti; demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, mual, muntah, diare, batuk dan perasaan tidak enak di perut serta kejang. Berikutnya panas badan menjadi tinggi, lidah kotor di tengah, tepi ujung merah dan tremor, gangguan kesadaran, mengigau, sampai koma, detak jantung melemah, kondisi psikis bingung.

    3. Disentri
    Disentri mengacu pada gangguan pencernaan yang ditandai dengan peradangan usus, terutama usus besar. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan disentri karena setiap episodediare di mana darah hadir dalam tinja berair. Disentri tersebar di antara manusia melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Setelah seseorang terinfeksi, organisme menular tinggal di usus dan dilewatkan dalam tinja orang yang terinfeksi. Dengan beberapa kasus, hewan juga bisa terinfeksipenyakit disentri dan menyebarkan penyakit ke manusia.
    Bakteri penyebab disentri umum antara lain kontak dengan bakteri Shigella dan beberapa jenis Escherichia coli (E. coli). Penyebab lain bakteri yang kurang umum dari diare berdarah termasuk infeksi Salmonella dan Campylobacter. Disentri dikaitkan dengan kondisi lingkungan dimana sanitasi yang buruk adalah lazim. Disentri amebic, disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica, yang paling sering ditemukan di daerah tropis dengan kondisi kehidupan yang ramai dan sanitasi yang buruk.

    BalasHapus
  4. 1. Penyakit Diare
    Diare adalah merupakan suatu penyakit yang membuat tubuh mengeluarkan tinja dalam bentuk cairan. Pada beberapa kasus, diare ringan akan dapat hilang dalam beberapa hari. Tapi ada juga penderita yang mengalami sakit diare lebih dari beberapa hari. Diare ini dapat membuat tubuh merasa lemas dan dehidrasi. Makanan atau minuman yang mengantung beberapa jenis bakteri atau parasit, juga dapat menyebabkan diare. Masalah ini sering kali disebut sebagai keracunan makanan.
    2. Penyakit Typus
    Penyakit typus adalah penyakit yang menular disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi saluran pencernaan. Bakteri penyebab penyakit typus adalah bakteri salmonella yang terdapat pada makanan.

    3. Penyakit Hepatitis
    Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis".
    • Virus hepatitis A
    Virus hepatitis A terutama menyebar melalui vecal oral. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.

    BalasHapus
  5. Tuliskan dan jelaskan infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan
    1. Demam tifoid, atau dikenal juga sebagai penyakit tifus, merupakan infeksi berat pada saluran cerna yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Demam tifoid dapat ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi karena penanganan yang tidak bersih/higienis. Bakteri Salmonella typhi akan masuk ke dalam saluran cerna dan masuk ke peredaran darah hingga terjadi peradangan pada usus halus dan usus besar.

    2. Diare
    Diare biasanya disebabkan oleh makanan atau minuman yang tercemar kuman yang berasal dari tinja. Anak kecil bisa mencret setelah disuapi makanan dengan tangan yang kotor, atau setelah memasukkon barang yang kotor kedalam mulutnya. Kuman kuman tersebut dapat disebarkan melalui makanan dan oleh tangan atau benda yong kotor
    Contohnya, anak anak akan terserang penyakit diacre jika ibunya memberinya makanan dengan tangan yang kotor atau kukunya tidak dibersihkan
    Pencegahan diare termasuk pengetahuan mengenai kebersihan tangan, menghindari jajanan pinggir jalan, dan menghindari makanan dari telur yang mentah.

    3.TOXOPLASMA
    Cara penularannya dapat melalui makanan, sayuran/buah-buahan yang tercemar kotoran kucing. Gejala yang timbul pada infeksi Toxoplasma tidak spesifik, sehingga penderita sering tidak menyadari bahwa dirinya telah terkena infeksi. infeksi Toxoplasma pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, meninggal dan infeksi toxoplasma bawaan. Infeksi toxoplasma bawaan ini dapat mengakibatkan anak yang dilahirkan mengalami kerusakan mata, otak dan keterbelakangan mental, namun seringkali gejala ini tidak terlihat pada bayi yang baru lahir.Untuk mencegah infeksi akibat toxoplasma, masaklah makanan pada suhu aman, mencuci tangan saat memegang makanan, minum air yang steril, dan jika hamil, jauhi kotoran kucing

    4. Hepatitis A
    Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A yang menginfeksi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses yang terkontaminasi virus. Hepatitis viral akut memiliki karakteristik : onset yang tiba- tiba demam, mual, perut yang tidak nyaman diikuti dengan kuning beberapa hari kemudian.
    Pencegahan sebaiknya dilakukan dengan menghindari makanan, minuman dan air yang kemungkinan terkontaminasi serta dengan vaksinasi.

    5.Kolera
    Kolera adalah penyakit bakteri akut usus disebabkan oleh Vibrio cholerae. Infeksi terjadi melalui makanan atau minuman terkontaminasi oleh feses atau muntahan dari seseorang yang terinfeksi.Tingkat keparahannya bervariasi. Kebanyakan infeksi adalah tidak bergejala. Pada kasus yang sedang, hanya diare akut berupa air. Pada kasus berat, diare berupa air yang terus- menerus disertai mual dan muntah dan cepat berkembang menjadi dehidrasi.
    Pencegahan sebaiknya dilakukan dengan menghindari makanan, minuman dan air yang kemungkinan terkontaminasi .

    BalasHapus
  6. Eko Listiono/ 13410035P/ FKM Konversi

    Penyakit karena makanan dapat dibedakan menjadi infeksi melalui makanan dan keracunan makanan. Media massa cenderung menggambarkan semua penyakit karena makanan sebagai ‘keracunan makanan', namun, penggunaan istilah tersebut tidak benar.

    Keracunan makanan terjadi karena korban mengkonsumsi makanan yang mengandung racun/toksin. Racun-racun ini dapat dihasilkan oleh mikroorganisme yang secara alami terdapat dalam makanan (misalnya, jamur-jamur tertentu), atau merupakan kontaminan.

    Racun langsung mempengaruhi reaksi-reaksi biologis yang berlangsung di dalam tubuh. Pada kadar yang cukup tinggi, pengaruh racun bersifat akut dan terjadi beberapa jam setelah konsumsi. Gejalanya dapat meliputi mual dan muntah. Racun dapat berasal dari berbagai sumber. Dua racun bakteri yang paling terkenal dihasilkan oleh Staphylococcus aureus dan Cl ostridium botulinum .
    Racun-racun tertentu, misalnya mycotoxin, dapat menimbulkan akibat jangka panjang walaupun pada kadar rendah. Kebanyakan racun ini tahan panas, sehingga tidak dapat dihilangkan dengan pemasakan.

    Infeksi melalui makanan disebabkan oleh pathogen (mikroorganisme yang menyebabkan infeksi) menular yang terdapat pada makanan. Mikroorganisme ini berkembang biak di dalam usus. Selanjutnya, mikroorganisme ini menghasilkan racun yang menyerang dan merusak sel-sel epitel (permukaan) usus. Akibatnya berupa sakit perut dan diare dalam beberapa jam atau beberapa hari setelah konsumsi makanan yang terkontaminasi. Setelah beberapa hari gejala-gejala ini hilang, tetapi pasien mungkin masih mengeluarkan mikroorganisme penyebab penyakit dalam kotorannya. Orang yang demikian disebut orang sehat pembawa penyakit ( healthy carrier ). Dengan perilaku yang kurang higienis (di toilet), seseorang dapat mengkontaminasi makanan dan orang lain.

    Bakteri yang menyebabkan sebagian besar kasus infeksi melalui makanan adalah Salmonella, Campylobacter dan E. coli. Virus juga dapat menyebabkan infeksi melalui makanan. Kebanyakan infeksi melalui makanan terjadi selama musim panas, karena kondisi yang lebih sesuai untuk pertumbuhan bakteri. Pada kebanyakan kasus, infeksi melalui makanan bersifat ringan, dan sebagian besar orang hanya mengalami diare. Orang-orang tua, anak-anak kecil atau orang dengan daya tahan tubuh yang lemah merupakan kelompok yang lebih rentan dan mungkin mengalami gejala yang paling parah.

    Pemanasan makanan dengan benar dapat mencegah infeksi melalui makanan. Hampir semua bakteri yang tidak membentuk spora terbunuh pada temperatur di atas 70°C.

    Walaupun kebanyakan infeksi makanan terjadi di rumah, kasus-kasus di rumah makan seringkali lebih diperhatikan karena kasus-kasus demikian menyangkut lebih banyak orang.

    BalasHapus
  7. 1. Penyakit Diare
    Diare adalah merupakan suatu penyakit yang membuat tubuh mengeluarkan tinja dalam bentuk cairan. Pada beberapa kasus, diare ringan akan dapat hilang dalam beberapa hari. Tapi ada juga penderita yang mengalami sakit diare lebih dari beberapa hari. Diare ini dapat membuat tubuh merasa lemas dan dehidrasi. Makanan atau minuman yang mengantung beberapa jenis bakteri atau parasit, juga dapat menyebabkan diare. Masalah ini sering kali disebut sebagai keracunan makanan.
    2. Penyakit Typus
    Penyakit typus adalah penyakit yang menular disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi saluran pencernaan. Bakteri penyebab penyakit typus adalah bakteri salmonella yang terdapat pada makanan.

    3. Penyakit Hepatitis
    Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis".
    • Virus hepatitis A
    Virus hepatitis A terutama menyebar melalui vecal oral. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.

    BalasHapus
  8. Infeksi melalui makanan disebabkan oleh pathogen (mikroorganisme yang menyebabkan infeksi) menular yang terdapat pada makanan. Mikroorganisme ini berkembang biak di dalam usus. Selanjutnya, mikroorganisme ini menghasilkan racun yang menyerang dan merusak sel-sel epitel (permukaan) usus. Akibatnya berupa sakit perut dan diare dalam beberapa jam atau beberapa hari setelah konsumsi makanan yang terkontaminasi. Mikroorganisme yang menyebabkan sebagian besar kasus infeksi melalui makanan adalah:
    1. Salmonella
    Infeksi yang menyebar luas ini memiliki dua jenis utama: demam tifoid (typhus /types/tipus/tipes) dan infeksi non-tifoid. Salmonella biasanya terjadi akibat makanan unggas setengah matang, kontaminasi dari makanan atau alat masak, dan telur mentah atau setengah matang (termasuk telur yang mengandung produk seperti mayones dan custard). Susu, daging, dan produk, seperti kecambah alfalfa, juga dapat menularkan penyakit. Demam tifoid sering menyebabkan demam, sakit perut, pembengkakan hati dan limpa, diare (tinja dapat berdarah), dan ruam kulit. Infeksi salmonella non-tifoid sering menyebabkan mual, muntah, diare, dan demam, dan merupakan penyebab paling umum penyakit bawaan makanan di Amerika Serikat.
    2. Campylobacter.
    Seperti salmonella, bakteri ini berasal dari saluran usus ayam dan dapat mencemari daging ayam selama pemrosesan. Unggas yang kurang matang dan kontaminasi makanan lainnya adalah sumber yang paling mungkin. Diare berdarah dapat terjadi.
    3. Cryptosporidium.
    Parasit ini dapat mengkontaminasi produk dan susu yang tidak dipasteurisasi. Cryptosporidium juga dapat ditemukan di kolam dan spa dan dapat menyebar dari orang ke orang.
    4. Escherichia coli
    Jenis E. coli O157: H7 menyebar paling sering melalui hamburger yang kurang matang. Jus yang tidak dipasteurisasi dan produk mentah yang terkontaminasi oleh kotoran ternak juga bisa menjadi sumbernya. Ia dapat menyebabkan diare berdarah dan dapat menyebabkan gangguan darah yang parah.
    5. Vibrio cholerae
    Infeksi bakteri ini menyebabkan diare yang berat. Tipe lain dari infeksi vibrio, Vibrio parahaemolyticus, adalah karena konsumsi kerang yang terkontaminasi.
    6. Bacillus cereus
    Infeksi ini dapat terjadi akibat makanan yang kurang dipanaskan, seperti beras, dan sering ditemukan dalam makanan sisa di bawah lampu pemanas. Infeksi ini dapat menyebabkan muntah parah dan diare.
    7. Listeria monocytogenes
    Listeria berakibat fatal pada hampir 20 persen kasus. Infeksi ini dapat menyebabkan meningitis dan paling sering terjadi pada bayi dan orang tua. Organisme ini adalah dasar alasan peringatan bagi wanita hamil untuk tidak mengkonsumsi keju lunak yang tidak dipasteurisasi. Hot dog dan daging mentah deli juga makanan berisiko tinggi.
    8. Clostridium botulinum
    Bakteri ini menyebabkan kelumpuhan yang mengancam jiwa yang disebut botulisme. Infeksi dapat terjadi sebagai akibat dari pengalengan rumah, fermentasi ikan, dan penggunaan yang berkepanjangan dari penghangat makanan.
    9. Toksoplasma
    Infeksi ini dapat terjadi melalui konsumsi daging sapi mentah atau domba atau dengan kontaminasi dari kotoran kucing (misalnya, dalam kotak BAB kucing dan kebun yang jarang dibersihkan). Infeksi toksoplasmosis selama kehamilan berbahaya bagi janin.
    10. Trichinosis
    Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi daging babi yang kurang matang dan permainan liar, seperti beruang. Sapi dan daging kuda juga dapat terkontaminasi. Trichinosis jarang menyebabkan diare, tetapi dapat menyebabkan masalah pada mata, jantung, atau otak.
    11. Cacing pita
    Cacing pita dapat berasal dari memakan ikan mentah, daging sapi, dan babi. Salah satu jenis cacing pita dapat melakukan perjalanan ke otak dan dapat menyebabkan kejang-kejang.

    BalasHapus
  9. 1. Tuliskan dan jelaskan infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan!
    a. Thypus : penyakit infeksi bakteri pada usus halus dan terkadang pada aliran darah yang disebabkan oleh karena adanya infeksi kuman Salmonella typhi atau Salmonella paratyphy A, B dan C.Penyakit thypus dapat ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar dengan kuman tipes, Salmonella typhosa, kotoran atau air kencing penderita tipes.

    b.Diare : Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada perut atau usus. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, parasit, jamur atau virus. Parasit cryptosporidium atau microsporidium pada makanan atau minum yang dkonsumsi.

    c. Hepatitis :Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis".Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.

    BalasHapus
  10. 1.Diare
    Diare adalah pergerakan usus yang tidak menyenangkan, tidak nyaman, dan bercairan yang terus-menerus - biasanya dibawa oleh infeksi gastrointertinal (GI) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit. GI pada umumnya termasuk infeksi bakteri antara lain infeksi yang disebab oleh E.coli dan beberapa virus diare seperti rotavirus yang menyebabkan diare pada bayi. Semua infeksi ini sangat menular. Infeksi diare dapat menyebar melalui tangan yang kotor, makanan atau air yang terkontaminasi dan kontak langsung dengan feses.
    2. Hepatitis A
    Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A yang menginfeksi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses yang terkontaminasi virus. Hepatitis viral akut memiliki karakteristik : onset yang tiba- tiba demam, mual, perut yang tidak nyaman diikuti dengan kuning beberapa hari kemudian.
    Pencegahan sebaiknya dilakukan dengan menghindari makanan, minuman dan air yang kemungkinan terkontaminasi serta dengan vaksinasi.
    3. Penyakit Typus
    Penyakit typus adalah penyakit yang menular disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi saluran pencernaan. Bakteri penyebab penyakit typus adalah bakteri salmonella yang terdapat pada makanan.

    BalasHapus
  11. Tuliskan dan jelaskan infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan!
    1. Disentri disebabkan oleh Bakteri Shigella dan beberapa jenis Escherichia coli (E. coli). bakteri dapat berkembangbiak dengan cepat - dan dapat berpindah dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung atau melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi
    2. Thypus disebabkan virus salmonellosis yang disebarkan melalui makanan Cara penularanmelalui Makanan tercemar organisme dari kotoran orang / binatang yang terinfeksi Gejala thypus biasanya menimbulkan mual, perut tidak enak, tidak nafsu makan, demam dan susah buang air besar disertai suhu panas tinggi di malam hari dan pada siang hari turun.
    3. Diare gejalanya terlihat dengan muntah-muntah dan dehirasi. Infeksi diare dapat menyebar melalui tangan yang kotor, makanan atau air yang terkontaminasi dan kontak langsung dengan feses. Makan-makanan yang terlalu pedas, bergas dapat menyebabkan diare. Penderita harus segera memperoleh asupan cairan melalui infus.
    4. Hepatitis A dapat menular melalui makanan yang dimakan oleh penderita hepatitis A. gejalanya terlihat pada demam dan adanya rasa nyeri di ulu hati, mual-mual, kencing berwarna seperti air teh, mata kuning, buang air besar pucat. Kalau sudah begini penderita harus istirahat total dan hanya mengkonsumsi makanan yang bersih, lunak dan tidak berlemak. Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A yang menginfeksi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses yang terkontaminasi virus

    BalasHapus
  12. Tuliskan dan jelaskan infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan!

    a. Salmonella
    Tipe ain keracunan makanan disebabkan oleh anggota marga salmonella. Tipe peracunan makanan ini lebih tepat disebut infeksi makanan, karena organsime yang hidup itu harus ditelan. Atas dasar perbedaan serologi dalam dinding sel lipopolisakarida, terdapat ratusan serotipe salmonella yang berlainan, pada mulanya salmonella diberi nama jenis yang mempertelakan penyakit yang ditimbulkannya. Diantara jenis-jenis salmonella yang palingmenyebabkan infeksi makanan adalah S typhimurium, S. Newport, dan S. Enteritidis. Akan tetapi jenis mana saja dari ratusan jenis salmonella mungkin menyebabkan gastroenteritis pada manusia.

    b. Clostridium perfringens
    Tipe peracunan makanan yang penting yang telah dipertelakan hanya selama beberapa dasawarsa terahir disebabkan oleh C. Perfringens. Organisme ini akan membentuk spora apabila sampai di dalam usus, dan hanya pada waktu pembentukan endospora dalam usus itulah toksin peracunan makanan diproduksi. Sumber yang paling sering ialah saging atau produk-produk daging.

    c. Vibrio parahaemolyticus
    Kerang-kerangan (kerang, tiram dan kupang) mungkin merupakan sumber infeksi saluran pencernaan jika dimakan mentah atau sedikit masak. Ledakan tifus dan hepatitis A ditelusuri ke arah kerang yang diperoleh dari air yang tercemar limbah. Satu organisme, V. Parahaemolyticus,kini diketahui menyebabkan ribuan kasus gastroenteritis setiap tahun. Organisme ini tumbuh paling baik pada medium yang mengandung 4 persen NaCl dan telah diisolasi diseluruh dunia dari air pantai laut tempat ditemukannya dalam dan pada plankton yang timbuh didaerah ini. Dan akibatnya menjadi sumber infeksi makanan V. Parahaemolyticus. Makanan lain yang dituduh sebagai sumber organisme ini meliputi : tengiri, cumi-cumi, dan kepiting, dan paling sedikit 30 jenis ikan laut lainnya.

    BalasHapus
  13. Baik bu, saya akan mencoba menjawab.
    Beberapa infeksi penyakit yang disebabkan faktor makanan, diantaranya :

    1. Demam thypoid ( penyakit tifus), merupakan infeksi berat pada saluran cerna yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang dapat ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri tersebut, dapat karena penanganan yang tidak bersih/higienis. Bakteri ini menyerang sistem pencernaan pada manusia.

    2. Diare. Penyakit ini biasanya disebabkan makanan atau minuman yang tercemar kuman E. Coli yang berasal dari tinja atau kotoran (sumber agen lainnya).Penyakit ini umumnya menyerang anak kecil

    3. Infeksi Virus Hepatitis (A/B) , disebabkan oleh virus hepatitis yang menginfeksi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses yang terkontaminasi virus. Virus ini memiliki karakteristik : prognosa yang tiba- tiba demam, mual (dispepsia) , perut yang tidak nyaman diikuti dengan kekuninganan pada tubuh penderitanya (ikhterik).

    4. Kolera, adalah penyakit bakteri akut usus disebabkan oleh Vibrio cholerae. Infeksi terjadi melalui makanan atau minuman terkontaminasi oleh feses atau muntahan dari seseorang yang terinfeksi.Tingkat keparahannya bervariasi. Kebanyakan infeksi adalah tidak bergejala. Pada kasus yang sedang, hanya diare akut berupa air. Pada kasus berat, diare berupa air yang terus- menerus disertai mual dan muntah dan cepat berkembang menjadi dehidrasi.
    Pencegahan sebaiknya dilakukan dengan menghindari makanan, minuman dan air yang kemungkinan terkontaminasi.

    BalasHapus
  14. nfeksi melalui makanan disebabkan oleh pathogen (mikroorganisme yang menyebabkan infeksi) menular yang terdapat pada makanan. Mikroorganisme ini berkembang biak di dalam usus. Selanjutnya, mikroorganisme ini menghasilkan racun yang menyerang dan merusak sel-sel epitel (permukaan) usus. Akibatnya berupa sakit perut dan diare dalam beberapa jam atau beberapa hari setelah konsumsi makanan yang terkontaminasi. Mikroorganisme yang menyebabkan sebagian besar kasus infeksi melalui makanan adalah:
    1. Salmonella
    Infeksi yang menyebar luas ini memiliki dua jenis utama: demam tifoid (typhus /types/tipus/tipes) dan infeksi non-tifoid. Salmonella biasanya terjadi akibat makanan unggas setengah matang, kontaminasi dari makanan atau alat masak, dan telur mentah atau setengah matang (termasuk telur yang mengandung produk seperti mayones dan custard). Susu, daging, dan produk, seperti kecambah alfalfa, juga dapat menularkan penyakit. Demam tifoid sering menyebabkan demam, sakit perut, pembengkakan hati dan limpa, diare (tinja dapat berdarah), dan ruam kulit. Infeksi salmonella non-tifoid sering menyebabkan mual, muntah, diare, dan demam, dan merupakan penyebab paling umum penyakit bawaan makanan di Amerika Serikat.
    2. Campylobacter.
    Seperti salmonella, bakteri ini berasal dari saluran usus ayam dan dapat mencemari daging ayam selama pemrosesan. Unggas yang kurang matang dan kontaminasi makanan lainnya adalah sumber yang paling mungkin. Diare berdarah dapat terjadi.
    3. Cryptosporidium.
    Parasit ini dapat mengkontaminasi produk dan susu yang tidak dipasteurisasi. Cryptosporidium juga dapat ditemukan di kolam dan spa dan dapat menyebar dari orang ke orang.
    4. Escherichia coli
    Jenis E. coli O157: H7 menyebar paling sering melalui hamburger yang kurang matang. Jus yang tidak dipasteurisasi dan produk mentah yang terkontaminasi oleh kotoran ternak juga bisa menjadi sumbernya. Ia dapat menyebabkan diare berdarah dan dapat menyebabkan gangguan darah yang parah.
    5. Vibrio cholerae
    Infeksi bakteri ini menyebabkan diare yang berat. Tipe lain dari infeksi vibrio, Vibrio parahaemolyticus, adalah karena konsumsi kerang yang terkontaminasi.
    6. Bacillus cereus
    Infeksi ini dapat terjadi akibat makanan yang kurang dipanaskan, seperti beras, dan sering ditemukan dalam makanan sisa di bawah lampu pemanas. Infeksi ini dapat menyebabkan muntah parah dan diare.
    7. Listeria monocytogenes
    Listeria berakibat fatal pada hampir 20 persen kasus. Infeksi ini dapat menyebabkan meningitis dan paling sering terjadi pada bayi dan orang tua. Organisme ini adalah dasar alasan peringatan bagi wanita hamil untuk tidak mengkonsumsi keju lunak yang tidak dipasteurisasi. Hot dog dan daging mentah deli juga makanan berisiko tinggi.
    8. Clostridium botulinum
    Bakteri ini menyebabkan kelumpuhan yang mengancam jiwa yang disebut botulisme. Infeksi dapat terjadi sebagai akibat dari pengalengan rumah, fermentasi ikan, dan penggunaan yang berkepanjangan dari penghangat makanan.
    9. Toksoplasma
    Infeksi ini dapat terjadi melalui konsumsi daging sapi mentah atau domba atau dengan kontaminasi dari kotoran kucing (misalnya, dalam kotak BAB kucing dan kebun yang jarang dibersihkan). Infeksi toksoplasmosis selama kehamilan berbahaya bagi janin.
    10. Trichinosis
    Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi daging babi yang kurang matang dan permainan liar, seperti beruang. Sapi dan daging kuda juga dapat terkontaminasi. Trichinosis jarang menyebabkan diare, tetapi dapat menyebabkan masalah pada mata, jantung, atau otak.
    11. Cacing pita
    Cacing pita dapat berasal dari memakan ikan mentah, daging sapi, dan babi. Salah satu jenis cacing pita dapat melakukan perjalanan ke otak dan dapat menyebabkan kejang-kejang

    BalasHapus
  15. Penyakit Typus
    Penyebab penyakit Typus adalah bakteri bernama SALMONELLA TYPHI.Sumber penyebab hepatitis, lebih banyak disebabkan kuman yang menempel di bekas cucian gelas, sendok, piring dan sebagainya dengan kondisi air cucian yang tak diganti, tangan yang kotor. Bakteri ini umumnya terdapat dalam makanan yang sudah basi, daging mentah, maupun kotoran, faktor penyebab penyekit tipes menular

    Disentri disebabkan oleh Bakteri Shigella dan beberapa jenis Escherichia coli (E. coli). bakteri dapat berkembangbiak dengan cepat - dan dapat berpindah dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung atau melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi

    Penyakit Hepatitis
    Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis".

    BalasHapus
  16. RIA YUNITA / 13410057P / FKM. KONVERSi

    1. Tuliskan dan Jelaskan infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan!

    1.Salmonella
    menyebabkan demam tifoid dan infeksi non-tifoid. Salmonella biasanya terjadi akibat makanan unggas setengah matang, kontaminasi dari makanan atau alat masak, dan telur mentah. Demam tifoid sering menyebabkan demam, sakit perut, diare (tinja dapat berdarah). Infeksi salmonella non-tifoid menyebabkan mual, muntah, diare, dan demam

    2. Escherichia coli
    Produk mentah yang terkontaminasi oleh kotoran ternak bisa menjadi sumbernya. Menyebabkan diare berdarah dan dapat menyebabkan gangguan darah yang parah.

    3. Vibrio cholerae
    Infeksi bakteri ini menyebabkan diare yang berat. Tipe lain dari infeksi vibrio, Vibrio parahaemolyticus, adalah karena konsumsi kerang yang terkontaminasi.

    4.Toksoplasma
    Infeksi ini dapat terjadi melalui konsumsi daging sapi mentah yang terkontaminasi dari kotoran kucing (contohnya : kucing BAB dikandang yang jarang dibersihkan). Infeksi toksoplasmosis selama kehamilan berbahaya bagi janin.

    5. Cacing pita
    Cacing pita dapat berasal dari memakan ikan mentah, daging sapi. Salah satu jenis cacing pita dapat melakukan perjalanan ke otak dan dapat menyebabkan kejang-kejang.

    6.Bacillus cereus
    Infeksi ini dapat terjadi akibat makanan yang kurang dipanaskan, seperti beras, dan sering ditemukan dalam makanan sisa di bawah lampu pemanas. Infeksi ini dapat menyebabkan muntah parah dan diare.

    BalasHapus
  17. infeksi penyakit yang disebabkn oleh faktor makanan ,
    1. HEPATITIS A. disini penularanya disebabkn melalui penderita yang terkena infeksi penyakit hepatitis yang terkontaminasi di makann ,

    2. Penyakit Typus
    Penyakit typus adalah penyakit yang menular disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi saluran pencernaan. Bakteri penyebab penyakit typus adalah bakteri salmonella yang terdapat pada makanan.

    3.Diare.yang disebabkan bakteri e.coli. penyakit ini slah satu penyakit yang paling sering mewabah di masyarakt ,anak2 yang pling sering terinfeksi, Semua infeksi ini sangat menular. Infeksi diare dapat menyebar melalui tangan yang kotor, makanan atau air yang terkontaminasi dan kontak langsung dengan feses

    BalasHapus
  18. 1.Diare
    Diare adalah buang air besar yang ditandai dengan feses lembek sampai encer/berair dan terjadi berulangkali lebih dari 3 kali dalam kurun waktu 24 jam. Jenis makanan yang dapat mengakibatkan diare antara lain produk susu (susu, keju, yoghurt, biskuit, roti, puding susu) bagi yang sensitif dengan laktosa atau tidak mampu mencerna laktosa dengan baik (intoleransi laktosa). Makanan pedas, terlalu asam, dan bersantan bisa sebabkan diare sebagai reaksi alergi atau intoleransi pada jenis makanan tertentu. Serta mengkonsumsi pemanis buatan dalam jumlah besar seperti hexitols, manitol, dan sorbitol bisa sebabkan diare.
    2.Kolera
    Penyakit kolera adalah penyakit yang menginfeksi saluran usus bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk kedalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada saluran usus sehingga terjadilah diare (diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat, akibatnya seseorang dalam waktu hanya beberapa hari kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi.
    3.Typus
    Penyakit tipes (typhus) merupakan salah satu penyakit menular yang penularannya melalui makanan yang mengandung Bakteri Salmonella diantaranya yang dikenal adalah Penyebab penyakit ini adalah Salmonella typhosa.
    4.Disentri
    Bakteri penyebab penyakit disentri antara lain kontak dengan bakteri Shigella dan beberapa jenis Escherichia coli (E. coli). Penyebab lain bakteri yang kurang umum dari diare berdarah termasuk infeksi Salmonella dan Campylobacter.Disentri juga dapat menyebar melalui makanan yang terkontaminasi. Negara miskin yang memiliki sistem sanitasi yang tidak memadai menunjukkan angka yang tinggi untuk kejadian kasus penyakit disentri.
    4.Toxoplasma
    Sebagian besar orang terkena infeksi dari makan daging yang terinfeksi atau mengonsumsi makanan yang terkontaminasi kotoran kucing atau anak kucing. Pencegahan penyakit ini terutama berpusat pada usaha menghindari kontak dengan daging yang mentah/terkontaminasi dan kontak dengan kucing/kotoran kucing.
    5.Demam Tifoid
    Salmonellosis mengacu pada sejumlah penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini adalah demam tifoid. Bentuk umum salmonellosis adalah gastroenteritis yang disebabkan oleh bakteri salmonella gastro. Bakteri ini dapat menyebar dari orang ke orang dan dari hewan ke orang. Makanan yang biasanya mengandung salmonella adalah daging, daging unggas, susu dan telur. Salmonella sering ditularkan melalui kontak dengan kotoran atau pakan ternak atau melalui makanan yang terkontaminasi kotoran hewan. Buah dan sayuran yang tidak dicuci dengan bersih juga dapat menyebarkan bakteri ini.
    6.Keracunan makanan
    Keracunan makanan pada makanan kaleng disebabkan bakteri Clostridium botulinum. Gejala ini biasanya muncul 4-36 jam setelah menelan toksin, tetapi bisa memakan waktu hingga delapan hari. Makanan kaleng adalah sumber utama botulisme (keracunan botulinum). Selain itu, botulisme juga dapat bersumber dari makanan bayi, yang dapat berakibat fatal bagi kelompok usia ini. Cara terbaik untuk mencegah botulisme adalah mengikuti petunjuk yang benar dalam menyiapkan dan menyajikan makanan di rumah. Makanan yang terkontaminasi sering memiliki bau busuk, meskipun tidak selalu demikian.

    BalasHapus
  19. Penyakit kolera (cholera) adalah penyakit infeksi saluran usus bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk kedalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada saluran usus sehingga terjadilah diare (diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat, akibatnya seseorang dalam waktu hanya beberapa hari kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi.
    Gejala
    *Diare yang encer dan berlimpah tanpa didahului oleh rasa mulas atau tenesmus.
    *Feaces atau kotoran (tinja) yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi cairan putih keruh (seperti air cucian beras) tanpa bau busuk ataupun amis, tetapi seperti manis yang menusuk.
    *Feaces (cairan) yang menyerupai air cucian beras ini bila diendapkan akan mengeluarkan gumpalan-gumpalan putih.
    *Diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup banyak.
    *Kejang otot perut bisa juga dirasakan dengan disertai nyeri yang hebat.
    .
    2. Typus
    Merupakan penyakit infeksi akut usus halus, disebabkan oleh sejenis bakteri yaitu Salmonella typhi. Penyakit ini merupakan endemik di Indonesia sebagai daerah tropis, dapat terjadi sepanjang tahun dan hampir di semua daerah di Indonesia. Dapat menyerang segala usia, tapi paling sering menyerang anak-anak. Bakteri Salmonella typhi masuk tubuh manusia melalui makanan dan air yang tercemar. Sebagian kuman dihancurkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus dan mencapai jaringan limpa, plak peyeri, hati dan bagian-bagian lain. Pada organ tersebut bakteri berkembang dan mengeluarkan toksin (racun) sehingga terjadi peradangan yang mengakibatkan demam.
    Gejala
    Gejala-gejala yang timbul bervariasi, seperti; demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, mual, muntah, diare, batuk dan perasaan tidak enak di perut serta kejang. Berikutnya panas badan menjadi tinggi, lidah kotor di tengah, tepi ujung merah dan tremor, gangguan kesadaran, mengigau, sampai koma, detak jantung melemah, kondisi psikis bingung.

    3. Disentri
    Disentri mengacu pada gangguan pencernaan yang ditandai dengan peradangan usus, terutama usus besar. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan disentri karena setiap episodediare di mana darah hadir dalam tinja berair. Disentri tersebar di antara manusia melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Setelah seseorang terinfeksi, organisme menular tinggal di usus dan dilewatkan dalam tinja orang yang terinfeksi. Dengan beberapa kasus, hewan juga bisa terinfeksipenyakit disentri dan menyebarkan penyakit ke manusia.
    Bakteri penyebab disentri umum antara lain kontak dengan bakteri Shigella dan beberapa jenis Escherichia coli (E. coli). Penyebab lain bakteri yang kurang umum dari diare berdarah termasuk infeksi Salmonella dan Campylobacter. Disentri dikaitkan dengan kondisi lingkungan dimana sanitasi yang buruk adalah lazim. Disentri amebic, disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica, yang paling sering ditemukan di daerah tropis dengan kondisi kehidupan yang ramai dan sanitasi yang buruk.

    BalasHapus
  20. nama:syatria tulus budi
    npm : 13410069P

    Tuliskan dan jelaskan infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan!
    1. Penyakit Typus
    Penyakit typus adalah penyakit yang menular disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi saluran pencernaan. Bakteri penyebab penyakit typus adalah bakteri salmonella yang terdapat pada makanan.
    2.Vibrio parahaemolyticus
    Kerang-kerangan (kerang, tiram dan kupang) mungkin merupakan sumber infeksi saluran pencernaan jika dimakan mentah atau sedikit masak. Ledakan tifus dan hepatitis A ditelusuri ke arah kerang yang diperoleh dari air yang tercemar limbah. Satu organisme, V. Parahaemolyticus,kini diketahui menyebabkan ribuan kasus gastroenteritis setiap tahun. Organisme ini tumbuh paling baik pada medium yang mengandung 4 persen NaCl dan telah diisolasi diseluruh dunia dari air pantai laut tempat ditemukannya dalam dan pada plankton yang timbuh didaerah ini. Dan akibatnya menjadi sumber infeksi makanan V. Parahaemolyticus. Makanan lain yang dituduh sebagai sumber organisme ini meliputi : tengiri, cumi-cumi, dan kepiting, dan paling sedikit 30 jenis ikan laut lainnya.
    3.Hepatitis A
    Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A yang menginfeksi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses yang terkontaminasi virus. Hepatitis viral akut memiliki karakteristik : onset yang tiba- tiba demam, mual, perut yang tidak nyaman diikuti dengan kuning beberapa hari kemudian.
    Pencegahan sebaiknya dilakukan dengan menghindari makanan, minuman dan air yang kemungkinan terkontaminasi serta dengan vaksinasi.

    BalasHapus
  21. M Halfani solikhin:
    1. Diare — menurut WHO, diare adalah buang air besar yang ditandai dengan feses lembek sampai encer/berair dan terjadi berulangkali lebih dari 3 kali dalam kurun waktu 24 jam. Jenis makanan yang dapat mengakibatkan diare antara lain produk susu bagi yang sensitif dengan laktosa atau tidak mampu mencerna laktosa dengan baik (intoleransi laktosa).
    2. Obesitas/Kegemukan — kegemukan terjadi karena tidak terkontrolnya konsumsi karbohidrat dan lemak, sehingga oleh tubuh kelebihan karbohidrat dan lemak disimpan sebagai cadangan lemak tubuh.
    3. Migren — diklasifikasikan sebagai sakit kepala nyeri berdenyut di seluruh kepala maupun salah satu sisi kepala dan disertai perasaan muntah atau mual serta peka terhadap cahaya, suara, dan bau. Jenis makanan/minuman yang bisa memicu maupun memperburuk kondisi migren antara lain kacang-kacangan, produk fermentasi, kopi, coklat, makanan yg mengandung penguat rasa MSG makanan berpengawet dan pemanis buatan (Aspartame).
    4. Alergi — alergi makanan disebabkan karena hipersensitif dari sistem kekebalan tubuh terhadap bahan makanan berprotein tinggi, di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan karena menganggap bahan makanan tersebut berbahaya bagi tubuh.
    5. Asam Urat — jenis radang sendi yang disebabkan oleh kelebihan zat asam urat dalam darah karena ginjal tidak mampu membuang zat asam urat yang berlebih dalam tubuh. Makanan berprotein tinggi yang mengandung purin tinggi wajib dihindari karena dapat mengakibatkan penyakit asam urat kambuh dan memperburuk kondisinya.
    6. Penyakit Ginjal — ginjal sangat penting fungsinya bagi tubuh karena bertanggung jawab untuk menyaring kelebihan cairan, produk-produk limbah dan racun dari tubuh. Ginjal juga berperan dalam mengatur tekanan darah, produksi sel darah merah dan metabolisme vitamin D.
    7. Penyakit Jantung dan Stroke — kolesterol secara cepat telah menjadi topik panas karena kadar kolesterol jahat yang tinggi menyebabkan penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke. Hindarilah makanan yang mengandung kolesterol tinggi. Lemak jenuh biasanya menyebabkan kadar kolesterol jahat (LDL) meroket tajam yang bisa mengancam kesehatan. Makanan yang mengandung lemak jenuh antara lain daging sapi, kuning telur, unggas, mentega, semua produk susu, daging olahan (sosis, salami, hot dog), daging sapi muda.
    8. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) — kondisi di mana tekanan darah arteri secara konsisten di atas kisaran normal (terjadi di tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas). Makanan dan minuman yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi antara lain makanan asin-asin, makanan yang diasap, keju keras, lemak hewani.
    9. Ambeien — dikenal juga dengan istilah wasir yaitu pembengkakan pembuluh darah yang berada di dalam maupun di luar anus, salah satunya disebabkan oleh konstipasi atau sembelit.
    10. Kanker Usus Besar — orang yang dalam menu santapan hariannya minim kandungan serat sedangkan kandungan protein dan lemaknya jauh lebih tinggi, bisa terkena resiko kanker usus besar. Begitu juga metode memasak pada temperatur tinggi termasuk metode masak dengan cara dibakar dapat menghasilkan zat-zat karsinogenik.
    11. Diabetes — gangguan serius pada pankreas di mana kadar glukosa darah (gula darah) berada di atas normal, yang terjadi karena ketidakmampuan glukosa masuk ke sel-sel tubuh. Penderita diabetes harus hindari makanan tinggi karbohidrat seperti tepung roti atau roti putih, nasi putih, jagung putih, kentang, gula putih, sirup jagung.
    12. Penyakit Refluks (Naiknya) Asam Lambung — penyakit ini terjadi karena kerusakan atau lemahnya otot sphincter kerongkongan bagian bawah yang memisahkan bagian kerongkongan dengan lambung, padahal otot inilah yang menjaga isi perut mengalir kembali ke kerongkongan.
    13. Eksim — peradangan di kulit ditandai dengan kulit kemerahan, kulit meradang, kulit gatal, kulit kering, pengerasan kulit atau kulit mengelupas, kulit retak, kulit melepuh.

    BalasHapus
  22. Tuliskan dan jelaskan infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan?

    - Typus
    Penyakit tipes (typhus) merupakan salah satu penyakit menular yang penularannya melalui makanan yang mengandung Bakteri Salmonella diantaranya yang dikenal adalah Penyebab penyakit ini adalah Salmonella typhosa.

    - Escherichia coli
    Jenis E. coli O157: H7 menyebar paling sering melalui hamburger yang kurang matang. Jus yang tidak dipasteurisasi dan produk mentah yang terkontaminasi oleh kotoran ternak juga bisa menjadi sumbernya. Ia dapat menyebabkan diare berdarah dan dapat menyebabkan gangguan darah yang parah.

    - Hepatitis (A/B)
    Infeksi Virus Hepatitis (A/B) , disebabkan oleh virus hepatitis yang menginfeksi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses yang terkontaminasi virus. Virus ini memiliki karakteristik : prognosa yang tiba- tiba demam, mual (dispepsia) , perut yang tidak nyaman diikuti dengan kekuninganan pada tubuh penderitanya (ikhterik).

    - Diare
    Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada perut atau usus. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, parasit, jamur atau virus. Parasit cryptosporidium atau microsporidium pada makanan atau minum yang dkonsumsi.

    - TOXOPLASMA
    Cara penularannya dapat melalui makanan, sayuran/buah-buahan yang tercemar kotoran kucing. Gejala yang timbul pada infeksi Toxoplasma tidak spesifik, sehingga penderita sering tidak menyadari bahwa dirinya telah terkena infeksi. infeksi Toxoplasma pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, meninggal dan infeksi toxoplasma bawaan. Infeksi toxoplasma bawaan ini dapat mengakibatkan anak yang dilahirkan mengalami kerusakan mata, otak dan keterbelakangan mental, namun seringkali gejala ini tidak terlihat pada bayi yang baru lahir.Untuk mencegah infeksi akibat toxoplasma, masaklah makanan pada suhu aman, mencuci tangan saat memegang makanan, minum air yang steril, dan jika hamil, jauhi kotoran kucing

    BalasHapus
  23. infeksi melalui makanan disebabkan oleh pathogen (mikroorganisme yang menyebabkan infeksi) menular yang terdapat pada makanan. Mikroorganisme ini berkembang biak di dalam usus. Selanjutnya, mikroorganisme ini menghasilkan racun yang menyerang dan merusak sel-sel epitel (permukaan) usus. Akibatnya berupa sakit perut dan diare dalam beberapa jam atau beberapa hari setelah konsumsi makanan yang terkontaminasi. Mikroorganisme yang menyebabkan sebagian besar kasus infeksi melalui makanan adalah:
    1. Salmonella
    Infeksi yang menyebar luas ini memiliki dua jenis utama: demam tifoid (typhus /types/tipus/tipes) dan infeksi non-tifoid. Salmonella biasanya terjadi akibat makanan unggas setengah matang, kontaminasi dari makanan atau alat masak, dan telur mentah atau setengah matang (termasuk telur yang mengandung produk seperti mayones dan custard). Susu, daging, dan produk, seperti kecambah alfalfa, juga dapat menularkan penyakit. Demam tifoid sering menyebabkan demam, sakit perut, pembengkakan hati dan limpa, diare (tinja dapat berdarah), dan ruam kulit. Infeksi salmonella non-tifoid sering menyebabkan mual, muntah, diare, dan demam, dan merupakan penyebab paling umum penyakit bawaan makanan di Amerika Serikat.
    2. Campylobacter.
    Seperti salmonella, bakteri ini berasal dari saluran usus ayam dan dapat mencemari daging ayam selama pemrosesan. Unggas yang kurang matang dan kontaminasi makanan lainnya adalah sumber yang paling mungkin. Diare berdarah dapat terjadi.
    3. Cryptosporidium.
    Parasit ini dapat mengkontaminasi produk dan susu yang tidak dipasteurisasi. Cryptosporidium juga dapat ditemukan di kolam dan spa dan dapat menyebar dari orang ke orang.
    4. Escherichia coli
    Jenis E. coli O157: H7 menyebar paling sering melalui hamburger yang kurang matang. Jus yang tidak dipasteurisasi dan produk mentah yang terkontaminasi oleh kotoran ternak juga bisa menjadi sumbernya. Ia dapat menyebabkan diare berdarah dan dapat menyebabkan gangguan darah yang parah.
    5. Vibrio cholerae
    Infeksi bakteri ini menyebabkan diare yang berat. Tipe lain dari infeksi vibrio, Vibrio parahaemolyticus, adalah karena konsumsi kerang yang terkontaminasi.
    6. Bacillus cereus
    Infeksi ini dapat terjadi akibat makanan yang kurang dipanaskan, seperti beras, dan sering ditemukan dalam makanan sisa di bawah lampu pemanas. Infeksi ini dapat menyebabkan muntah parah dan diare.
    7. Listeria monocytogenes
    Listeria berakibat fatal pada hampir 20 persen kasus. Infeksi ini dapat menyebabkan meningitis dan paling sering terjadi pada bayi dan orang tua. Organisme ini adalah dasar alasan peringatan bagi wanita hamil untuk tidak mengkonsumsi keju lunak yang tidak dipasteurisasi. Hot dog dan daging mentah deli juga makanan berisiko tinggi.
    8. Clostridium botulinum
    Bakteri ini menyebabkan kelumpuhan yang mengancam jiwa yang disebut botulisme. Infeksi dapat terjadi sebagai akibat dari pengalengan rumah, fermentasi ikan, dan penggunaan yang berkepanjangan dari penghangat makanan.
    9. Toksoplasma
    Infeksi ini dapat terjadi melalui konsumsi daging sapi mentah atau domba atau dengan kontaminasi dari kotoran kucing (misalnya, dalam kotak BAB kucing dan kebun yang jarang dibersihkan). Infeksi toksoplasmosis selama kehamilan berbahaya bagi janin.
    10. Trichinosis
    Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi daging babi yang kurang matang dan permainan liar, seperti beruang. Sapi dan daging kuda juga dapat terkontaminasi. Trichinosis jarang menyebabkan diare, tetapi dapat menyebabkan masalah pada mata, jantung, atau otak.
    11. Cacing pita
    Cacing pita dapat berasal dari memakan ikan mentah, daging sapi, dan babi. Salah satu jenis cacing pita dapat melakukan perjalanan ke otak dan dapat menyebabkan kejang-kejang

    BalasHapus
  24. 1. Penyakit Diare

    Diare adalah merupakan suatu penyakit yang membuat tubuh mengeluarkan tinja dalam bentuk cairan. Pada beberapa kasus, diare ringan akan dapat hilang dalam beberapa hari. Tapi ada juga penderita yang mengalami sakit diare lebih dari beberapa hari. Diare ini dapat membuat tubuh merasa lemas dan dehidrasi. Makanan atau minuman yang mengantung beberapa jenis bakteri atau parasit, juga dapat menyebabkan diare. Masalah ini sering kali disebut sebagai keracunan makanan.

    Gejala
    *Diare yang encer dan berlimpah tanpa didahului oleh rasa mulas atau tenesmus.
    *Feaces atau kotoran (tinja) yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi cairan putih keruh (seperti air cucian beras) tanpa bau busuk ataupun amis, tetapi seperti manis yang menusuk.
    *Feaces (cairan) yang menyerupai air cucian beras ini bila diendapkan akan mengeluarkan gumpalan-gumpalan putih.
    *Diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup banyak.
    *Kejang otot perut bisa juga dirasakan dengan disertai nyeri yang hebat.
    .
    2. Typus

    Penyakit typus adalah penyakit yang menular disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi saluran pencernaan. Bakteri penyebab penyakit typus adalah bakteri salmonella yang terdapat pada makanan.

    Gejala-gejala yang timbul bervariasi, seperti; demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, mual, muntah, diare, batuk dan perasaan tidak enak di perut serta kejang. Berikutnya panas badan menjadi tinggi, lidah kotor di tengah, tepi ujung merah dan tremor, gangguan kesadaran, mengigau, sampai koma, detak jantung melemah, kondisi psikis bingung.

    3. Disentri

    Disentri mengacu pada gangguan pencernaan yang ditandai dengan peradangan usus, terutama usus besar. Disentri tersebar di antara manusia melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Setelah seseorang terinfeksi, organisme menular tinggal di usus dan dilewatkan dalam tinja orang yang terinfeksi. Disentri dikaitkan dengan kondisi lingkungan dimana sanitasi yang buruk adalah lazim. Disentri amebic, disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica, yang paling sering ditemukan di daerah tropis dengan kondisi kehidupan yang ramai dan sanitasi yang buruk.

    BalasHapus
  25. ARI WINARTO
    1. a. Appendiksitis merupakan penyakit infeksi usus buntu, dapat merembet ke usus besar dan menyebabkan radang selaput rongga perut.

    b. Diare merupakan penyakit pencernaan yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau protozoa pada usus besar yang dibawa melalui makanan yang dimakan.

    c. Typoid merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh salmonella typi yang masuk kedalam tubuh melalui makanan. salmonella selalu dianggap sebagai patogen potensial, bahkan bila berada pada orang yang kelihatannya sehat.

    d. Disentri mengacu pada gangguan pencernaan yang ditandai dengan peradangan usus, terutama usus besar. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan disentri karena setiap episodediare di mana darah hadir dalam tinja berair. Disentri tersebar di antara manusia melalui makanan dan air yang terkontaminasi.

    e. Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Virus hepatitis A terutama yang disebabkan melalui makanan. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan.

    BalasHapus
  26. NM. Trankko Negara, menjawab:

    Infeksi penyakit yang disebabkan faktor makanan yang tidak higienis dapat berupa gangguan gastro intestinal track, seperti
    a. gastroenteritis akut (GEA), penyakit ini disebabkan konsumsi makanan yang tidak higienis dan terkontaminasi bakteri e.coli dalam jumlah yang cukup untuk membuat seorang penderita mengalami BAB cair > dari 6 kali dalam sehari, pada kasus tertentu kadang disertai muntah.

    b. Tifoid, merupakan infeksi yang memiliki tanda dan gejala yang khas seperti demam naik dan turun terutama bila malam hari, lidah kotor, dan nyeri epigastrium, mual, muntah. pada kasus tertentu kadang penderita sulit BAB atau justru Bab cair tergantung bakteri yang menginfeksi. penyebab penyakit ini ialah bakteri Salmonela Tifosa, atau parathypi.

    3. Radang Hati (hepatitis A)
    Penyakit ini menyerang fungsi hati, penderita biasanya mengalami tanda yang khas seperti sklera icteric, mual, dan nyeri perut kanan atas, dan disertai demam. penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis tipe A. yang juga dapat ditularkan melalui makan bekas penderita hepatisis A atau makanan yang terkontaminasi feces penderita penyakit ini.

    BalasHapus
  27. infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan adalah :
    penyakit infeksi adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar) atau kimia (seperti keracunan)
    infeksi penyakit akibat makanan :
    1.Penyakit thypoid(SALMONELLOSIS)
    Etiologi :• Salmonella typhi atau demam typhoid / paratyphoidSalmonellosis ditularkan melalui makanan ( foodborne disease ).Makanan atau sumber air minum yang terkontaminasi.• Reservoir (unggas, babi kucing, anjing, tikus dll).• Manusia dapat menjadi carrier kronis.
    - Gejala Klinis :• demam, > 1 minggu disertai enterokolitis akut, sakit perut, sakit kepala, diare, kadang kadang muntah.• terlokalisir di jaringan tubuh tertentu septic arthritis, kolesistitis, meningitis, endokarditis, pneumonia.• Kematian jarang, kecuali pada kelompok rentan seperti orang tua, berpenyakit kronis
    - Cara penularan• Makanan tercemar organisme dari kotoran orang / binatang yang terinfeksi (telur, susu, unggas, daging, buah, sayuran yang diolah dengan baik.• Rute fekal-oral dari orang ke orang sangat penting.• Melalui tangan yang tidak bersih.• KLB melalui makanan / air minum umum. Jika terjadi KLB di rumah sakit, dapat berlangsung lama karena organisme ini dapat bertahan lama di lingkungan rumah sakit.
    - Masa inkubasi sekitar 12-36 jam Masa penularan• selama sumbernya sakit (beberapa hari-minggu)• Carrier : beberapa bulan - >1 tahun setelah sembuh
    - Pencegahan• Cuci tangan.• Memasak sempurna• Desinfeksi : tinja diduga tercemarPengobatan• Enterokolitis tanpa komplikasi tidak ada pengobatan spesifik.• Antibiotika: kelompok rentan (bayi, orang tua, kelainan imunitas atau penderita dengan demam yang tinggi dan terus menerus.

    2. Penyakit Toxoplasmas
    menular melaluimelalui m akanan, sayuran/buah-buahan yang tercemar kotoran kucing.
    Gejala yang timbul pada infeksi Toxoplasma tidak spesifik, sehingga penderita sering tidak menyadari bahwa dirinya telah terkena infeksi. infeksi Toxoplasma pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, meninggal dan infeksi toxoplasma bawaan. Infeksi toxoplasma bawaan ini dapat mengakibatkan anak yang dilahirkan mengalami kerusakan mata, otak dan keterbelakangan mental, namun seringkali gejala ini tidak terlihat pada bayi yang baru lahir.Untuk mencegah infeksi akibat toxoplasma, masaklah makanan pada suhu aman, mencuci tangan saat memegang makanan, minum air yang steril, dan jika hamil, jauhi kotoran kucing

    3. Diare
    penularan melalui makanan atau minuman yang tercemar kuman yang berasal dari tinja. Anak kecil bisa mencret setelah disuapi makanan dengan tangan yang kotor, atau setelah memasukkon barang yang kotor kedalam mulutnya. Kuman kuman tersebut dapat disebarkan melalui makanan dan oleh tangan atau benda yong kotor
    Contohnya, anak anak akan terserang penyakit diare jika ibunya memberinya makanan dengan tangan yang kotor atau kukunya tidak dibersihkan
    - Pencegahan diare memberikan pengetahuan mengenai kebersihan tangan, menghindari jajanan pinggir jalan, dan menghindari makanan dari telur yang mentah.


    BalasHapus
  28. Tuliskan dan jelaskan infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan!
    1. Diare adalah berak (buang air besar )encer atau bahkan dapat berupa air saja lebih sering dari biasanya (lebih dari 3 kali/hari). infeksi yang disebab bakteri E.coli dan beberapa virus diare seperti rotavirus yang menyebabkan diare pada bayi. Infeksi diare dapat menyebar melalui tangan yang kotor, makanan atau air yang terkontaminasi dan kontak langsung dengan feses.
    2. Penyakit Typus adalah penyakit infeksi akut usus halus Penyebab adalah bakteri bernama SALMONELLA TYPHI.Bakteri ini umumnya terdapat dalam makanan yang sudah basi, daging mentah, maupun kotoran. Bakteri Salmonella typhi masuk tubuh manusia melalui makanan dan air yang tercemar. Sebagian kuman dihancurkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus dan mencapai jaringan limpa, plak peyeri, hati dan bagian-bagian lain. Pada organ tersebut bakteri berkembang dan mengeluarkan toksin (racun) sehingga terjadi peradangan yang mengakibatkan demam.
    3. Penyakit infeksi Toxoplasma
    infeksi toksoplasmosis karena melakukan kontak dengan kotoran kucing yang membawa parasit, makan daging mentah yang telah terkontaminasi atau tidak dimasak dengan matang, atau minum air yang mengandung parasi.Gejala mirip flu seperti nyeri tubuh, sakit kepala, dan demam. Parasit dapat menyebabkan masalah serius seperti kerusakan pada otak, mata dan organ lainnya pada wanita hamil dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah.Untuk mencegah infeksi akibat toxoplasma, masaklah makanan pada suhu aman, mencuci tangan saat memegang makanan, minum air yang steril, dan jika hamil, jauhi kotoran kucing.

    BalasHapus
  29. Tuliskan dan jelaskan infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan
    1. Demam tifoid, atau dikenal juga sebagai penyakit tifus, merupakan infeksi berat pada saluran cerna yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Demam tifoid dapat ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi karena penanganan yang tidak bersih/higienis. Bakteri Salmonella typhi akan masuk ke dalam saluran cerna dan masuk ke peredaran darah hingga terjadi peradangan pada usus halus dan usus besar.

    2. Diare
    Diare biasanya disebabkan oleh makanan atau minuman yang tercemar kuman yang berasal dari tinja. Anak kecil bisa mencret setelah disuapi makanan dengan tangan yang kotor, atau setelah memasukkon barang yang kotor kedalam mulutnya. Kuman kuman tersebut dapat disebarkan melalui makanan dan oleh tangan atau benda yong kotor
    Contohnya, anak anak akan terserang penyakit diacre jika ibunya memberinya makanan dengan tangan yang kotor atau kukunya tidak dibersihkan
    Pencegahan diare termasuk pengetahuan mengenai kebersihan tangan, menghindari jajanan pinggir jalan, dan menghindari makanan dari telur yang mentah.

    3.TOXOPLASMA
    Cara penularannya dapat melalui makanan, sayuran/buah-buahan yang tercemar kotoran kucing. Gejala yang timbul pada infeksi Toxoplasma tidak spesifik, sehingga penderita sering tidak menyadari bahwa dirinya telah terkena infeksi. infeksi Toxoplasma pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, meninggal dan infeksi toxoplasma bawaan. Infeksi toxoplasma bawaan ini dapat mengakibatkan anak yang dilahirkan mengalami kerusakan mata, otak dan keterbelakangan mental, namun seringkali gejala ini tidak terlihat pada bayi yang baru lahir.Untuk mencegah infeksi akibat toxoplasma, masaklah makanan pada suhu aman, mencuci tangan saat memegang makanan, minum air yang steril, dan jika hamil, jauhi kotoran kucing

    4. Hepatitis A
    Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A yang menginfeksi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses yang terkontaminasi virus. Hepatitis viral akut memiliki karakteristik : onset yang tiba- tiba demam, mual, perut yang tidak nyaman diikuti dengan kuning beberapa hari kemudian.
    Pencegahan sebaiknya dilakukan dengan menghindari makanan, minuman dan air yang kemungkinan terkontaminasi serta dengan vaksinasi.

    5.Kolera
    Kolera adalah penyakit bakteri akut usus disebabkan oleh Vibrio cholerae. Infeksi terjadi melalui makanan atau minuman terkontaminasi oleh feses atau muntahan dari seseorang yang terinfeksi.Tingkat keparahannya bervariasi. Kebanyakan infeksi adalah tidak bergejala. Pada kasus yang sedang, hanya diare akut berupa air. Pada kasus berat, diare berupa air yang terus- menerus disertai mual dan muntah dan cepat berkembang menjadi dehidrasi.
    Pencegahan sebaiknya dilakukan dengan menghindari makanan, minuman dan air yang kemungkinan terkontaminasi .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Infeksi melalui makanan disebabkan oleh pathogen (mikroorganisme yang menyebabkan infeksi) menular yang terdapat pada makanan. Mikroorganisme ini berkembang biak di dalam usus. Selanjutnya, mikroorganisme ini menghasilkan racun yang menyerang dan merusak sel-sel epitel (permukaan) usus. Akibatnya berupa sakit perut dan diare dalam beberapa jam atau beberapa hari setelah konsumsi makanan yang terkontaminasi. Mikroorganisme yang menyebabkan sebagian besar kasus infeksi melalui makanan adalah:
      1. Salmonella
      Infeksi yang menyebar luas ini memiliki dua jenis utama: demam tifoid (typhus /types/tipus/tipes) dan infeksi non-tifoid. Salmonella biasanya terjadi akibat makanan unggas setengah matang, kontaminasi dari makanan atau alat masak, dan telur mentah atau setengah matang (termasuk telur yang mengandung produk seperti mayones dan custard). Susu, daging, dan produk, seperti kecambah alfalfa, juga dapat menularkan penyakit. Demam tifoid sering menyebabkan demam, sakit perut, pembengkakan hati dan limpa, diare (tinja dapat berdarah), dan ruam kulit. Infeksi salmonella non-tifoid sering menyebabkan mual, muntah, diare, dan demam, dan merupakan penyebab paling umum penyakit bawaan makanan di Amerika Serikat.
      2. Campylobacter.
      Seperti salmonella, bakteri ini berasal dari saluran usus ayam dan dapat mencemari daging ayam selama pemrosesan. Unggas yang kurang matang dan kontaminasi makanan lainnya adalah sumber yang paling mungkin. Diare berdarah dapat terjadi.
      3. Cryptosporidium.
      Parasit ini dapat mengkontaminasi produk dan susu yang tidak dipasteurisasi. Cryptosporidium juga dapat ditemukan di kolam dan spa dan dapat menyebar dari orang ke orang.
      4. Escherichia coli
      Jenis E. coli O157: H7 menyebar paling sering melalui hamburger yang kurang matang. Jus yang tidak dipasteurisasi dan produk mentah yang terkontaminasi oleh kotoran ternak juga bisa menjadi sumbernya. Ia dapat menyebabkan diare berdarah dan dapat menyebabkan gangguan darah yang parah.
      5. Vibrio cholerae
      Infeksi bakteri ini menyebabkan diare yang berat. Tipe lain dari infeksi vibrio, Vibrio parahaemolyticus, adalah karena konsumsi kerang yang terkontaminasi.
      6. Bacillus cereus
      Infeksi ini dapat terjadi akibat makanan yang kurang dipanaskan, seperti beras, dan sering ditemukan dalam makanan sisa di bawah lampu pemanas. Infeksi ini dapat menyebabkan muntah parah dan diare.
      7. Listeria monocytogenes
      Listeria berakibat fatal pada hampir 20 persen kasus. Infeksi ini dapat menyebabkan meningitis dan paling sering terjadi pada bayi dan orang tua. Organisme ini adalah dasar alasan peringatan bagi wanita hamil untuk tidak mengkonsumsi keju lunak yang tidak dipasteurisasi. Hot dog dan daging mentah deli juga makanan berisiko tinggi.
      8. Clostridium botulinum
      Bakteri ini menyebabkan kelumpuhan yang mengancam jiwa yang disebut botulisme. Infeksi dapat terjadi sebagai akibat dari pengalengan rumah, fermentasi ikan, dan penggunaan yang berkepanjangan dari penghangat makanan.
      9. Toksoplasma
      Infeksi ini dapat terjadi melalui konsumsi daging sapi mentah atau domba atau dengan kontaminasi dari kotoran kucing (misalnya, dalam kotak BAB kucing dan kebun yang jarang dibersihkan). Infeksi toksoplasmosis selama kehamilan berbahaya bagi janin.
      10. Trichinosis
      Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi daging babi yang kurang matang dan permainan liar, seperti beruang. Sapi dan daging kuda juga dapat terkontaminasi. Trichinosis jarang menyebabkan diare, tetapi dapat menyebabkan masalah pada mata, jantung, atau otak.
      11. Cacing pita
      Cacing pita dapat berasal dari memakan ikan mentah, daging sapi, dan babi. Salah satu jenis cacing pita dapat melakukan perjalanan ke otak dan dapat menyebabkan kejang-kejang.

      Hapus
  30. Infeksi melalui makanan disebabkan oleh pathogen (mikroorganisme yang menyebabkan infeksi) menular yang terdapat pada makanan. Mikroorganisme ini berkembang biak di dalam usus. Selanjutnya, mikroorganisme ini menghasilkan racun yang menyerang dan merusak sel-sel epitel (permukaan) usus. Akibatnya berupa sakit perut dan diare dalam beberapa jam atau beberapa hari setelah konsumsi makanan yang terkontaminasi. Mikroorganisme yang menyebabkan sebagian besar kasus infeksi melalui makanan adalah:
    1. Salmonella
    Infeksi yang menyebar luas ini memiliki dua jenis utama: demam tifoid (typhus /types/tipus/tipes) dan infeksi non-tifoid. Salmonella biasanya terjadi akibat makanan unggas setengah matang, kontaminasi dari makanan atau alat masak, dan telur mentah atau setengah matang (termasuk telur yang mengandung produk seperti mayones dan custard). Susu, daging, dan produk, seperti kecambah alfalfa, juga dapat menularkan penyakit. Demam tifoid sering menyebabkan demam, sakit perut, pembengkakan hati dan limpa, diare (tinja dapat berdarah), dan ruam kulit. Infeksi salmonella non-tifoid sering menyebabkan mual, muntah, diare, dan demam, dan merupakan penyebab paling umum penyakit bawaan makanan di Amerika Serikat.
    2. Campylobacter.
    Seperti salmonella, bakteri ini berasal dari saluran usus ayam dan dapat mencemari daging ayam selama pemrosesan. Unggas yang kurang matang dan kontaminasi makanan lainnya adalah sumber yang paling mungkin. Diare berdarah dapat terjadi.
    3. Cryptosporidium.
    Parasit ini dapat mengkontaminasi produk dan susu yang tidak dipasteurisasi. Cryptosporidium juga dapat ditemukan di kolam dan spa dan dapat menyebar dari orang ke orang.
    4.Diare
    Diare adalah pergerakan usus yang tidak menyenangkan, tidak nyaman, dan bercairan yang terus-menerus - biasanya dibawa oleh infeksi gastrointertinal (GI) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit. GI pada umumnya termasuk infeksi bakteri antara lain infeksi yang disebab oleh E.coli dan beberapa virus diare seperti rotavirus yang menyebabkan diare pada bayi. Semua infeksi ini sangat menular. Infeksi diare dapat menyebar melalui tangan yang kotor, makanan atau air yang terkontaminasi dan kontak langsung dengan feses.
    5. Hepatitis A
    Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A yang menginfeksi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses yang terkontaminasi virus. Hepatitis viral akut memiliki karakteristik : onset yang tiba- tiba demam, mual, perut yang tidak nyaman diikuti dengan kuning beberapa hari kemudian.
    Pencegahan sebaiknya dilakukan dengan menghindari makanan, minuman dan air yang kemungkinan terkontaminasi serta dengan vaksinasi.
    6. Penyakit Typus
    Penyakit typus adalah penyakit yang menular disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi saluran pencernaan. Bakteri penyebab penyakit typus adalah bakteri salmonella yang terdapat pada makanan.
    7. Trichinosis
    Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi daging babi yang kurang matang dan permainan liar, seperti beruang. Sapi dan daging kuda juga dapat terkontaminasi. Trichinosis jarang menyebabkan diare, tetapi dapat menyebabkan masalah pada mata, jantung, atau otak.
    8. Cacing pita
    Cacing pita dapat berasal dari memakan ikan mentah, daging sapi, dan babi. Salah satu jenis cacing pita dapat melakukan perjalanan ke otak dan dapat menyebabkan kejang-kejang

    BalasHapus
  31. Tuliskan dan jelaskan infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan!
    jawab :
    1. Demam tifoid, atau dikenal juga sebagai penyakit tifus, merupakan infeksi berat pada saluran cerna yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Demam tifoid dapat ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi karena penanganan yang tidak bersih/higienis. Bakteri Salmonella typhi akan masuk ke dalam saluran cerna dan masuk ke peredaran darah hingga terjadi peradangan pada usus halus dan usus besar.

    2. Diare
    Diare biasanya disebabkan oleh makanan atau minuman yang tercemar kuman yang berasal dari tinja. Anak kecil bisa mencret setelah disuapi makanan dengan tangan yang kotor, atau setelah memasukkon barang yang kotor kedalam mulutnya. Kuman kuman tersebut dapat disebarkan melalui makanan dan oleh tangan atau benda yong kotor

    3.Toxoplasma
    Cara penularannya dapat melalui makanan, sayuran/buah-buahan yang tercemar kotoran kucing. Gejala yang timbul pada infeksi Toxoplasma tidak spesifik, sehingga penderita sering tidak menyadari bahwa dirinya telah terkena infeksi. infeksi Toxoplasma pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, meninggal dan infeksi toxoplasma bawaan. Infeksi toxoplasma bawaan ini dapat mengakibatkan anak yang dilahirkan mengalami kerusakan mata, otak dan keterbelakangan mental, namun seringkali gejala ini tidak terlihat pada bayi yang baru lahir.Untuk mencegah infeksi akibat toxoplasma, masaklah makanan pada suhu aman, mencuci tangan saat memegang makanan, minum air yang steril, dan jika hamil, jauhi kotoran kucing

    4. Hepatitis A
    Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A yang menginfeksi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses yang terkontaminasi virus. Hepatitis viral akut memiliki karakteristik : onset yang tiba- tiba demam, mual, perut yang tidak nyaman diikuti dengan kuning beberapa hari kemudian.
    Pencegahan sebaiknya dilakukan dengan menghindari makanan, minuman dan air yang kemungkinan terkontaminasi serta dengan vaksinasi.

    5.Kolera
    Kolera adalah penyakit bakteri akut usus disebabkan oleh Vibrio cholerae. Infeksi terjadi melalui makanan atau minuman terkontaminasi oleh feses atau muntahan dari seseorang yang terinfeksi.Tingkat keparahannya bervariasi. Kebanyakan infeksi adalah tidak bergejala. Pada kasus yang sedang, hanya diare akut berupa air. Pada kasus berat, diare berupa air yang terus- menerus disertai mual dan muntah dan cepat berkembang menjadi dehidrasi.
    Pencegahan sebaiknya dilakukan dengan menghindari makanan, minuman dan air yang kemungkinan terkontaminasi

    BalasHapus
  32. Salmonella. Infeksi yang menyebar luas ini memiliki dua jenis utama: demam tifoid (typhus /types/tipus/tipes) dan infeksi non-tifoid. Salmonella biasanya terjadi akibat makanan unggas setengah matang, kontaminasi dari makanan atau alat masak, dan telur mentah atau setengah matang (termasuk telur yang mengandung produk seperti mayones dan custard).

    Campylobacter. Penyebab paling umum kedua dari penyakit bawaan makanan di Amerika Serikat adalah Campylobacter. Seperti salmonella, bakteri ini berasal dari saluran usus ayam dan dapat mencemari daging ayam selama pemrosesan.

    Shigella. Penyebab paling umum ketiga penyakit bawaan makanan di Amerika Serikat adalah shigella. Shigella menyebabkan diare berdarah dan dapat menyebabkan gangguan darah yang parah. Ia menyebar melalui kontak makanan, air, atau orang-ke-orang, dan umum di panti jompo dan tempat penitipan anak.

    Escherichia coli. Jenis E. coli O157: H7 menyebar paling sering melalui hamburger yang kurang matang. Jus yang tidak dipasteurisasi dan produk mentah yang terkontaminasi oleh kotoran ternak juga bisa menjadi sumbernya.

    Yersinia. Infeksi bakteri ini biasanya berasal dari daging babi yang kurang matang, susu yang tidak dipasteurisasi, atau air yang terkontaminasi.

    Vibrio cholerae. Infeksi bakteri ini menyebabkan diare yang berat. Infeksi ini terkadang terjadi sepanjang Teluk Gulf dari air yang terkontaminasi. Tipe lain dari infeksi vibrio, Vibrio parahaemolyticus, adalah karena konsumsi kerang yang terkontaminasi.

    Bacillus cereus. Infeksi ini dapat terjadi akibat makanan yang kurang dipanaskan, seperti beras, dan sering ditemukan dalam makanan sisa di bawah lampu pemanas. Infeksi ini dapat menyebabkan muntah parah dan diare.

    Staphylococcus aureus. Sumber umum termasuk salad yang terkontaminasi, telur, daging, dan produk susu yang telah dimasak dan dibiarkan pada suhu kamar.

    Listeria monocytogenes. Infeksi ini dapat menyebabkan meningitis dan paling sering terjadi pada bayi dan orang tua. Organisme ini adalah dasar alasan peringatan bagi wanita hamil untuk tidak mengkonsumsi keju lunak yang tidak dipasteurisasi, terutama dari Amerika Latin. Hot dog dan daging mentah deli juga makanan berisiko tinggi.

    Clostridium botulinum. Bakteri ini menyebabkan kelumpuhan yang mengancam jiwa yang disebut botulisme. Infeksi dapat terjadi sebagai akibat dari pengalengan rumah, fermentasi ikan, dan penggunaan yang berkepanjangan dari penghangat makanan.

    Toksoplasma. Infeksi ini dapat terjadi melalui konsumsi daging sapi mentah atau domba atau dengan kontaminasi dari kotoran kucing (misalnya, dalam kotak BAB kucing dan kebun yang jarang dibersihkan). Infeksi toksoplasmosis selama kehamilan berbahaya bagi janin.

    Trichinosis. Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi daging babi yang kurang matang dan permainan liar, seperti beruang. Sapi dan daging kuda juga dapat terkontaminasi. Trichinosis jarang menyebabkan diare, tetapi dapat menyebabkan masalah pada mata, jantung, atau otak.

    Brucellosis. Brucellosis ditemukan dalam susu dan produk daging yang terkontaminasi, umumnya dari Amerika Latin. Brucellosis dapat mengakibatkan demam tinggi, meningitis, infeksi tulang, dan ruam.

    Cacing pita. Cacing pita dapat berasal dari memakan ikan mentah, daging sapi, dan babi. Salah satu jenis cacing pita dapat melakukan perjalanan ke otak dan dapat menyebabkan kejang-kejang.

    Prion. Prion adalah protein abnormal yang menyebabkan penyakit otak, seperti bovine spongiform encephalopathy (“penyakit sapi gila”). Risiko bagi manusia telah dikurangi dengan peraturan pakan ternak dan pemrosesan ternak.

    BalasHapus
  33. (1). Tuliskan dan jelaskan infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan??
    1. Demam thypoid ( penyakit tifus), merupakan infeksi berat pada saluran cerna yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang dapat ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri tersebut, dapat karena penanganan yang tidak bersih/higienis. Bakteri ini menyerang sistem pencernaan pada manusia.

    2. Diare. Penyakit ini biasanya disebabkan makanan atau minuman yang tercemar kuman E. Coli yang berasal dari tinja atau kotoran (sumber agen lainnya).Penyakit ini umumnya menyerang anak kecil

    3. Infeksi Virus Hepatitis (A/B) , disebabkan oleh virus hepatitis yang menginfeksi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses yang terkontaminasi virus. Virus ini memiliki karakteristik : prognosa yang tiba- tiba demam, mual (dispepsia) , perut yang tidak nyaman diikuti dengan kekuninganan pada tubuh penderitanya (ikhterik).

    4. Kolera, adalah penyakit bakteri akut usus disebabkan oleh Vibrio cholerae. Infeksi terjadi melalui makanan atau minuman terkontaminasi oleh feses atau muntahan dari seseorang yang terinfeksi.Tingkat keparahannya bervariasi. Kebanyakan infeksi adalah tidak bergejala. Pada kasus yang sedang, hanya diare akut berupa air.

    BalasHapus
  34. Tuliskan dan jelaskan infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan!

    1. Disentri disebabkan oleh Bakteri Shigella dan beberapa jenis Escherichia coli (E. coli). bakteri dapat berkembangbiak dengan cepat - dan dapat berpindah dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung atau melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi

    2.Demam thypoid ( penyakit tifus), merupakan infeksi berat pada saluran cerna yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang dapat ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri tersebut, dapat karena penanganan yang tidak bersih/higienis. Bakteri ini menyerang sistem pencernaan pada manusia.

    3.TOXOPLASMA
    Cara penularannya dapat melalui makanan, sayuran/buah-buahan yang tercemar kotoran kucing. Gejala yang timbul pada infeksi Toxoplasma tidak spesifik, sehingga penderita sering tidak menyadari bahwa dirinya telah terkena infeksi. infeksi Toxoplasma pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, meninggal dan infeksi toxoplasma bawaan. Infeksi toxoplasma bawaan ini dapat mengakibatkan anak yang dilahirkan mengalami kerusakan mata, otak dan keterbelakangan mental, namun seringkali gejala ini tidak terlihat pada bayi yang baru lahir.Untuk mencegah infeksi akibat toxoplasma, masaklah makanan pada suhu aman, mencuci tangan saat memegang makanan, minum air yang steril, dan jika hamil, jauhi kotoran kucing

    4. Hepatitis A
    Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A yang menginfeksi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses yang terkontaminasi virus. Hepatitis viral akut memiliki karakteristik : onset yang tiba- tiba demam, mual, perut yang tidak nyaman diikuti dengan kuning beberapa hari kemudian.
    Pencegahan sebaiknya dilakukan dengan menghindari makanan, minuman dan air yang kemungkinan terkontaminasi serta dengan vaksinasi.

    5.Kolera
    Kolera adalah penyakit bakteri akut usus disebabkan oleh Vibrio cholerae. Infeksi terjadi melalui makanan atau minuman terkontaminasi oleh feses atau muntahan dari seseorang yang terinfeksi.Tingkat keparahannya bervariasi. Kebanyakan infeksi adalah tidak bergejala. Pada kasus yang sedang, hanya diare akut berupa air. Pada kasus berat, diare berupa air yang terus- menerus disertai mual dan muntah dan cepat berkembang menjadi dehidrasi.
    Pencegahan sebaiknya dilakukan dengan menghindari makanan, minuman dan air yang kemungkinan terkontaminasi .

    BalasHapus
  35. Foodborne Disease disebabkan akibat konsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi. Pelbagai jenis mikroba penyebab penyakit (patogen) dapat mencemari makanan, hal ini menyebabkan banyaknya jenis infeksi. Sebagai tambahan, zat kimia beracun maupun zat-zat dasar lain yang mengandung bahaya, jika terkandung di dalam makanan yang kita konsumsi pun dapat menyebabkan penyakit.
    Penyebab infeksi bawaan makanan yang paling umum adalah bakteri Campylobacter, Salmonella, E.coli O157:H7, dan grup virus yang bernama Calicivirus (juga dikenal sebagai virus Norwalk dan virus "Norwalk-like").
    1. Campylobacter adalah bakteri patogen yang menyebabkan demam, diare dan nyeri kejang pada daerah abdomen. Bakteri ini adalah penyebab paling umum bagi penyakit diare di dunia. Bakteria ini hidup nyaman di dalam saluran pencernaan burung-burung sehat. Hampir semua daging unggas mentah mengandung Campylobacter. Penyebab infeksi yang tersering disebabkan karena penderita memakan ayam yang belum dimasak dengan benar ataupun makanan lain yang terkontaminasi tetesan cairan dari daging ayam mentah.
    2. Salmonella adalah bakteri yang banyak tersebar di saluran pencernaan burung, reptil dan mamalia. Salmonella dapat menyebar ke manusia melalui pelbagai makanan yang merupakan hasil ternak. Penyakit yang disebabkannya, salmonellosis khususnya termasuk demam, diare dan nyeri daerah abdomen. Pada orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh yang sangat rendah, bakteri salmonella dapat menginvasi aliran darah dan menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa.
    3. E. Coli O157:H7 adalah bakteri patogen yang bersarang pada ternak dan sejenisnya. Penyakit yang terjadi pada manusia umumnya terjadi setelah mengkonsumsi air dan makanan yang telah terkontaminasi tinja sapi. Gejala yang terjadi umumnya adalah diare parah yang mengandung darah, serta nyeri pada abdomen tanpa banyak demam. Pada 3%-5% dari kasus, dapat timbul komplikasi yang disebut hemolyctic uremic syndrome (HUS) beberapa minggu setelah gejala pertama. Komplikasi parah ini termasuk anemia sementara, perdarahan hebat dan kegagalan pada ginjal.
    4. Calicivirus atau Norwalk-like virus adalah penyebab umum lain dari foodborne illness, walaupun jarang terdiagnosa akibat tidak tersedianya tes laboratorium secara luas. Calicivirus menyebabkan nyeri akut pada saluran pencernaan, ditandai dengan muntah yang lebih utama dari diare, yang biasanya sembuh dalam dua hari. Berbeda dengan bakteri patogen lain yang berdiam di tubuh binatang, penyebaran utama Calicivirus adalah melalui manusia yang terinfeksi. Pekerja dapur yang terinfeksi dapat mencemari salad ataupun sandwich yang dipersiapkannya jika virus terdapat di tangan mereka. Nelayan yang terinfeksi mencemari tiram saat mereka membiakannya.
    5. Beberapa penyakit umum yang biasanya tidak disebarkan melalui makanan kadang-kadang dibawa pula oleh makanan. Termasuk infeksi yang disebabkan oleh Shigella, hepatitis A dan parasit Giardia lamblia dan Cryptosporidia. Terkadang strep throat dapat pula menyebar melalui makanan.
    6. Selain dari penyakit yang disebabkan infeksi langsung bakteri patogen, penyakit juga dapat disebabkan oleh keberadaan racun produksi mikroba makanan yang ada di dalam makanan. Contohnya, Staphylococcus aureus dapat hidup di beberapa jenis makanan dan memproduksi racun penyebab muntah hebat. Botulisme yang walaupun jarang ditemui namun mematikan, timbul ketika bakteri Clostridium botulinum berkembang dan menghasilkan racun makanan yang melumpuhkan. Racun-racun tersebut dapat tetap menimbulkan penyakit walaupun mikroba penyebabnya tak lagi ada di dalam tubuh.
    Racun lain dan zat kimia beracun dapat turut menyebabkan penyakit. Manusia dapat jatuh sakit jika pestisida ditambahkan ke dalam makanan, ataupun jika zat-zat dasar beracun digunakan dalam persiapan makanan. Setiap tahun manusia jatuh sakit setelah memakan jamur beracun yang disangka sebagai jamur yang aman dimakan, ataupun setelah memakan ikan karang yang ternyata beracun.

    BalasHapus
  36. Tuliskan dan jelaskan infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan!
    1.Diare
    Diare adalah buang air besar yang ditandai dengan feses lembek sampai encer/berair dan terjadi berulangkali lebih dari 3 kali dalam kurun waktu 24 jam. Jenis makanan yang dapat mengakibatkan diare antara lain produk susu (susu, keju, yoghurt, biskuit, roti, puding susu) bagi yang sensitif dengan laktosa atau tidak mampu mencerna laktosa dengan baik (intoleransi laktosa). Makanan pedas, terlalu asam, dan bersantan bisa sebabkan diare sebagai reaksi alergi atau intoleransi pada jenis makanan tertentu. Serta mengkonsumsi pemanis buatan dalam jumlah besar seperti hexitols, manitol, dan sorbitol bisa sebabkan diare.
    2.Kolera
    Penyakit kolera adalah penyakit yang menginfeksi saluran usus bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk kedalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada saluran usus sehingga terjadilah diare (diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat, akibatnya seseorang dalam waktu hanya beberapa hari kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi.
    3.Typus
    Penyakit tipes (typhus) merupakan salah satu penyakit menular yang penularannya melalui makanan yang mengandung Bakteri Salmonella diantaranya yang dikenal adalah Penyebab penyakit ini adalah Salmonella typhosa.
    4.Disentri
    Bakteri penyebab penyakit disentri antara lain kontak dengan bakteri Shigella dan beberapa jenis Escherichia coli (E. coli). Penyebab lain bakteri yang kurang umum dari diare berdarah termasuk infeksi Salmonella dan Campylobacter.Disentri juga dapat menyebar melalui makanan yang terkontaminasi. Negara miskin yang memiliki sistem sanitasi yang tidak memadai menunjukkan angka yang tinggi untuk kejadian kasus penyakit disentri.
    4.Toxoplasma
    Sebagian besar orang terkena infeksi dari makan daging yang terinfeksi atau mengonsumsi makanan yang terkontaminasi kotoran kucing atau anak kucing. Pencegahan penyakit ini terutama berpusat pada usaha menghindari kontak dengan daging yang mentah/terkontaminasi dan kontak dengan kucing/kotoran kucing.
    5.Demam Tifoid
    Salmonellosis mengacu pada sejumlah penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini adalah demam tifoid. Bentuk umum salmonellosis adalah gastroenteritis yang disebabkan oleh bakteri salmonella gastro. Bakteri ini dapat menyebar dari orang ke orang dan dari hewan ke orang. Makanan yang biasanya mengandung salmonella adalah daging, daging unggas, susu dan telur. Salmonella sering ditularkan melalui kontak dengan kotoran atau pakan ternak atau melalui makanan yang terkontaminasi kotoran hewan. Buah dan sayuran yang tidak dicuci dengan bersih juga dapat menyebarkan bakteri ini.
    6.Keracunan makanan
    Keracunan makanan pada makanan kaleng disebabkan bakteri Clostridium botulinum. Gejala ini biasanya muncul 4-36 jam setelah menelan toksin, tetapi bisa memakan waktu hingga delapan hari. Makanan kaleng adalah sumber utama botulisme (keracunan botulinum). Selain itu, botulisme juga dapat bersumber dari makanan bayi, yang dapat berakibat fatal bagi kelompok usia ini. Cara terbaik untuk mencegah botulisme adalah mengikuti petunjuk yang benar dalam menyiapkan dan menyajikan makanan di rumah. Makanan yang terkontaminasi sering memiliki bau busuk, meskipun tidak selalu demikian

    BalasHapus
  37. Infeksi melalui makanan disebabkan oleh pathogen (mikroorganisme yg menyebabkan infeksi) menular yg terdpt pada makanan. Mikroorganisme ini berkembang biak di dalam usus, selanjutnya, mikroorganisme ini menghasilkan racun yg menyerang dan merusak sel-sel epitel (permukaan) usus. Akibatnya berupa sakit perut dan diare dalam beberapa jam atau beberapa hari setelah konsumsi makanan yg terkontaminasi. Mikroorganisme yg menyebabkan sebagian besar kasus infeksi melalui makanan adalah:

    1. Salmonella
    Infeksi yg menyebar luas ini memiliki dua jenis utama: demam tifoid (typhus /types/tipus/tipes) dan infeksi non-tifoid. Salmonella biasanya terjadi akibat makanan unggas setengah matang, kontaminasi dari makanan atau alat masak, dan telur mentah atau setengah matang (termasuk telur yg mengandung produk seperti mayones dan custard). Susu, daging, dan produk, seperti kecambah alfalfa, juga dpt menularkan penyakit. Demam tifoid sering menyebabkan demam, sakit perut, pembengkakan hati dan limpa, diare (tinja dpt berdarah), dan ruam kulit. Infeksi salmonella non-tifoid sering menyebabkan mual, muntah, diare, dan demam, dan merupakan penyebab paling umum penyakit bawaan makanan di Amerika Serikat.

    2. Campylobacter.
    Seperti salmonella, bakteri ini berasal dari saluran usus ayam dan dpt mencemari daging ayam selama pemrosesan. Unggas yg kurang matang dan kontaminasi makanan lainnya adalah sumber yg paling mungkin.

    3. Cryptosporidium.
    Parasit ini dpt mengkontaminasi produk dan susu yg tidak dipasteurisasi. Cryptosporidium juga dpt ditemukan di kolam dan spa dan dpt menyebar dari orang ke orang.

    4. Escherichia coli
    Jenis E. coli O157: H7 menyebar paling sering melalui hamburger yg kurang matang. Jus yg tidak dipasteurisasi dan produk mentah yg terkontaminasi oleh kotoran ternak jg bisa menjadi sumbernya. Ia dpt menyebabkan diare berdarah dan dpt menyebabkan gangguan darah yg parah.

    5. Vibrio cholerae
    Infeksi bakteri ini menyebabkan diare yg berat. Tipe lain dari infeksi vibrio, Vibrio parahaemolyticus, adalah karena konsumsi kerang yg terkontaminasi.

    6. Bacillus cereus
    Infeksi ini dpt terjadi akibat makanan yg kurang dipanaskan, seperti beras, dan sering ditemukan dalam makanan sisa di bawah lampu pemanas. Infeksi ini dpt menyebabkan muntah parah dan diare.
    7. Listeria monocytogenes
    Listeria berakibat fatal pada hampir 20 persen kasus. Infeksi ini dpt menyebabkan meningitis dan paling sering terjadi pada bayi dan orang tua. Organisme ini adalah dasar alasan peringatan bagi wanita hamil untuk tidak mengkonsumsi keju lunak yg tidak dipasteurisasi. Hot dog dan daging mentah deli juga makanan berisiko tinggi.

    8. Clostridium botulinum
    Bakteri ini menyebabkan kelumpuhan yg mengancam jiwa yg disebut botulisme. Infeksi dpt terjadi sebagai akibat dari pengalengan rumah, fermentasi ikan, dan penggunaan yg berkepanjangan dari penghangat makanan.

    9. Toksoplasma
    Infeksi ini dpt terjadi melalui konsumsi daging sapi mentah atau domba atau dengan kontaminasi dari kotoran kucing (misalnya, dalam kotak BAB kucing dan kebun yg jarang dibersihkan). Infeksi toksoplasmosis selama kehamilan berbahaya bagi janin.

    10. Trichinosis
    Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi daging babi yg kurang matang dan permainan liar, seperti beruang. Sapi dan daging kuda juga dpt terkontaminasi. Trichinosis jarang menyebabkan diare, tetapi dpt menyebabkan masalah pada mata, jantung, atau otak.

    11. Cacing pita
    Cacing pita dpt berasal dari memakan ikan mentah, daging sapi, dan babi. Salah satu jenis cacing pita dpt melakukan perjalanan ke otak dan dpt menyebabkan kejang-kejang.

    BalasHapus
  38. infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan antara lain :

    1. Diare
    Diare disebabkan oleh makanan atau minuman yang tercemar kuman, yang bisa disebabkan dengan makan dengan tangan yang kotor atau benda yang kotor, sering dijumpai adalah dengan makan pakai tangan yang sebelum makan tidak cuci tangan, sehingga pencegahan diare bisa dilakukan dengan mencuci tangan sebelum makan, menghindari membeli makan yang terpapar dengan lingkungan yang kotor, dan sosialisasi membuat atau memproduksi makanan jajanan atau makanan rumahan yang baik dan benar.

    2. Demam thipoid
    Yang bahasa awamnya tifus merupakan infeksi pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi, yang bisa ditularkan dengan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi sehingga tidak bersih atau tidak higienis, bakteri tersebut akan masuk ke dalam saluran cerna selanjutnya masuk ke peredaran darah sehingga terjadi peradangan pada usus halus dan usus besar. Pencegahannya adalah dengan bahan, pengolahan, penyajian yang higienis sangat diperlukan

    3. Hepatitis A
    disebabkan oleh virus hepatitis A yang menginfeksi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses yang terkontaminasi virus, gejalanya adalah tiba- tiba demam, mual, perut yang tidak nyaman dan kuning beberapa hari kemudian, pencegahannya adalah dengan menghindari makanan yang terkontamunasi dan menjaga makanan agar tidak tercemar dan dengan meningkatkan kondisi tubuh

    4. Kolera
    penyakit bakteri akut usus disebabkan oleh Vibrio choleraeyang terjadi melalui makanan atau minuman terkontaminasi oleh feses atau muntahan dari seseorang yang terinfeksi.Tingkat keparahannya bervariasi. Biasanya disertai diare akut berupa air. Pada kasus berat, diare berupa air yang terus- menerus disertai mual dan muntah dan cepat berkembang menjadi dehidrasi. Pencegahannya dengan menghindari makanan, minuman dan air yang kemungkinan terkontaminasi dan menjaga agar makanan yang kita konsumsi selalu dalam keadaan higienis

    5. Toxoplasma
    Cara penularannya dapat melalui makanan, sayuran/buah-buahan yang tercemar kotoran kucing. Toxoplasma pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, meninggal dan infeksi toxoplasma bawaan. Infeksi toxoplasma bawaan ini dapat mengakibatkan anak yang dilahirkan mengalami kerusakan mata, otak dan keterbelakangan mental, namun seringkali gejala ini tidak terlihat pada bayi yang baru lahir.Untuk mencegah infeksi akibat toxoplasma, masaklah makanan pada suhu aman, mencuci tangan saat memegang makanan, minum air yang steril, dan jika hamil, jauhi kotoran kucing

    BalasHapus
  39. infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan, yaitu:
    1. Diare
    Diare adalah buang air besar yang ditandai dengan feses lembek sampai encer/berair dan terjadi berulangkali lebih dari 3 kali dalam kurun waktu 24 jam. Jenis makanan yang dapat mengakibatkan diare antara lain produk susu (susu, keju, yoghurt, biskuit, roti, puding susu) bagi yang sensitif dengan laktosa atau tidak mampu mencerna laktosa dengan baik (intoleransi laktosa). Makanan pedas, terlalu asam, dan bersantan bisa sebabkan diare sebagai reaksi alergi atau intoleransi pada jenis makanan tertentu. Serta mengkonsumsi pemanis buatan dalam jumlah besar seperti hexitols, manitol, dan sorbitol bisa sebabkan diare.

    2. Disentri
    Disentri mengacu pada gangguan pencernaan yang ditandai dengan peradangan usus, terutama usus besar. Disentri tersebar di antara manusia melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Setelah seseorang terinfeksi, organisme menular tinggal di usus dan dilewatkan dalam tinja orang yang terinfeksi. Disentri dikaitkan dengan kondisi lingkungan dimana sanitasi yang buruk adalah lazim. Disentri amebic, disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica, yang paling sering ditemukan di daerah tropis dengan kondisi kehidupan yang ramai dan sanitasi yang buruk.

    3. Typus
    Merupakan penyakit infeksi akut usus halus, disebabkan oleh sejenis bakteri yaitu Salmonella typhi. Penyakit ini merupakan endemik di Indonesia sebagai daerah tropis, dapat terjadi sepanjang tahun dan hampir di semua daerah di Indonesia. Dapat menyerang segala usia, tapi paling sering menyerang anak-anak. Bakteri Salmonella typhi masuk tubuh manusia melalui makanan dan air yang tercemar. Sebagian kuman dihancurkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus dan mencapai jaringan limpa, plak peyeri, hati dan bagian-bagian lain. Pada organ tersebut bakteri berkembang dan mengeluarkan toksin (racun) sehingga terjadi peradangan yang mengakibatkan demam.
    Gejala
    Gejala-gejala yang timbul bervariasi, seperti; demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, mual, muntah, diare, batuk dan perasaan tidak enak di perut serta kejang. Berikutnya panas badan menjadi tinggi, lidah kotor di tengah, tepi ujung merah dan tremor, gangguan kesadaran, mengigau, sampai koma, detak jantung melemah, kondisi psikis bingung.

    4.Kolera
    Kolera adalah penyakit bakteri akut usus disebabkan oleh Vibrio cholerae. Infeksi terjadi melalui makanan atau minuman terkontaminasi oleh feses atau muntahan dari seseorang yang terinfeksi.Tingkat keparahannya bervariasi. Kebanyakan infeksi adalah tidak bergejala. Pada kasus yang sedang, hanya diare akut berupa air. Pada kasus berat, diare berupa air yang terus- menerus disertai mual dan muntah dan cepat berkembang menjadi dehidrasi.
    Pencegahan sebaiknya dilakukan dengan menghindari makanan, minuman dan air yang kemungkinan terkontaminasi .

    5. Cacing pita
    Cacing pita dapat berasal dari memakan ikan mentah, daging sapi, dan babi. Salah satu jenis cacing pita dapat melakukan perjalanan ke otak dan dapat menyebabkan kejang-kejang

    6. Toxoplasma
    Cara penularannya dapat melalui makanan, sayuran/buah-buahan yang tercemar kotoran kucing. Gejala yang timbul pada infeksi Toxoplasma tidak spesifik, sehingga penderita sering tidak menyadari bahwa dirinya telah terkena infeksi. infeksi Toxoplasma pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, meninggal dan infeksi toxoplasma bawaan. Infeksi toxoplasma bawaan ini dapat mengakibatkan anak yang dilahirkan mengalami kerusakan mata, otak dan keterbelakangan mental, namun seringkali gejala ini tidak terlihat pada bayi yang baru lahir.Untuk mencegah infeksi akibat toxoplasma, masaklah makanan pada suhu aman, mencuci tangan saat memegang makanan, minum air yang steril, dan jika hamil, jauhi kotoran kucing



    BalasHapus
  40. 1. Demam thypoid ( penyakit tifus), merupakan infeksi berat pada saluran cerna yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang dapat ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri tersebut, dapat karena penanganan yang tidak bersih/higienis. Bakteri ini menyerang sistem pencernaan pada manusia.

    2. Disentri disebabkan oleh Bakteri Shigella dan beberapa jenis Escherichia coli (E. coli). bakteri dapat berkembangbiak dengan cepat - dan dapat berpindah dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung atau melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi

    3. Diare biasanya disebabkan oleh makanan atau minuman yang tercemar kuman yang berasal dari tinja. Anak kecil bisa mencret setelah disuapi makanan dengan tangan yang kotor, atau setelah memasukkon barang yang kotor kedalam mulutnya. Kuman kuman tersebut dapat disebarkan melalui makanan dan oleh tangan atau benda yong kotor
    Contohnya, anak anak akan terserang penyakit diacre jika ibunya memberinya makanan dengan tangan yang kotor atau kukunya tidak dibersihkan
    Pencegahan diare termasuk pengetahuan mengenai kebersihan tangan, menghindari jajanan pinggir jalan, dan menghindari makanan dari telur yang mentah.

    4. Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A yang menginfeksi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses yang terkontaminasi virus. Hepatitis viral akut memiliki karakteristik : onset yang tiba- tiba demam, mual, perut yang tidak nyaman diikuti dengan kuning beberapa hari kemudian.
    Pencegahan sebaiknya dilakukan dengan menghindari makanan, minuman dan air yang kemungkinan terkontaminasi serta dengan vaksinasi.

    BalasHapus
  41. infeksi yang di sebabkan oleh makanan
    1. Diare : Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada perut atau usus. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, parasit, jamur atau virus yang mencemari makanan, kemudian makanan tersebut di konsumsi oleh manusia. Pada makanan tersebut terdapat parasit cryptosporidium atau microsporidium. Diare dapat di obati dengan mengkonsumsi oralit atau bisa juga mengkonsumsi larutan campuran berupa air, garam dan gula apabila sulit mendapatkan oralit.

    2. Typus
    Merupakan penyakit infeksi akut usus halus, disebabkan oleh sejenis bakteri yaitu Salmonella typhi. Penyakit ini merupakan endemik di Indonesia sebagai daerah tropis, dapat terjadi sepanjang tahun dan hampir di semua daerah di Indonesia. Dapat menyerang segala usia, tapi paling sering menyerang anak-anak. Bakteri Salmonella typhi masuk tubuh manusia melalui makanan dan air yang tercemar. Sebagian kuman dihancurkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus dan mencapai jaringan limpa, plak peyeri, hati dan bagian-bagian lain. Pada organ tersebut bakteri berkembang dan mengeluarkan toksin (racun) sehingga terjadi peradangan yang mengakibatkan demam.
    Gejala
    Gejala-gejala yang timbul bervariasi, seperti; demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, mual, muntah, diare, batuk dan perasaan tidak enak di perut serta kejang. Berikutnya panas badan menjadi tinggi, lidah kotor di tengah, tepi ujung merah dan tremor, gangguan kesadaran, mengigau, sampai koma, detak jantung melemah, kondisi psikis bingung.

    3. Hepatitis A
    Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A yang menginfeksi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses yang terkontaminasi virus. Hepatitis viral akut memiliki karakteristik : onset yang tiba- tiba demam, mual, perut yang tidak nyaman diikuti dengan kuning beberapa hari kemudian.
    Pencegahan sebaiknya dilakukan dengan menghindari makanan, minuman dan air yang kemungkinan terkontaminasi serta dengan vaksinasi.

    BalasHapus
  42. Tuliskan dan jelaskan infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan!
    1. penyakit gastroentritis(peradangan diperut dan usus) : disebabkan oleh makanan yang tercemar yang dimakan, yang biasanya disebabkan oleh keadaan dimana bahan makanan yang dimasak yang kurang matang dan penyimpanan tidak pada suhu yang sesuai.

    2. Penyakit Trichinosis ( keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri ). yang disebabkan oleh proses memasak yang kurang matang semisal memasak daging tanpa menggunakan suhu yang cukup tinggi dan cukup lama sehingga mikroorganisme yang ada didalamnya tidak terbunuh atau toksin dari bakteri tersebut idak hilang sehingga dapat menyebabkan keracunan.

    3.penyakit salmonellosis ( infeksi yang disebabkan oleh genus salmonella ) yang disebabkan oleh makanan kondisi makanan yang tidak dijaga ke higienisanya dan proses memasak yang benar sehingga menebabkan penyakit yang disebut demam tipoit .

    4. Vibrio cholerae
    Infeksi bakteri ini menyebabkan diare yg berat. Tipe lain dari infeksi vibrio, Vibrio parahaemolyticus, adalah karena konsumsi kerang yg terkontaminasi.

    5. Bacillus cereus
    Infeksi ini dpt terjadi akibat makanan yg kurang dipanaskan, seperti beras, dan sering ditemukan dalam makanan sisa di bawah lampu pemanas. Infeksi ini dpt menyebabkan muntah parah dan diare.

    6. Listeria monocytogenes
    Listeria berakibat fatal pada hampir 20 persen kasus. Infeksi ini dpt menyebabkan meningitis dan paling sering terjadi pada bayi dan orang tua. Organisme ini adalah dasar alasan peringatan bagi wanita hamil untuk tidak mengkonsumsi keju lunak yg tidak dipasteurisasi. Hot dog dan daging mentah deli juga makanan berisiko tinggi.

    7. Clostridium botulinum
    Bakteri ini menyebabkan kelumpuhan yg mengancam jiwa yg disebut botulisme. Infeksi dpt terjadi sebagai akibat dari pengalengan rumah, fermentasi ikan, dan penggunaan yg berkepanjangan dari penghangat makanan.

    8. Toksoplasma
    Infeksi ini dpt terjadi melalui konsumsi daging sapi mentah atau domba atau dengan kontaminasi dari kotoran kucing (misalnya, dalam kotak BAB kucing dan kebun yg jarang dibersihkan). Infeksi toksoplasmosis selama kehamilan berbahaya bagi janin.

    9. Trichinosis
    Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi daging babi yg kurang matang dan permainan liar, seperti beruang. Sapi dan daging kuda juga dpt terkontaminasi. Trichinosis jarang menyebabkan diare, tetapi dpt menyebabkan masalah pada mata, jantung, atau otak.

    10. Cacing pita
    Cacing pita dpt berasal dari memakan ikan mentah, daging sapi, dan babi. Salah satu jenis cacing pita dpt melakukan perjalanan ke otak dan dpt menyebabkan kejang-kejang.

    BalasHapus
  43. Tuliskan dan jelaskan infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan!

    1.Demam Tifoid
    infeksi tifoid disebabkan oleh bakteri salmonella. Bentuk umum salmonellosis adalah gastroenteritis yang disebabkan oleh bakteri salmonella gastro. Bakteri ini dapat menyebar dari orang ke orang dan dari hewan ke orang. Makanan yang biasanya mengandung salmonella pada daging, daging unggas, susu dan telur. cara penularan penykit ini melalui kontak dengan kotoran atau pakan ternak atau melalui makanan yang terkontaminasi kotoran hewan. Buah dan sayuran yang tidak dicuci dengan bersih juga dapat menyebarkan bakteri ini.

    2.Diare
    Diare merupakan buang air besar yang ditandai dengan feses lembek sampai encer/berair dan terjadi berulangkali lebih dari 3 kali dalam kurun waktu 24 jam. Jenis makanan yang dapat mengakibatkan diare antara lain produk susu (susu, keju, yoghurt, biskuit, roti, puding susu) bagi yang sensitif dengan laktosa atau tidak mampu mencerna laktosa dengan baik (intoleransi laktosa). Makanan pedas, terlalu asam, dan bersantan bisa sebabkan diare sebagai reaksi alergi atau intoleransi pada jenis makanan tertentu. Serta mengkonsumsi pemanis buatan dalam jumlah besar seperti hexitols, manitol, dan sorbitol bisa sebabkan diare.

    3.Kolera
    Penyakit kolera adalah penyakit yang menginfeksi saluran usus bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk kedalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada saluran usus sehingga terjadilah diare (diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat, akibatnya seseorang dalam waktu hanya beberapa hari kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi.

    4.Typus
    Penyakit tipes (typhus) merupakan salah satu penyakit menular yang penularannya melalui makanan. Penyebabnya yaitu Bakteri Salmonella diantaranya yang dikenal adalah Penyebab penyakit ini adalah Salmonella typhosa.

    5.Keracunan makanan
    Keracunan makanan pada makanan kaleng disebabkan bakteri Clostridium botulinum. Gejala ini biasanya muncul 4-36 jam setelah menelan toksin, tetapi bisa memakan waktu hingga delapan hari. Makanan kaleng adalah sumber utama botulisme (keracunan botulinum). Selain itu, botulisme juga dapat bersumber dari makanan bayi, yang dapat berakibat fatal bagi kelompok usia ini. Cara terbaik untuk mencegah botulisme adalah mengikuti petunjuk yang benar dalam menyiapkan dan menyajikan makanan di rumah. Makanan yang terkontaminasi sering memiliki bau busuk, meskipun tidak selalu demikian.

    6.Toxoplasma
    Sebagian besar orang terkena infeksi dari makan daging yang terinfeksi atau mengonsumsi makanan yang terkontaminasi kotoran kucing atau anak kucing. Pencegahan penyakit ini terutama berpusat pada usaha menghindari kontak dengan daging yang mentah/terkontaminasi dan kontak dengan kucing/kotoran kucing.

    7.Disentri
    Bakteri penyebab penyakit disentri antara lain kontak dengan bakteri Shigella dan beberapa jenis Escherichia coli (E. coli). Penyebab lain bakteri yang kurang umum dari diare berdarah termasuk infeksi Salmonella dan Campylobacter. Disentri juga dapat menyebar melalui makanan yang terkontaminasi. Negara miskin yang memiliki sistem sanitasi yang tidak memadai menunjukkan angka yang tinggi untuk kejadian kasus penyakit disentri.

    BalasHapus
  44. 1. Diare
    Diare merupakan penyakit buang air besar yang ditandai dengan feses lembek sampai encer/berair dan terjadi berulangkali lebih dari 3 kali dalam kurun waktu 24 jam. Makanan pedas, terlalu asam, dan bersantan bisa sebabkan diare sebagai reaksi alergi atau intoleransi pada jenis makanan tertentu.
    2. Disentri
    Bakteri penyebab penyakit disentri yaitu kontak dengan bakteri Shigella dan beberapa jenis Escherichia coli (E.coli). Penyebab lain bakteri dari diare berdarah termasuk infeksi Salmonella dan Campylobacter.Disentri juga dapat menyebar melalui makanan yang terkontaminasi.
    3. Kolera
    Kolera merupakan penyakit yang menginfeksi saluran usus dan bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada saluran usus sehingga terjadilah diare (diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat, akibatnya seseorang dalam waktu hanya beberapa hari kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi.
    4. Typus
    Penyakit tipes (typhus) merupakan salah satu penyakit menular yang penularannya melalui makanan yang mengandung Bakteri Salmonella, dan jenis bakteri tersebut yang terkenal adalah Salmonella typhosa.
    5. Toxoplasma
    Sebagian besar orang terkena infeksi toxoplasma dari makan daging yang terinfeksi atau dari makanan yang terkontaminasi kotoran kucing atau anak kucing.
    6. Hepatitis A
    Penyebab virus hepatitis A terutama disebabkan melalui makanan. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Virus hepatitis A menyerang fungsi hati yang menyebabkan hati mengalami peradangan.

    BalasHapus
  45. infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan!
    a. Thypus : penyakit infeksi bakteri pada usus halus dan terkadang pada aliran darah yang disebabkan oleh karena adanya infeksi kuman Salmonella typhi atau Salmonella paratyphy A, B dan C.Penyakit thypus dapat ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar dengan kuman tipes, Salmonella typhosa, kotoran atau air kencing penderita tipes.

    b.Diare : Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada perut atau usus. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, parasit, jamur atau virus. Parasit cryptosporidium atau microsporidium pada makanan atau minum yang dkonsumsi.

    c. Hepatitis :Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis".Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.

    BalasHapus
  46. Tuliskan dan jelaskan infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan!

    Infeksi Penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan :
    1. diare adalah buang air besar yang ditandai dengan feses lembek sampai encer/berair dan terjadi berulangkali lebih dari 3 kali dalam kurun waktu 24 jam. Jenis makanan yang dapat mengakibatkan diare antara lain produk susu (susu, keju, yoghurt, biskuit, roti, puding susu) bagi yang sensitif dengan laktosa atau tidak mampu mencerna laktosa dengan baik (intoleransi laktosa). Makanan pedas, terlalu asam, dan bersantan bisa sebabkan diare sebagai reaksi alergi atau intoleransi pada jenis makanan tertentu. Serta mengkonsumsi pemanis buatan dalam jumlah besar seperti hexitols, manitol, dan sorbitol bisa sebabkan diare.

    2. kolera (juga disebut Asiatic cholera) adalah penyakit menular di saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakterium Vibrio cholerae. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui air minum yang terkontaminasi oleh sanitasi yang tidak benar atau dengan memakan ikan yang tidak dimasak benar, terutama kerang. Gejalanya termasuk diare, perut keram, mual, muntah, dan dehidrasi. Kematian biasanya disebabkan oleh dehidrasi. Kalau dibiarkan tak terawat, maka penderita berisiko kematian tinggi. Perawatan dapat dilakukan dengan rehidrasi agresif "regimen", biasanya diberikan secara intravena secara berkelanjutan sampai diare berhenti.

    3. Disentri yaitu radang usus yang menimbulkan gejala meluas, tinja lendir bercampur darah.Gejala-gejala disentri antara lain adalah:

    Buang air besar dengan tinja berdarah
    Diare encer dengan volume sedikit
    Buang air besar dengan tinja bercampur lender(mucus)
    Nyeri saat buang air besar (tenesmus)

    4. Penyakit tipes (typhus) merupakan salah satu penyakit menular yang penularannya melalui makanan yang mengandung Bakteri Salmonella diantaranya yang dikenal adalah Penyebab penyakit ini adalah Salmonella typhi, Salmonella para typhii A, dan Salmonella paratyphii B.

    BalasHapus
  47. EFRIDAYATI/NPM 13410034P

    Penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan biasanya bersifat toksik maupun infeksius, disebabkan oleh agens penyakit yang masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi. Kadang-kadang penyakit ini disebut “keracunan makanan” (food poisoning) , Penyakit tersebut mencakup lingkup penyakit yang etiologinya bersifat kimiawi maupun biologis.

    Penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan antaralain:
    1. infeksi cacing yang disebabkan oleh cacing Trichinella spiralis, Taenia saginata, dan Taenia solium yang didapat akibat konsumsi
    daging mentah atau daging setengah matang. Parasit ini menimbulkan
    satu masalah kesehatan masyarakat yang penting di negara yang penduduknya memiliki kebiasaan mengonsumsi daging mentah atau daging yang tidak dimasak sampai matang. Trichinella spiralis dapat
    bertahan selama berbulan-bulan dalam produk yang diproses tanpa pemasakan.Askariasis, yang ditularkan melalui sayuran dan media lain yang terkontaminasi, merupakan salah satu infeksi parasit yang paling sering dijumpai.

    2. Gagal jantung, Kangker, Rusaknya organ2 tubuh yang lain akibat penggunaan bahan2 tambahan makanan yang tidak seharusnya di gunakan

    3. Ciguatera merupakan salah satu jenis keracunan ikan yang paling sering dijumpai. Peristiwa ini berkaitan dengan konsumsi ikan tropis dan subtropis tertentu—utamanya ikan karang predator yang memangsa ikan karang lain.

    4. Penyakit Diare, patogen yang sudah dikenal sebagai penyebab penyakit diare meliputi bakteri seperti E. coli patogenik, Shigella spp., Salmonella spp., Vibrio cholerae OI serta Campylobacter jejuni; protozoa seperti Giardia lamblia, Entamoeba histolytica, Cryptosporidium spp.; dan juga berbagai virus enterik seperti rotavirus. Infeksi karena strain patogenik E. coli mungkin merupakan penyebab terumum penyakit diare di negara berkembang.

    BalasHapus
  48. 1. Tuliskan dan jelaskan infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan!
    • Salmonella.
    Infeksi yang menyebar luas ini memiliki dua jenis utama: demam tifoid (typhus /types/tipus/tipes) dan infeksi non-tifoid. Salmonella biasanya terjadi akibat makanan unggas setengah matang, kontaminasi dari makanan atau alat masak, dan telur mentah atau setengah matang (termasuk telur yang mengandung produk seperti mayones dan custard). Susu, daging, dan produk, seperti kecambah alfalfa, juga dapat menularkan penyakit.
    • Campylobacter.
    bakteri ini berasal dari saluran usus ayam dan dapat mencemari daging ayam selama pemrosesan. Unggas yang kurang matang dan kontaminasi makanan lainnya adalah sumber yang paling mungkin. Sebanyak 60 persen produk unggas ritel di seluruh dunia dan hingga 85 persen di Amerika Serikat terkontaminasi campylobacter. Diare berdarah dapat terjadi.
    • Shigella dan Escherichia coli.
    Shigella biasanya menyebar melalui kontak makanan, air, atau orang-ke-orang, dan umum di panti jompo dan tempat penitipan anak. Sedangkan Escherichia coli adalah
    Jenis E. coli O157: H7 menyebar paling sering melalui hamburger yang kurang matang. Jus yang tidak dipasteurisasi dan produk mentah yang terkontaminasi oleh kotoran ternak juga bisa menjadi sumbernya. Keduanya menyebabkan diare berdarah dan dapat menyebabkan gangguan darah yang parah.
    • Yersinia.
    Infeksi bakteri ini biasanya berasal dari daging babi yang kurang matang, susu yang tidak dipasteurisasi, atau air yang terkontaminasi.
    • Vibrio cholerae.
    Infeksi bakteri ini menyebabkan diare yang berat. Infeksi ini terkadang terjadi sepanjang Teluk Gulf dari air yang terkontaminasi. Tipe lain dari infeksi vibrio, Vibrio parahaemolyticus, adalah karena konsumsi kerang yang terkontaminasi.
    • Bacillus cereus.
    Infeksi ini dapat terjadi akibat makanan yang kurang dipanaskan, seperti beras, dan sering ditemukan dalam makanan sisa di bawah lampu pemanas. Infeksi ini dapat menyebabkan muntah parah dan diare.
    • Staphylococcus aureus.
    Sumber umum termasuk salad yang terkontaminasi, telur, daging, dan produk susu yang telah dimasak dan dibiarkan pada suhu kamar.
    • Listeria monocytogenes.
    Listeria berakibat fatal pada hampir 20 persen kasus. Infeksi ini dapat menyebabkan meningitis dan paling sering terjadi pada bayi dan orang tua. Organisme ini adalah dasar alasan peringatan bagi wanita hamil untuk tidak mengkonsumsi keju lunak yang tidak dipasteurisasi, terutama dari Amerika Latin. Hot dog dan daging mentah deli juga makanan berisiko tinggi.
    • Clostridium botulinum.
    Bakteri ini menyebabkan kelumpuhan yang mengancam jiwa yang disebut botulisme. Infeksi dapat terjadi sebagai akibat dari fermentasi ikan, dan penggunaan yang berkepanjangan dari penghangat makanan.
    • Toksoplasma.
    Infeksi ini dapat terjadi melalui konsumsi daging sapi mentah atau domba atau dengan kontaminasi dari kotoran kucing (misalnya, dalam kotak BAB kucing dan kebun yang jarang dibersihkan). Infeksi toksoplasmosis selama kehamilan berbahaya bagi janin.
    • Trichinosis.
    Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi daging babi yang kurang matang dan permainan liar, seperti beruang. Sapi dan daging kuda juga dapat terkontaminasi. Trichinosis jarang menyebabkan diare, tetapi dapat menyebabkan masalah pada mata, jantung, atau otak. Penyakit ini sekarang langka di Amerika Serikat karena kontrol peraturan tentang memberi makan pada babi.
    • Brucellosis.
    Brucellosis ditemukan dalam susu dan produk daging yang terkontaminasi, umumnya dari Amerika Latin. Brucellosis dapat mengakibatkan demam tinggi, meningitis, infeksi tulang, dan ruam.
    • Cacing pita.
    Cacing pita dapat berasal dari memakan ikan mentah, daging sapi, dan babi. Salah satu jenis cacing pita dapat melakukan perjalanan ke otak dan dapat menyebabkan kejang-kejang.

    BalasHapus
  49. 1. Diare adalah berak (buang air besar )encer atau bahkan dapat berupa air saja lebih sering dari biasanya (lebih dari 3 kali/hari). infeksi yang disebab bakteri E.coli dan beberapa virus diare seperti rotavirus yang menyebabkan diare pada bayi. Infeksi diare dapat menyebar melalui tangan yang kotor, makanan atau air yang terkontaminasi dan kontak langsung dengan feses.

    2.TOXOPLASMA
    Cara penularannya dapat melalui makanan, sayuran/buah-buahan yang tercemar kotoran kucing. Gejala yang timbul pada infeksi Toxoplasma tidak spesifik, sehingga penderita sering tidak menyadari bahwa dirinya telah terkena infeksi. infeksi Toxoplasma pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, meninggal dan infeksi toxoplasma bawaan. Infeksi toxoplasma bawaan ini dapat mengakibatkan anak yang dilahirkan mengalami kerusakan mata, otak dan keterbelakangan mental, namun seringkali gejala ini tidak terlihat pada bayi yang baru lahir.Untuk mencegah infeksi akibat toxoplasma, masaklah makanan pada suhu aman, mencuci tangan saat memegang makanan, minum air yang steril, dan jika hamil, jauhi kotoran kucing

    3.Kolera
    Kolera adalah penyakit bakteri akut usus disebabkan oleh Vibrio cholerae. Infeksi terjadi melalui makanan atau minuman terkontaminasi oleh feses atau muntahan dari seseorang yang terinfeksi.Tingkat keparahannya bervariasi. Kebanyakan infeksi adalah tidak bergejala. Pada kasus yang sedang, hanya diare akut berupa air. Pada kasus berat, diare berupa air yang terus- menerus disertai mual dan muntah dan cepat berkembang menjadi dehidrasi.
    Pencegahan sebaiknya dilakukan dengan menghindari makanan, minuman dan air yang kemungkinan terkontaminasi

    BalasHapus
  50. Tuliskan dan jelaskan infeksi penyakit yang disebabkan oleh faktor makanan?

    Infeksi melalui makanan disebabkan oleh bakteri pathogen (mikroorganisme yang menyebabkan infeksi) menular yang terdapat pada makanan. Mikroorganisme ini berkembang biak di dalam usus. Selanjutnya, mikroorganisme ini menghasilkan racun yang menyerang dan merusak sel-sel epitel (permukaan) usus. Akibatnya berupa sakit perut dan diare dalam beberapa jam atau beberapa hari setelah konsumsi makanan yang terkontaminasi. Setelah beberapa hari gejala-gejala ini hilang, tetapi pasien mungkin masih mengeluarkan mikroorganisme penyebab penyakit dalam kotorannya. Orang yang demikian disebut orang sehat pembawa penyakit ( healthy carrier ). Dengan perilaku yang kurang higienis (di toilet), seseorang dapat mengkontaminasi makanan dan orang lain.

    Bakteri yang menyebabkan sebagian besar kasus infeksi melalui makanan adalah Salmonella, Campylobacter dan E. coli. Virus juga dapat menyebabkan infeksi melalui makanan. Kebanyakan infeksi melalui makanan terjadi selama musim panas, karena kondisi yang lebih sesuai untuk pertumbuhan bakteri. Pada kebanyakan kasus, infeksi melalui makanan bersifat ringan, dan sebagian besar orang hanya mengalami diare. Orang-orang tua, anak-anak kecil atau orang dengan daya tahan tubuh yang lemah merupakan kelompok yang lebih rentan dan mungkin mengalami gejala yang paling parah.

    Dan contoh contoh penyakitnya antara lain :
    1. Diare
    Diare merupakan penyakit buang air besar yang ditandai dengan feses lembek sampai encer/berair dan terjadi berulangkali lebih dari 3 kali dalam kurun waktu 24 jam. Makanan pedas, terlalu asam, dan bersantan bisa sebabkan diare sebagai reaksi alergi atau intoleransi pada jenis makanan tertentu.
    2. Disentri
    Bakteri penyebab penyakit disentri yaitu kontak dengan bakteri Shigella dan beberapa jenis Escherichia coli (E.coli). Penyebab lain bakteri dari diare berdarah termasuk infeksi Salmonella dan Campylobacter.Disentri juga dapat menyebar melalui makanan yang terkontaminasi.
    3. Kolera
    Kolera merupakan penyakit yang menginfeksi saluran usus dan bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada saluran usus sehingga terjadilah diare (diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat, akibatnya seseorang dalam waktu hanya beberapa hari kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi.
    4. Typus
    Penyakit tipes (typhus) merupakan salah satu penyakit menular yang penularannya melalui makanan yang mengandung Bakteri Salmonella, dan jenis bakteri tersebut yang terkenal adalah Salmonella typhosa.
    5. Toxoplasma
    Sebagian besar orang terkena infeksi toxoplasma dari makan daging yang terinfeksi atau dari makanan yang terkontaminasi kotoran kucing atau anak kucing.
    6. Hepatitis A
    Penyebab virus hepatitis A terutama disebabkan melalui makanan. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Virus hepatitis A menyerang fungsi hati yang menyebabkan hati mengalami peradangan.

    BalasHapus
  51. Penyakit karena makanan dapat dibedakan menjadi infeksi melalui makanan dan keracunan makanan. Media massa cenderung menggambarkan semua penyakit karena makanan sebagai ‘keracunan makanan', namun, penggunaan istilah tersebut tidak benar.

    Keracunan makanan terjadi karena korban mengkonsumsi makanan yang mengandung racun/toksin. Racun-racun ini dapat dihasilkan oleh mikroorganisme yang secara alami terdapat dalam makanan (misalnya, jamur-jamur tertentu), atau merupakan kontaminan.

    Racun langsung mempengaruhi reaksi-reaksi biologis yang berlangsung di dalam tubuh. Pada kadar yang cukup tinggi, pengaruh racun bersifat akut dan terjadi beberapa jam setelah konsumsi. Gejalanya dapat meliputi mual dan muntah. Racun dapat berasal dari berbagai sumber. Dua racun bakteri yang paling terkenal dihasilkan oleh Staphylococcus aureus dan Cl ostridium botulinum .
    Racun-racun tertentu, misalnya mycotoxin, dapat menimbulkan akibat jangka panjang walaupun pada kadar rendah. Kebanyakan racun ini tahan panas, sehingga tidak dapat dihilangkan dengan pemasakan.

    Infeksi melalui makanan disebabkan oleh pathogen (mikroorganisme yang menyebabkan infeksi) menular yang terdapat pada makanan. Mikroorganisme ini berkembang biak di dalam usus. Selanjutnya, mikroorganisme ini menghasilkan racun yang menyerang dan merusak sel-sel epitel (permukaan) usus. Akibatnya berupa sakit perut dan diare dalam beberapa jam atau beberapa hari setelah konsumsi makanan yang terkontaminasi. Setelah beberapa hari gejala-gejala ini hilang, tetapi pasien mungkin masih mengeluarkan mikroorganisme penyebab penyakit dalam kotorannya. Orang yang demikian disebut orang sehat pembawa penyakit ( healthy carrier ). Dengan perilaku yang kurang higienis (di toilet), seseorang dapat mengkontaminasi makanan dan orang lain.

    Bakteri yang menyebabkan sebagian besar kasus infeksi melalui makanan adalah Salmonella, Campylobacter dan E. coli. Virus juga dapat menyebabkan infeksi melalui makanan. Kebanyakan infeksi melalui makanan terjadi selama musim panas, karena kondisi yang lebih sesuai untuk pertumbuhan bakteri. Pada kebanyakan kasus, infeksi melalui makanan bersifat ringan, dan sebagian besar orang hanya mengalami diare. Orang-orang tua, anak-anak kecil atau orang dengan daya tahan tubuh yang lemah merupakan kelompok yang lebih rentan dan mungkin mengalami gejala yang paling parah.

    Pemanasan makanan dengan benar dapat mencegah infeksi melalui makanan. Hampir semua bakteri yang tidak membentuk spora terbunuh pada temperatur di atas 70°C.

    Walaupun kebanyakan infeksi makanan terjadi di rumah, kasus-kasus di rumah makan seringkali lebih diperhatikan karena kasus-kasus demikian menyangkut lebih banyak orang.

    BalasHapus