Selasa, 22 Oktober 2013

PRINSIP SANITASI MAKANAN



Dalam pengelolaan  makanan ada 6 prinsip yang harus di perhatikan yaitu:

  1. Keadaan bahan Makanan
Semua jenis bahan  makanan perlu mendapat perhatian secara fisik serta kesegarannya terjamin, terutama bahan-bahan  makanan yang mudah membusuk atau rusak seperti daging, ikan, susu, telor, makanan dalam kaleng, buah, dsb. Baham  makanan yang baik kadang kala tidak mudah kita temui, karena jaringan perjalanan  makanan yang begirtu panjangdan melalui jarngan perdagangan yang begitu luas. Salah satu upaya mendapatkan bahan makanan yang baika dalah menghindari penggunaan bahan  makanan yang berasal dari sumber tidak jelas (liar) karena kurang dapat dipertanggung jawabkan secara kualitasnya.
Tukiskan dan jelaskan bahaya dari bahan-bahan pengawet makanan yang dilarang beredar di pasaran!
 NEXT

56 komentar:

  1. 9 bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam makanan (Asam borak, asam salisilat, dietilpirokarbonat, dulsin,kalium klorat kloramfenikolminyak nabati yang dubrominasi dan formalin).
    1. Formalin
    Formalin banyak disalahgunakan untuk mengawetkan makanan seperti tahu, mie basah, ikan dan lain-lain
    BAHAYA FORMALIN BAGI KESEHATAN
    • Formalin di udara berbau tajam menyesakkan, merangsang hidung, tenggorokan dan mata
    • Dampak buruk bagi kesehatan pada seseorang yang terpapar dengan formalin dapat terjadi akibat paparan akut atau paparan yang berlangsung kronik
    • Formalin sangat berbahaya bagi kesehatan, bagi tubuh manusia diketahui sebagai zat beracun, karsinogen ( menyebabkan kanker ), mutagen yang menyebabkan perubahan sel dan jaringan tubuh, korosif dan iritatif
    • Orang yang mengonsumsinya (akut) akan muntah, diare bercampur darah, kencing bercampur darah, dan kematian yang disebabkan adanya kegagalan peredaran darah.
    • Uap dari formalin sendiri sangat berbahaya jika terhirup oleh saluran pernapasan dan juga sangat berbahaya dan iritatif jika tertelan oleh manusia.
    • Jika sampai tertelan, orang tersebut harus segera diminumkan air banyak-banyak dan diminta memuntahkan isi lambung.
    • Gangguan pada persarafan berupa susah tidur, sensitif, mudah lupa, sulit berkonsentrasi.
    • Pada wanita akan menyebabkan gangguan menstruasi dan infertilitas. Penggunaan formalin jangka panjang dapat menyebabkan kanker mulut dan tenggorokan. Pada penelitian binatang menyebabkan kanker kulit dan kanker paru.
    • Formalin disamping masuk melalui alat pencernaan dan pernafasan, juga dapat diserap oleh kulit.
    • Formalin juga termasuk zat neurotoksik, karena bersifat racun dan dapat merusak syaraf tubuh manusia dalam dosis tertentu.
    • informasi menurut sistem keamanan pangan terpadu menyebutkan bahwa jika formalin terminum minimal 30 ml (sekitar 2 sendok makan) dapat menyebabkan kematian.

    2. Boraks
    Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama natriurn tetraborat, berbentuk kristal lunak. Boraks bila dilarutkan dalam air akan terurai menjadi natrium hidroksida serta asam borat. Baik boraks maupun asam borat memiliki sifat antiseptik, dan biasa digunakan oleh industri farmasi sebagai ramuan obat misalnya dalam salep, bedak, larutan kompres, obat oles mulut dan obat pencuci mata. Secara lokal boraks dikenal sebagai 'bleng' (berbentuk larutan atau padatan/kristal) dan ternyata digunakan sebagai pengawet misalnya pada pembuatan mie basah, lontong dan bakso.
    Penggunaan boraks ternyata telah disalahgunakan sebagai pengawet makanan, antara lain digunakan sebagai pengawet dalam bakso dan mie. Boraks juga dapat menimbulkan efek racun pada manusia, tetapi mekanisme toksisitasnya berbeda dengan formalin. Toksisitas boraks yang terkandung di dalam makanan tidak langsung dirasakan oleh konsumen. Boraks yang terdapat dalam makanan akan diserap oleh tubuh dan disimpan secara kumulatif dalam hati, otak, atau testis (buah zakar), sehingga dosis boraks dalam tubuh menjadi tinggi. Pada dosis cukup tinggi, boraks dalam tubuh akan menyebabkan timbulnya gejala pusing-pusing, muntah, mencret, dan kram perut. Bagi anak kecil dan bayi, bila dosis dalam tubuhnya mencapai 5 gram atau lebih, akan menyebabkan kematian. Pada orang dewasa, kematian akan terjadi jika dosisnya telah mencapai 10 - 20 g atau lebih.

    BalasHapus
  2. HABIB NASUTION
    NPM 13410040P

    Tuliskan dan jelaskan bahaya dari bahan-bahan pengawet makanan yang dilarang beredar di pasaran!

    1. Formalin
    Zat ini biasanya digunakan untuk pengawet preparat biologi atau digunakan sebagai pengawet mayat, tetapi sebagian orang yang tidak berperikemanusiaan, biasanya menggunakan zat ini sebagai pengawet tahu, mie basah dan ikan segar. Zat ini sangat berbahaya jika sampai tertelan. Kulit yang terkena formalin akan terasa terbakar, bahkan menyebabkan pendarahan. Di dalam tubuh, formalin bisa menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limfa dan system syaraf pusat.

    2. Boraks
    Borak digunakan untuk industry non pangan (bukan untuk bahan pangan) seperti dalam pembuatan gelas, industry kertas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks digunakan secara illegal dalam industry makanan bakso dan kerupuk, karena mampu memberi efek bagus pada tekstur makanan. Bakso dengan boraks menjadi kenyal, renyah, dan tahan lama. Kerupuk dengan boraks pun lebih renyak dan empuk.

    Jika boraks termakan oleh tubuh dalam kadar tertentu, maka dapat menimbulkan sejumlah efek samping bagi kesehatan, antara lain:
    - Gangguan pada system syaraf, ginjal, hati dan kulit
    - Gejala pendarahan di lambung dan gangguan stimulasi saraf pusat.
    - Terjadi komplikasi pada otak dan hati
    - Menyebabkan kematian, jika ginjal mengandung boraks sebanyak 3 – 6 gram.

    3. Sodium Nitrite
    Natrium nitrit merupakan zat tambahan pangan yang digunakan sebagai pengawet pada pengolahan daging. Natrium nitrit sangat penting dalam mencegah pembusukan terutama untuk keperluan penyimpanan, transportasi dan ditribusi produk-produk daging. Natrium nitrit juga berfungsi sebagai bahan pembentuk faktor-faktor sensori yaitu warna, aroma, dan cita rasa. Oleh karena itu dalam industri makanan kaleng penggunaan zat pengawet ini sangat penting karena dapat menyebabkan warna daging olahannya menjadi merah atau pink dan nampak segar sehingga produk olahan daging tersebut disukai oleh konsumen.

    Menurut peraturan menteri kesehatan RI nomor 722/Menkes/Per/IX/88 tentang bahan tambahan makanan menyatakan bahwa kadar nitrit yang diijinkan pada produk akhir daging proses adalah 200 ppm. Sedangkan USDA (United States Departement Of Agriculture) membatasi penggunaan maksimum nitrit sebagai garam sodium atau potasium yaitu 239,7 g/100 L larutan garam, 62,8 g/100 kg daging untuk daging curing kering atau 15,7 g/100 kg daging cacahan untuk sosis.

    Menurut beberapa ahli kimia nitrit yang masuk ke dalam tubuh melalui bahan pengawet makanan akan bereaksi dengan amino dalam reaksi yang sangat lambat membentuk berbagai jenis nitrosamin yang kebanyakan bersifat karsinogenik kuat. Hasil penelitian Magee dan Barnes (1954) menunjukkan bahwa nitrosodimetilamin merupakan senyawa racun bagi hati yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan hati pada beberapa presies hewan termasuk manusia. Penelitian lebih lanjut menunjukkan nitrisodimetilamin juga merupakan kasinogen kuat, yang dapat menimbulkan tumor terutama pada hati dan ginjal.

    4. BHA and BHT
    BHA dan BHT merupakan zat antioksidan (anti oksidasi) yang ditambahkan pada minyak atau lemak agar tidak menjadi tengik. Zat antioksidan itu merupakan zat yang akan mencegah asam lemak tak jenuh yang terdapat pada minyak atau lemak agar tidak teroksidasi oleh cahaya, udara, dan bakteri. Hasil oksidasi lemak pada makanan ternyata mempunyai dampak besar terhadap kesehatan manusia yang mengkonsumsinya. Maka dari itu, diperlukan antioksidan yang dapat mencegah terjadinya oksidasi makanan. Selain untuk minyak goreng zat ini juga digunakan sebagai zat tambahan Mentega, keripik, bir, sereal, potato chip,dan permen karet.

    Pada kadar yang aman zat ini tidak berbahaya meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukannya. Penggunaan yang melebihi batas maksimal disinyalir dapat menambah risiko kanker, memperlambat pertumbuhan, dan gangguan hati.

    BalasHapus
  3. RIA YUNITA / 13410057P / FKM. KONVERSI

    1. Tuliskan dan Jelaskan bahaya dari bahan-bahan pengawet makanan yang dilarang beredar di pasaran !

    1. Formalin merupakan bahan kimia dalam industry kayu lapis dan digunakan sebagai bahan desinfektan pada rumah sakit. Formalin digunakan secara illegal untuk bahan pengawet sebagai pengawet mie basah, tahu, ikan, daging.

    Bahayanya : Kulit yang terkena formalin akan terasa terbakar, menyebabkan perdarahan, di dalam tubuh menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limfa, dan system syaraf pusat.

    2. Boraks
    Boraks adalah bahan pengawet kayu antiseptic pengontrol kecoa, fungsinya hampir sama dengan pestisida. Digunakan secara illegal dalam makanan, yaitu bakso untuk menjadi lbih kenyal, dan kerupuk untuk lebih renyah.

    Bahayanya : gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal, dalam jumlah besar bisa
    mematikan, koma, depresi, kerusakan ginjal.

    3. Rhodamin B
    Rhodamin B merupakan bahan pewarna sintetis dalam industry tekstil dan kertas, secara illegal digunakan untuk pewarna makanan.

    Bahayanya : Gangguan pencernaan berupa iritasi lambung dan kanker hati

    4. Metanil Yellow
    Metanil Yellow merupakan bahan pewarna sintetis dalam industry tekstil dan cat. Digunakan secara illegal pada industry mie, kerupuk, dan jajanan berwarna kuning mencolok.

    Bahayanya : Gangguan pencernaan berupa iritasi lambung dan kanker hati

    5. Sakarin
    Sakarin digunakan sebagai pemanis buatan yang menghasilkan rasa manis hingga 550 kali gula biasa. Sakarin biasanya digunakan sebagai campuran makanan pengganti gula.

    Bahayanya : Sakarin yang mengendap bdalam ginjal memicu pertumbuhan kanker mukosa kandung kemih.

    6. Siklamat
    Siklamat digunakan campuran makanan-minuman untuk member rasa manis.

    Bahayanya : Pecahnya sel kromosom dalam medium biakan sel leukosit

    7. Nitrosamin
    Nitrosamin digunakan untuk memberi aroma khas sosis, keju, kornet, ham, dendeng olahan, dan mempertahankan warna asli daging.

    Bahayanya : Menyebabkan kanker

    8. Monosodium Glutamat (MSG)
    MSG (penyedap rasa) digunakan untuk meningkatkan cita rasa masakan.

    Bahayanya : Degenerasi dan nekrosi sel-sl neuron, sel-sel syaraf lapisan dalam retina, bahkan menyebabkan mutasi sel, dan mengakibatkan kanker kolon dan hati.
    Jika mengendap dalam ginjal meningkatkan resiko kanker ginjal, kanker otak, dan merusak jaringan lemak.

    9. Acrylamide
    Acrylamide adalah zat kimia yang terdapat pada makanan panggang seperti serelia, roti crackers, merupakan produk sampingan karbohidrat yang diolah dengan temperature tinggi.

    Bahayanya : Memiliki hunbungan erat dengan kolesterol

    10. Bisphenol A (BPA)
    Bisphenol A Merupakan zat kimia yang terdapat pada plastic penyimpanan makanan, zat tersebut bisa bocor dalam makanan, dan dikonsumsi manusia.

    Bahayanya : Meningkatkan resiko kanker payudara

    BalasHapus
  4. 1. Formalin
    Dampak formalin pada kesehatan manusia, dapat bersifat akut dan kronik:
    a. Akut (efek pada kesehatan manusia terlihat langsung).
    1) Bila terhirup akan terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk. Kerusakan jaringan dan luka pada saluran pernafasan seperti radang paru dan pembengkakan paru. Tanda-tanda lainnya meliputi bersin, radang tekak, radang tenggorokan, sakit dada, yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual dan muntah. Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.
    2) Bila terkena kulit akan menimbulkan perubahan warna, yakni kulit menjadi merah, mengeras, mati rasa dan ada rasa terbakar.
    3) Bila terkena mata akan menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah, rasanya sakit, gata-gatal, penglihatan kabur dan mengeluarkan air mata. Bila merupakan bahan berkonsentrasi tinggi maka formalin dapat menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada lensa mata.
    4) Apabila tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi (tekanan darah rendah), kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.
    b. Kronik (setelah terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang).
    1) Apabila terhirup dalam jangka waktu lama maka akan menimbulkan sakit kepala, gangguan sakit kepala, gangguan pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal dan sensitasi pada paru. Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah, keseimbangan terganggu, kehilangan konsentrasi dan daya ingat berkurang. Gangguan haid dan kemandulan pada perempuan. Kanker pada hidung, rongga hidung, mulut, tenggorokan, paru dan otak.
    2) Apabila terkena kulit, kulit terasa panas, mati rasa, gatal-gatal serta memerah, kerusakan pada jari tangan, pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit, dan terjadi radang kulit yang menimbulkan gelembung.
    3) Jika terkena mata, yang paling berbahaya adalah terjadinya radang selaput mata.
    4) Jika tertelan akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah dan kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu badan dan rasa gatal di dada.

    2. Boraks
    -Jika terhirup
    Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernapas, napas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.

    -Jika terkena kulit
    Kemerahan, gatal, kulit terbakar.

    -Jika terkena mata
    Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan.

    -Jika tertelan
    Mual, muntah, perut perih, dalam jumlah banyak menyebabkan kurang darah, muntah darah, mati.
    Bleng
    Mengkonsumsi makanan berboraks dalam jumlah berlebihan akan menyebabkan gangguan otak,hati, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin),koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian. Batas aman/legal penggunaan boraks dalam makanan adalah 1 gram / 1 kg pangan

    BalasHapus
  5. Bahaya dari bahan-bahan pengawet makanan yang dilarang beredar di pasaran
    1. Formalin
    Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Formalin biasanya digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan untuk peralatan rumah sakit serta untuk pengawet mayat. Formalin dilarang digunakan untuk pengawet pangan Formalin banyak disalahgunakan untuk mengawetkan makanan seperti tahu, mie basah, ikan dan lain-lain. Dampak formalin pada kesehatan manusia, Formalin sangat berbahaya bagi kesehatan, bagi tubuh manusia diketahui sebagai zat beracun, karsinogen ( menyebabkan kanker ), mutagen yang menyebabkan perubahan sel dan jaringan tubuh, korosif dan iritatif. Orang yang mengonsumsinya (akut) akan muntah, diare bercampur darah, kencing bercampur darah, dan kematian yang disebabkan adanya kegagalan peredaran darah.
    2. Boraks
    Boraks adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat (NaB4O710H20). Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida dan asam borat (H3BO3). Salah satu bentuk turunan boraks yang sering disalahgunakan untuk pangan adalah bleng. Boraks atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen, mengurangi kesadarahan air dan antiseptik. Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks dapat menyebabkan Muntah-muntah, diare atau Gangguan pencernaan, konvulsi dan depresi SSP(Susunan Syaraf Pusat) bingung dan bodoh, Nafsu makan menurun, Anemia, rambut rontok dan kanker.

    3. Bleng
    Bleng (dari bahasa Jawa) adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang dipakai dalam pembuatan beberapa makanan tradisional, seperti karak dan gendar. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat.
    Bleng adalah sebutan untuk salah satu zat berbahaya dengan nama ilmiah Natrium Biborat, Natrium Piroborat, Natrium Teraborat. Bleng adalah bentuk tidak murni dari boraks/asam borat murni yang biasa dibuat oleh industri farmasi.
    Mengkonsumsi makanan yang mengandung bleng dalam jumlah berlebihan akan menyebabkan gangguan otak, hati, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian. Batas aman/legal penggunaan boraks dalam makanan adalah 1 gram / 1 kg pangan.

    BalasHapus
  6. 1. Formalin
    Zat ini biasanya digunakan untuk pengawet preparat biologi atau digunakan sebagai pengawet mayat, tetapi sebagian orang yang tidak berperikemanusiaan, biasanya menggunakan zat ini sebagai pengawet tahu, mie basah dan ikan segar. Zat ini sangat berbahaya jika sampai tertelan. Kulit yang terkena formalin akan terasa terbakar, bahkan menyebabkan pendarahan. Di dalam tubuh, formalin bisa menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limfa dan system syaraf pusat.

    2. Boraks
    Borak digunakan untuk industry non pangan (bukan untuk bahan pangan) seperti dalam pembuatan gelas, industry kertas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks digunakan secara illegal dalam industry makanan bakso dan kerupuk, karena mampu memberi efek bagus pada tekstur makanan. Bakso dengan boraks menjadi kenyal, renyah, dan tahan lama. Kerupuk dengan boraks pun lebih renyak dan empuk.

    Jika boraks termakan oleh tubuh dalam kadar tertentu, maka dapat menimbulkan sejumlah efek samping bagi kesehatan, antara lain:
    - Gangguan pada system syaraf, ginjal, hati dan kulit
    - Gejala pendarahan di lambung dan gangguan stimulasi saraf pusat.
    - Terjadi komplikasi pada otak dan hati
    - Menyebabkan kematian, jika ginjal mengandung boraks sebanyak 3 – 6 gram.

    3. Sodium Nitrite
    Natrium nitrit merupakan zat tambahan pangan yang digunakan sebagai pengawet pada pengolahan daging. Natrium nitrit sangat penting dalam mencegah pembusukan terutama untuk keperluan penyimpanan, transportasi dan ditribusi produk-produk daging. Natrium nitrit juga berfungsi sebagai bahan pembentuk faktor-faktor sensori yaitu warna, aroma, dan cita rasa. Oleh karena itu dalam industri makanan kaleng penggunaan zat pengawet ini sangat penting karena dapat menyebabkan warna daging olahannya menjadi merah atau pink dan nampak segar sehingga produk olahan daging tersebut disukai oleh konsumen.

    Menurut peraturan menteri kesehatan RI nomor 722/Menkes/Per/IX/88 tentang bahan tambahan makanan menyatakan bahwa kadar nitrit yang diijinkan pada produk akhir daging proses adalah 200 ppm. Sedangkan USDA (United States Departement Of Agriculture) membatasi penggunaan maksimum nitrit sebagai garam sodium atau potasium yaitu 239,7 g/100 L larutan garam, 62,8 g/100 kg daging untuk daging curing kering atau 15,7 g/100 kg daging cacahan untuk sosis.

    Menurut beberapa ahli kimia nitrit yang masuk ke dalam tubuh melalui bahan pengawet makanan akan bereaksi dengan amino dalam reaksi yang sangat lambat membentuk berbagai jenis nitrosamin yang kebanyakan bersifat karsinogenik kuat. Hasil penelitian Magee dan Barnes (1954) menunjukkan bahwa nitrosodimetilamin merupakan senyawa racun bagi hati yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan hati pada beberapa presies hewan termasuk manusia. Penelitian lebih lanjut menunjukkan nitrisodimetilamin juga merupakan kasinogen kuat, yang dapat menimbulkan tumor terutama pada hati dan ginjal.

    4. BHA and BHT
    BHA dan BHT merupakan zat antioksidan (anti oksidasi) yang ditambahkan pada minyak atau lemak agar tidak menjadi tengik. Zat antioksidan itu merupakan zat yang akan mencegah asam lemak tak jenuh yang terdapat pada minyak atau lemak agar tidak teroksidasi oleh cahaya, udara, dan bakteri. Hasil oksidasi lemak pada makanan ternyata mempunyai dampak besar terhadap kesehatan manusia yang mengkonsumsinya. Maka dari itu, diperlukan antioksidan yang dapat mencegah terjadinya oksidasi makanan. Selain untuk minyak goreng zat ini juga digunakan sebagai zat tambahan Mentega, keripik, bir, sereal, potato chip,dan permen karet.

    Pada kadar yang aman zat ini tidak berbahaya meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukannya. Penggunaan yang melebihi batas maksimal disinyalir dapat menambah risiko kanker, memperlambat pertumbuhan, dan gangguan hati.

    BalasHapus
  7. 1. Formalin
    Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Formalin biasanya digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan untuk peralatan rumah sakit serta untuk pengawet mayat. Formalin dilarang digunakan untuk pengawet pangan.
    Dampak formalin pada kesehatan manusia, dapat bersifat akut dan kronik:
    a. Akut (efek pada kesehatan manusia terlihat langsung).
    -Bila terhirup akan terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk. Kerusakan jaringan dan luka pada saluran pernafasan seperti radang paru dan pembengkakan paru. Tanda-tanda lainnya meliputi bersin, radang tekak, radang tenggorokan, sakit dada, yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual dan muntah. Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.
    -Bila terkena kulit akan menimbulkan perubahan warna, yakni kulit menjadi merah, mengeras, mati rasa dan ada rasa terbakar.
    - Bila terkena mata akan menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah, rasanya sakit, gata-gatal, penglihatan kabur dan mengeluarkan air mata.
    - Apabila tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi (tekanan darah rendah), kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.
    b. Kronik (setelah terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang).
    - Apabila terhirup dalam jangka waktu lama maka akan menimbulkan sakit kepala, gangguan sakit kepala, gangguan pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal dan sensitasi pada paru. Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah, keseimbangan terganggu, kehilangan konsentrasi dan daya ingat berkurang.
    -Apabila terkena kulit, kulit terasa panas, mati rasa, gatal-gatal serta memerah, kerusakan pada jari tangan, pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit, dan terjadi radang kulit yang menimbulkan gelembung.
    -Jika terkena mata, yang paling berbahaya adalah terjadinya radang selaput mata.
    - Jika tertelan akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah dan kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu badan dan rasa gatal di dada.

    2. Boraks
    Boraks adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat (NaB4O710H20). Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida dan asam borat (H3BO3). Salah satu bentuk turunan boraks yang sering disalahgunakan untuk pangan adalah bleng. Boraks atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen, mengurangi kesadarahan air dan antiseptik.
    -Jika terhirup
    Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernapas, napas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.

    -Jika terkena kulit
    Kemerahan, gatal, kulit terbakar.

    -Jika terkena mata
    Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan.

    -Jika tertelan
    Mual, muntah, perut perih, dalam jumlah banyak menyebabkan kurang darah, muntah darah, mati.

    3. Bleng
    Bleng (dari bahasa Jawa) adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang dipakai dalam pembuatan beberapa makanan tradisional, seperti karak dan gendar. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat. Bleng adalah bentuk tidak murni dari boraks, sementara asam borat murni buatan industri farmasi lebih dikenal dengan nama boraks. Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak.
    Mengkonsumsi makanan berboraks dalam jumlah berlebihan akan menyebabkan gangguan otak, hati, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian.

    BalasHapus
  8. 1. Formalin merupakan bahan kimia dalam industry kayu lapis dan digunakan sebagai bahan desinfektan pada rumah sakit. Formalin digunakan secara illegal untuk bahan pengawet sebagai pengawet mie basah, tahu, ikan, daging.

    akibatnya : Kulit yang terkena formalin akan terasa terbakar, menyebabkan perdarahan, di dalam tubuh menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limfa, dan system syaraf pusat.

    2. Boraks
    Boraks adalah bahan pengawet kayu antiseptic pengontrol kecoa, fungsinya hampir sama dengan pestisida. Digunakan secara illegal dalam makanan, yaitu bakso untuk menjadi lbih kenyal, dan kerupuk untuk lebih renyah.

    akibatnya : gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal, dalam jumlah besar bisa
    mematikan, koma, depresi, kerusakan ginjal.

    3. Rhodamin B
    Rhodamin B merupakan bahan pewarna sintetis dalam industry tekstil dan kertas, secara illegal digunakan untuk pewarna makanan.

    akibatnya : Gangguan pencernaan berupa iritasi lambung dan kanker hati

    4.Sakarin
    Sakarin digunakan sebagai pemanis buatan yang menghasilkan rasa manis hingga 550 kali gula biasa. Sakarin biasanya digunakan sebagai campuran makanan pengganti gula.
    akibatnya : Sakarin yang mengendap bdalam ginjal memicu pertumbuhan kanker mukosa kandung kemih.

    BalasHapus
  9. 1. Boraks
    Boraks merupakan zat pengawet yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan deterjen, plastic, cat dan pembersih lantai. Karena sifatnya yang antiseptic dan bias membunuh kuman maka bahan ini banyak disalahgunakan sebagai pengawet makanan seperti sosis, pisang molen lontong. Siomay dll.
    Bahaya:
    *gangguan system syaraf, ginjal, kulit dan hati
    *terjadi pendarahan pada lambung dan stimulasi pada saraf pusat
    *kerusakan pada otak dan hati
    *bila ginjal mengandung borak labih dari 6 gram akan menyebabkan kematian

    2.Formalin.
    Formalin mengandung 40 % zat HCOH (formaldehid). Dengan bahan larutannya 60 % air. Formalin digunakan sebagai bahan pengawet pada berbagai jenis makanan. Zat ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan, jantung dan kanker paru-paru.

    3.Natamsyin
    Zat pengawet natamsyin umumnya digunakan untuk bahan pembuatan kue yaitu keju dan daging. Konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan mual-mual, nafsu makan menurun, muntah dan luka pada bagian permukaan kulit.

    4.Butyl hidroksi anisol (BHA)
    Bahan pengawet yang bisa menyebabkan penyakit kanker dan penyakit kanker dan penyakit hati umumnya digunakan pada daging babi atau yang sudah dalam kemasan sosis, minyak sayur pizza dsb.

    5.Kalium asetat
    Umumnya digunakan pada makanan yang berasa asam yang dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal.

    BalasHapus
  10. Tuliskan dan jelaskan bahaya dari bahan-bahan pengawet makanan yang dilarang beredar di pasaran!

    1. Formalin :Formaldehida dapat digunakan untuk membasmi sebagian besar bakteri, sehingga sering digunakan sebagai disinfektan dan juga sebagai bahan pengawet. Sebagai disinfektan, Formaldehida dikenal juga dengan nama formalin dan dimanfaatkan sebagai pembersih; lantai, kapal, gudang dan pakaian.
    Formaldehida juga dipakai sebagai pengawet dalam vaksinasi. Dalam bidang medis, larutan formaldehida dipakai untuk mengeringkan kulit, misalnya mengangkat kutil. Larutan dari formaldehida sering dipakai dalam membalsem untuk mematikan bakteri serta untuk sementara mengawetkan bangkai.
    Dalam industri, formaldehida kebanyakan dipakai dalam produksi polimer dan rupa-rupa bahan kimia. Jika digabungkan dengan fenol, urea, atau melamina, formaldehida menghasilkan resin termoset yang keras. Resin ini dipakai untuk lem permanen, misalnya yang dipakai untuk kayulapis/tripleks atau karpet. Juga dalam bentuk busa-nya sebagai insulasi. Lebih dari 50% produksi formaldehida dihabiskan untuk produksi resin formaldehida.
    efek formalin untuk kesehatan memang tak akan terasa dalam waktu yang singkat. Senyawa aldehida pada formalinlah yang biasanya mudah bereaksi dengan protein dan menimbulkan perubahan struktur serta bersifat karsinogenik. Kanker paru, kanker otak, dan beberapa jenis kanker lain dikhawatirkan timbul jika pemakaian senyawa kimia itu masih diteruskan. Jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama, maka kerja hati, ginjal, paru-paru, dan berbagai organ lainnya akan terganggu. Itu karena organ tubuh manusia bersifat sensitif terhadap bahan asing.

    2. Boraks : adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat (NaB4O710H20). Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida dan asam borat (H3BO3). Salah satu bentuk turunan boraks yang sering disalahgunakan untuk pangan adalah bleng. Boraks atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen, mengurangi kesadarahan air dan antiseptik.
    -Jika terhirup
    Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernapas, napas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.

    -Jika terkena kulit
    Kemerahan, gatal, kulit terbakar.

    -Jika terkena mata
    Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan.

    -Jika tertelan
    Mual, muntah, perut perih, dalam jumlah banyak menyebabkan kurang darah, muntah darah, mati.

    3. Rhodamin B
    Rhodamin B merupakan bahan pewarna sintetis dalam industry tekstil dan kertas, secara illegal digunakan untuk pewarna makanan.Bahaya penggunaan rhodamin B adalah Gangguan pencernaan berupa iritasi lambung dan dapat terjadi kanker hati.

    4. Sakarin
    Sakarin digunakan sebagai pemanis buatan yang menghasilkan rasa manis hingga 550 kali gula biasa. Sakarin biasanya digunakan sebagai campuran makanan pengganti gula.Bahaya dari Sakarin apabila dikonsumsi adalah dapat menimbulkan penyakit batuk serta sakarin yang mengendap didalam ginjal memicu pertumbuhan kanker mukosa kandung kemih.
    5. BHA and BHT
    BHA dan BHT merupakan zat antioksidan (anti oksidasi) yang ditambahkan pada minyak atau lemak agar tidak menjadi tengik. Zat antioksidan itu merupakan zat yang akan mencegah asam lemak tak jenuh yang terdapat pada minyak atau lemak agar tidak teroksidasi oleh cahaya, udara, dan bakteri. Hasil oksidasi lemak pada makanan ternyata mempunyai dampak besar terhadap kesehatan manusia yang mengkonsumsinya.penyakit yang dapat ditimbulkan dari konsumsi BHT yang berlebihan dapat memicu terjadinya kanker dan gangguan pertumbuhan.

    BalasHapus
  11. Tuliskan dan jelaskan bahaya dari bahan-bahan pengawet makanan yang dilarang beredar di pasaran!

    1. Formalin
    Zat ini biasanya digunakan untuk pengawet preparat biologi atau digunakan sebagai pengawet mayat, tetapi sebagian orang yang tidak berperikemanusiaan, biasanya menggunakan zat ini sebagai pengawet tahu, mie basah dan ikan segar. Zat ini sangat berbahaya jika sampai tertelan. Kulit yang terkena formalin akan terasa terbakar, bahkan menyebabkan pendarahan. Di dalam tubuh, formalin bisa menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limfa dan system syaraf pusat.

    2. Boraks
    Borak digunakan untuk industry non pangan (bukan untuk bahan pangan) seperti dalam pembuatan gelas, industry kertas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks digunakan secara illegal dalam industry makanan bakso dan kerupuk, karena mampu memberi efek bagus pada tekstur makanan. Bakso dengan boraks menjadi kenyal, renyah, dan tahan lama. Kerupuk dengan boraks pun lebih renyak dan empuk.

    Jika boraks termakan oleh tubuh dalam kadar tertentu, maka dapat menimbulkan sejumlah efek samping bagi kesehatan, antara lain:
    - Gangguan pada system syaraf, ginjal, hati dan kulit
    - Gejala pendarahan di lambung dan gangguan stimulasi saraf pusat.
    - Terjadi komplikasi pada otak dan hati
    - Menyebabkan kematian, jika ginjal mengandung boraks sebanyak 3 – 6 gram.

    3. Sodium Nitrite
    Natrium nitrit merupakan zat tambahan pangan yang digunakan sebagai pengawet pada pengolahan daging. Natrium nitrit sangat penting dalam mencegah pembusukan terutama untuk keperluan penyimpanan, transportasi dan ditribusi produk-produk daging. Natrium nitrit juga berfungsi sebagai bahan pembentuk faktor-faktor sensori yaitu warna, aroma, dan cita rasa. Oleh karena itu dalam industri makanan kaleng penggunaan zat pengawet ini sangat penting karena dapat menyebabkan warna daging olahannya menjadi merah atau pink dan nampak segar sehingga produk olahan daging tersebut disukai oleh konsumen.
    4. BHA and BHT
    BHA dan BHT merupakan zat antioksidan (anti oksidasi) yang ditambahkan pada minyak atau lemak agar tidak menjadi tengik. Zat antioksidan itu merupakan zat yang akan mencegah asam lemak tak jenuh yang terdapat pada minyak atau lemak agar tidak teroksidasi oleh cahaya, udara, dan bakteri. Hasil oksidasi lemak pada makanan ternyata mempunyai dampak besar terhadap kesehatan manusia yang mengkonsumsinya. Maka dari itu, diperlukan antioksidan yang dapat mencegah terjadinya oksidasi makanan. Selain untuk minyak goreng zat ini juga digunakan sebagai zat tambahan Mentega, keripik, bir, sereal, potato chip,dan permen karet.

    Pada kadar yang aman zat ini tidak berbahaya meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukannya. Penggunaan yang melebihi batas maksimal disinyalir dapat menambah risiko kanker, memperlambat pertumbuhan, dan gangguan hati.

    BalasHapus
  12. Eko Listiono/ 13410035P/ FKM Konversi

    01. Formalin
    Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Formalin biasanya digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan untuk peralatan rumah sakit serta untuk pengawet mayat. Formalin dilarang digunakan untuk pengawet pangan.

    02. Boraks
    Boraks adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat (NaB4O710H20). Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida dan asam borat (H3BO3). Salah satu bentuk turunan boraks yang sering disalahgunakan untuk pangan adalah bleng. Boraks atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen, mengurangi kesadarahan air dan antiseptik.

    03.Bleng
    Bleng (dari bahasa Jawa) adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang dipakai dalam pembuatan beberapa makanan tradisional, seperti karak dan gendar. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat.
    Bleng adalah bentuk tidak murni dari boraks, sementara asam borat murni buatan industri farmasi lebih dikenal dengan nama boraks. Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak.

    04. BHA, BHT
    Beberapa hasil studi laboratorium yang dilakukan pada hewan menunjukkan kalau butylated hydroxyanisole (BHA) dan butylated hydroxytoluene (BHT) bisa menyebabkan kanker dan tumor. Selain itu, ada bukti yang mendukung kalau kedua pengawet ini menyebabkan gangguan metabolisme pada manusia. Di Amerika, kedua pengawet ini dilarang digunakan pada produk makanan bayi . Sedang di Jepang, Romania, Swedia, dan Australia, kedua pengawet dilarang total untuk digunakan.

    05. Sodium Nitrite
    Kandungan ini merupakan salah satu alasan lagi untuk mengurangi konsumsi hot dog. Pengawet satu ini bisa membentuk zat-zat kimia penyebab kanker di dalam usus. Sodium nitrite merupakan sejenis garam yang telah digunakan selama beberapa dekade untuk mengawetkan daging dan mencegah pertumbuhan clostridium botulinum, bakteri penyebab keracunan makanan. Zat ini merupakan penyebab warna merah pada ham. Komponen ini bisa bereaksi dengan protein-protein di dalam lambung dan berfungsi sebagai dapur pembuatan N-nitrosamines, penyebab kanker.
    Terdapat dalam:Sodium nitrite ditemukan pada daging olahan, termasuk ham, bacon, hot dog, dan beberapa jenis sosis. selain itu, ada juga pada ikan asap.

    BalasHapus
  13. Boraks
    Borak digunakan untuk industry non pangan (bukan untuk bahan pangan) seperti dalam pembuatan gelas, industry kertas, pengawet kayu, dan keramik.
    Dampak jika masuk dalam tubuh :
    1. gangguan system syaraf, ginjal, kulit dan hati
    2. perdarahan pada lambung dan stimulasi pada saraf pusat
    3. kerusakan pada otak dan hati

    Formalin
    Formalin biasanya digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan untuk peralatan rumah sakit serta untuk pengawet mayat. Formalin dilarang digunakan untuk pengawet pangan.
    Kulit yang terkena formalin akan terasa terbakar, bahkan menyebabkan pendarahan. Di dalam tubuh, formalin bisa menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limfa dan system syaraf pusat.Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk.

    BalasHapus
  14. Tuliskan dan jelaskan bahaya dari bahan-bahan pengawet makanan yang dilarang beredar di pasaran!
    1. Asam Borat: nama lainnya borak, gendar, obat puli dsb. Borak dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. Borak sebenarnya merupakan bahan antiseptik lantai, bahan untuk las tetapi disalahgunakan sebagai bahan pengawet pada bakso, mie, kerupuk dsb, karena punya kelebihan selain bisa mengawetkan juga dapat mengenyalkan.
    2. Asam Salisilat: dahulu sering digunakan sebagai pengawet teh botol
    3. Kloramfenikol: merupakan salah satu antibiotik yang disalahgunakan sebagai pengawet udang segar. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional akan berdampak terjadinya resistensi pada pengobatan.
    4. Formalin: nama lain formaldehyd beberapa waktu yang lalu heboh diberitakan di media masa penyalahgunaan formalin. Formalin sebenarnya digunakan sebagai pengawet manyat tetapi disalahgunakan sebagai pengawet makanan., padahal formalin sangat berbahaya bagi kesehatan manusia karena bersifat karsinogenik. . 5Rhodamin B
    Rhodamin B merupakan bahan pewarna sintetis dalam industry tekstil dan kertas, secara illegal digunakan untuk pewarna makanan.

    akibatnya : Gangguan pencernaan berupa iritasi lambung dan kanker hati

    BalasHapus
  15. Berikut zat-zat pengawet pada makanan yang dilarang beredar :
    a) Formalin merupakan bahan kimia dalam industry kayu lapis dan digunakan sebagai bahan desinfektan pada rumah sakit. Formalin digunakan secara illegal untuk bahan pengawet sebagai pengawet mie basah, tahu, ikan, daging. Zat ini dapat menyebabkan perdarahan organ tubuh menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limfa, dan system syaraf pusat.

    b) Boraks, adalah bahan pengawet kayu yang fungsinya hampir sama dengan pestisida. Zat ini dapat mengakibatkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal, dalam jumlah besar dapat mengakibatkan koma (penurunan kesadaran), depresi, kerusakan ginjal bahkan kematian.

    c) Monosodium Glutamat (MSG) (penyedap rasa) digunakan untuk meningkatkan cita rasa masakan.Zat ini sebagai pemicu perkembangan sel-sel kanker pada manusia terutama pada organ ginjal, otak, dan jaringan lemak lainnya.

    d) Rhodamin B, merupakan bahan pewarna sintetis dalam industry tekstil dan kertas, secara illegal digunakan untuk pewarna makanan.Zat ini dapat menimbulkan gangguan pencernaan berupa iritasi lambung dan kanker hati

    e) Metanil Yellow, merupakan bahan pewarna sintetis dalam industry tekstil dan cat yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan berupa iritasi lambung dan kanker hati apabila masuk ke pencernaan manusia.

    f) Sakarin, umumnyadigunakan sebagai pemanis buatan yang menghasilkan rasa manis hingga 550 kali gula biasa. Penggunaan sakarin akan memberikan endapan pada ginjal yang akan memicu pertumbuhan kanker mukosa kandung kemih.

    g) Siklamat. Sama seperti sakarin, siklamat digunakan sebagai campuran makanan-minuman untuk member rasa manis.Pemakaian jangka panjang akan menyebabkan pecahnya sel kromosom dalam medium biakan sel leukosit, dan akan menyebabkan kanker darah (leukositopenia).

    h) Nitrosamin, digunakan untuk memberi aroma khas sosis, keju, kornet, ham, dendeng olahan, dan mempertahankan warna asli daging.Zat ini sebagai pemicu berbagai macam kanker

    i) Bisphenol A (BPA), merupakan zat kimia yang terdapat pada plastic penyimpanan makanan, zat tersebut bisa bocor dalam makanan, dan dikonsumsi manusia, yang bahayanya dapat meningkatkan resiko kanker payudara.

    j) Acrylamide, adalah zat kimia yang terdapat pada makanan panggang seperti serelia, roti crackers, merupakan produk sampingan karbohidrat yang diolah dengan temperature tinggi.Zat ini meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

    BalasHapus
  16. 01. Formalin
    Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Formalin biasanya digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan untuk peralatan rumah sakit serta untuk pengawet mayat. Formalin dilarang digunakan untuk pengawet pangan.

    02. Boraks
    Boraks adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat (NaB4O710H20). Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida dan asam borat (H3BO3). Salah satu bentuk turunan boraks yang sering disalahgunakan untuk pangan adalah bleng. Boraks atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen, mengurangi kesadarahan air dan antiseptik.

    03. BHA, BHT
    Beberapa hasil studi laboratorium yang dilakukan pada hewan menunjukkan kalau butylated hydroxyanisole (BHA) dan butylated hydroxytoluene (BHT) bisa menyebabkan kanker dan tumor. Selain itu, ada bukti yang mendukung kalau kedua pengawet ini menyebabkan gangguan metabolisme pada manusia. Di Amerika, kedua pengawet ini dilarang digunakan pada produk makanan bayi . Sedang di Jepang, Romania, Swedia, dan Australia, kedua pengawet dilarang total untuk digunakan

    04. Sodium Nitrite
    Kandungan ini merupakan salah satu alasan lagi untuk mengurangi konsumsi hot dog. Pengawet satu ini bisa membentuk zat-zat kimia penyebab kanker di dalam usus. Sodium nitrite merupakan sejenis garam yang telah digunakan selama beberapa dekade untuk mengawetkan daging dan mencegah pertumbuhan clostridium botulinum, bakteri penyebab keracunan makanan. Zat ini merupakan penyebab warna merah pada ham. Komponen ini bisa bereaksi dengan protein-protein di dalam lambung dan berfungsi sebagai dapur pembuatan N-nitrosamines, penyebab kanker.
    Terdapat dalam:Sodium nitrite ditemukan pada daging olahan, termasuk ham, bacon, hot dog, dan beberapa jenis sosis. selain itu, ada juga pada ikan asap.

    BalasHapus
  17. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  18. 1. Formalin merupakan bahan kimia dalam industry kayu lapis dan digunakan sebagai bahan desinfektan pada rumah sakit. Formalin digunakan secara illegal untuk bahan pengawet sebagai pengawet mie basah, tahu, ikan, daging.

    Bahayanya : Kulit yang terkena formalin akan terasa terbakar, menyebabkan perdarahan, di dalam tubuh menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limfa, dan system syaraf pusat.

    2. Boraks
    Boraks adalah bahan pengawet kayu antiseptic pengontrol kecoa, fungsinya hampir sama dengan pestisida. Digunakan secara illegal dalam makanan, yaitu bakso untuk menjadi lbih kenyal, dan kerupuk untuk lebih renyah.

    Bahayanya : gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal, dalam jumlah besar bisa
    mematikan, koma, depresi, kerusakan ginjal.

    3. Rhodamin B
    Rhodamin B merupakan bahan pewarna sintetis dalam industry tekstil dan kertas, secara illegal digunakan untuk pewarna makanan.

    Bahayanya : Gangguan pencernaan berupa iritasi lambung dan kanker hati

    4. Metanil Yellow
    Metanil Yellow merupakan bahan pewarna sintetis dalam industry tekstil dan cat. Digunakan secara illegal pada industry mie, kerupuk, dan jajanan berwarna kuning mencolok.

    Bahayanya : Gangguan pencernaan berupa iritasi lambung dan kanker hati

    5. Sakarin
    Sakarin digunakan sebagai pemanis buatan yang menghasilkan rasa manis hingga 550 kali gula biasa. Sakarin biasanya digunakan sebagai campuran makanan pengganti gula.

    Bahayanya : Sakarin yang mengendap bdalam ginjal memicu pertumbuhan kanker mukosa kandung kemih.

    6. Siklamat
    Siklamat digunakan campuran makanan-minuman untuk member rasa manis.

    Bahayanya : Pecahnya sel kromosom dalam medium biakan sel leukosit

    7. Nitrosamin
    Nitrosamin digunakan untuk memberi aroma khas sosis, keju, kornet, ham, dendeng olahan, dan mempertahankan warna asli daging.

    Bahayanya : Menyebabkan kanker

    8. Monosodium Glutamat (MSG)
    MSG (penyedap rasa) digunakan untuk meningkatkan cita rasa masakan.

    Bahayanya : Degenerasi dan nekrosi sel-sl neuron, sel-sel syaraf lapisan dalam retina, bahkan menyebabkan mutasi sel, dan mengakibatkan kanker kolon dan hati.
    Jika mengendap dalam ginjal meningkatkan resiko kanker ginjal, kanker otak, dan merusak jaringan lemak.

    9. Acrylamide
    Acrylamide adalah zat kimia yang terdapat pada makanan panggang seperti serelia, roti crackers, merupakan produk sampingan karbohidrat yang diolah dengan temperature tinggi.

    Bahayanya : Memiliki hunbungan erat dengan kolesterol

    10. Bisphenol A (BPA)
    Bisphenol A Merupakan zat kimia yang terdapat pada plastic penyimpanan makanan, zat tersebut bisa bocor dalam makanan, dan dikonsumsi manusia.

    Bahayanya : Meningkatkan resiko kanker payudara

    BalasHapus
  19. Boraks : adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat (NaB4O710H20). Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida dan asam borat (H3BO3). Salah satu bentuk turunan boraks yang sering disalahgunakan untuk pangan adalah bleng. Boraks atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen, mengurangi kesadarahan air dan antiseptik.

    Formalin merupakan bahan kimia dalam industry kayu lapis dan digunakan sebagai bahan desinfektan pada rumah sakit. Formalin digunakan secara illegal untuk bahan pengawet sebagai pengawet mie basah, tahu, ikan, daging.

    akibatnya : Kulit yang terkena formalin akan terasa terbakar, menyebabkan perdarahan, di dalam tubuh menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limfa, dan system syaraf pusat.

    BalasHapus
  20. M Halfani Solikhin:


    1. Sodium Nitrit (pengawet makanan)
    Bahan pengawet yang digunakan untuk mengawetkan bacon, ham, hot dog, daging sandwich, dan ikan asap.
    2. BHA & BHT (pengawet makanan dan shampoo/lotion)
    BHA (Butil HydroxyAnisole) dan BHT (Butil HidroksiToluen) adalah bahan pengawet lainnya yang ditambahkan ke makanan seperti sereal, permen, keripik kentang, dan minyak sayur.
    3. Propyl Gallate/Glycol (pengawet makanan dan shampoo/lotion)
    Ditemukan dalam daging, sup ayam, dsb, Semua pengawet diatas telah dikaitkan dengan timbulnya kanker.
    4. Formalin
    Formalin adalah bahan kimia yang kegunaannya untuk urusan luar tubuh. Contohnya untuk pembunuh hama, pengawet mayat, bahan disinfektan dalam industri plastik, busa, dan resin untuk kertas. Akibat masuknya formalin pada tubuh bisa akut maupunkronis. Kondisi akut tampak dengan gejala alergi, mata berair, mual, muntah, seperti iritasi, kemerahan, rara terbakar, sakit perut dan pusing. Sedangkan kondisi kronis tampak setelah dalam jangka lama dan berulangbahan ini masuk kedalam tubuh. Gejalanya iritasi parah, mata berair, juga gangguan pencernaan, hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat, m3nstruas! Dan memicu kanker.
    5. Borax
    Boraks adalah bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoa, Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat,. Sifatnya berwana putih dan sedikit larut dalam air. Zat ini pernah ditemukan pada bakso dan gula merah.
    6. Pewarna Textil
    Selain Formalin dan Boraks, bebrapa jenis bahan makanan yang diuji BPOM juga mengandung bahan berbahaya seperti pewarna tekstil, kertas dan cat (Rhodamin B), Methanyl yellow, amaranth.
    7. Monosodium Glutamat ( penyedap rasa)
    Dapat menyebabkan migrain dan efek samping lainnya.
    8. Lemak Trans
    Dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan masalah gangguan ginjal.
    9. Aspartam (pemanis kimia buatan)
    Pemanis buatan yang ditemukan dalam produk serta makanan dan minuman ringan dalam kemasan.
    10 Acesulfame-K (pemanis kimia buatan)
    Pemanis baru yang digunakan dalam minuman ringan dan beberapa produk makanan panggang.
    11. Pewarna Makanan (Biru, Merah, Hijau, Kuning)
    Banyak pewarna makanan telah dilarang oleh FDA, tetapi beberapa masih dapat ditemukan dalam makanan yang memerlukan warna tertentu. Pewarna buatan sudah terbukti menyebabkan kanker.
    12. Olestra (zat aditif untuk mengurangi daya serap lemak)
    Zat aditif yang menghalangi lemak diserap dalam sistem pencernaan Anda. Biasanya ditambahkan dalam keripik kentang.
    13. Kalium Bromat
    Kadang-kadang ditambahkan ke tepung putih dan roti untuk meningkatkan volume produk, tetapi memiliki penyebab kanker, sehingga beberapa negara bagian di Amerika Serikat mengharuskan pencantuman label pada kemasan makanan yang menggunakan zat additif ini.
    14. Natrium Klorida (garam meja)
    Garam berlebihan menyebabkan tekanan darah tinggi/hipertensi

    BalasHapus
  21. Tuliskan dan jelaskan bahaya dari bahan-bahan pengawet makanan yang dilarang beredar di pasaran!

    - Formalin
    Zat ini biasanya digunakan untuk pengawet preparat biologi atau digunakan sebagai pengawet mayat, tetapi sebagian orang yang tidak berperikemanusiaan, biasanya menggunakan zat ini sebagai pengawet tahu, mie basah dan ikan segar. Zat ini sangat berbahaya jika sampai tertelan. Kulit yang terkena formalin akan terasa terbakar, bahkan menyebabkan pendarahan. Di dalam tubuh, formalin bisa menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limfa dan system syaraf pusat.

    - Boraks
    Borak digunakan untuk industry non pangan (bukan untuk bahan pangan) seperti dalam pembuatan gelas, industry kertas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks digunakan secara illegal dalam industry makanan bakso dan kerupuk, karena mampu memberi efek bagus pada tekstur makanan. Bakso dengan boraks menjadi kenyal, renyah, dan tahan lama. Kerupuk dengan boraks pun lebih renyak dan empuk.

    Jika boraks termakan oleh tubuh dalam kadar tertentu, maka dapat menimbulkan sejumlah efek samping bagi kesehatan, antara lain >
    1. Gangguan pada system syaraf, ginjal, hati dan kulit
    2. Gejala pendarahan di lambung dan gangguan stimulasi saraf pusat.
    3. Terjadi komplikasi pada otak dan hati
    4. Menyebabkan kematian, jika ginjal mengandung boraks sebanyak 3–6 gram.

    - Sodium Nitrite
    Natrium nitrit merupakan zat tambahan pangan yang digunakan sebagai pengawet pada pengolahan daging. Natrium nitrit sangat penting dalam mencegah pembusukan terutama untuk keperluan penyimpanan, transportasi dan ditribusi produk-produk daging. Natrium nitrit juga berfungsi sebagai bahan pembentuk faktor-faktor sensori yaitu warna, aroma, dan cita rasa. Oleh karena itu dalam industri makanan kaleng penggunaan zat pengawet ini sangat penting karena dapat menyebabkan warna daging olahannya menjadi merah atau pink dan nampak segar sehingga produk olahan daging tersebut disukai oleh konsumen.

    Menurut peraturan menteri kesehatan RI nomor 722/Menkes/Per/IX/88 tentang bahan tambahan makanan menyatakan bahwa kadar nitrit yang diijinkan pada produk akhir daging proses adalah 200 ppm. Sedangkan USDA (United States Departement Of Agriculture) membatasi penggunaan maksimum nitrit sebagai garam sodium atau potasium yaitu 239,7 g/100 L larutan garam, 62,8 g/100 kg daging untuk daging curing kering atau 15,7 g/100 kg daging cacahan untuk sosis.

    Menurut beberapa ahli kimia nitrit yang masuk ke dalam tubuh melalui bahan pengawet makanan akan bereaksi dengan amino dalam reaksi yang sangat lambat membentuk berbagai jenis nitrosamin yang kebanyakan bersifat karsinogenik kuat. Hasil penelitian Magee dan Barnes (1954) menunjukkan bahwa nitrosodimetilamin merupakan senyawa racun bagi hati yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan hati pada beberapa presies hewan termasuk manusia. Penelitian lebih lanjut menunjukkan nitrisodimetilamin juga merupakan kasinogen kuat, yang dapat menimbulkan tumor terutama pada hati dan ginjal.

    - BHA and BHT
    BHA dan BHT merupakan zat antioksidan (anti oksidasi) yang ditambahkan pada minyak atau lemak agar tidak menjadi tengik. Zat antioksidan itu merupakan zat yang akan mencegah asam lemak tak jenuh yang terdapat pada minyak atau lemak agar tidak teroksidasi oleh cahaya, udara, dan bakteri. Hasil oksidasi lemak pada makanan ternyata mempunyai dampak besar terhadap kesehatan manusia yang mengkonsumsinya. Maka dari itu, diperlukan antioksidan yang dapat mencegah terjadinya oksidasi makanan. Selain untuk minyak goreng zat ini juga digunakan sebagai zat tambahan Mentega, keripik, bir, sereal, potato chip,dan permen karet.

    Pada kadar yang aman zat ini tidak berbahaya meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukannya. Penggunaan yang melebihi batas maksimal disinyalir dapat menambah risiko kanker, memperlambat pertumbuhan, dan gangguan hati.

    BalasHapus
  22. 1. Formalin merupakan bahan kimia dalam industry kayu lapis dan digunakan sebagai bahan desinfektan pada rumah sakit. Formalin digunakan secara illegal untuk bahan pengawet sebagai pengawet mie basah, tahu, ikan, daging.

    Bahayanya : Kulit yang terkena formalin akan terasa terbakar, menyebabkan perdarahan, di dalam tubuh menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limfa, dan system syaraf pusat.

    2. Boraks
    Boraks adalah bahan pengawet kayu antiseptic pengontrol kecoa, fungsinya hampir sama dengan pestisida. Digunakan secara illegal dalam makanan, yaitu bakso untuk menjadi lbih kenyal, dan kerupuk untuk lebih renyah.

    Bahayanya : gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal, dalam jumlah besar bisa
    mematikan, koma, depresi, kerusakan ginjal.

    3. Rhodamin B
    Rhodamin B merupakan bahan pewarna sintetis dalam industry tekstil dan kertas, secara illegal digunakan untuk pewarna makanan.

    Bahayanya : Gangguan pencernaan berupa iritasi lambung dan kanker hati

    4. Metanil Yellow
    Metanil Yellow merupakan bahan pewarna sintetis dalam industry tekstil dan cat. Digunakan secara illegal pada industry mie, kerupuk, dan jajanan berwarna kuning mencolok.

    Bahayanya : Gangguan pencernaan berupa iritasi lambung dan kanker hati

    5. Sakarin
    Sakarin digunakan sebagai pemanis buatan yang menghasilkan rasa manis hingga 550 kali gula biasa. Sakarin biasanya digunakan sebagai campuran makanan pengganti gula.

    Bahayanya : Sakarin yang mengendap bdalam ginjal memicu pertumbuhan kanker mukosa kandung kemih.

    6. Siklamat
    Siklamat digunakan campuran makanan-minuman untuk member rasa manis.

    Bahayanya : Pecahnya sel kromosom dalam medium biakan sel leukosit

    7. Nitrosamin
    Nitrosamin digunakan untuk memberi aroma khas sosis, keju, kornet, ham, dendeng olahan, dan mempertahankan warna asli daging.

    Bahayanya : Menyebabkan kanker

    8. Monosodium Glutamat (MSG)
    MSG (penyedap rasa) digunakan untuk meningkatkan cita rasa masakan.

    Bahayanya : Degenerasi dan nekrosi sel-sl neuron, sel-sel syaraf lapisan dalam retina, bahkan menyebabkan mutasi sel, dan mengakibatkan kanker kolon dan hati.
    Jika mengendap dalam ginjal meningkatkan resiko kanker ginjal, kanker otak, dan merusak jaringan lemak.

    9. Acrylamide
    Acrylamide adalah zat kimia yang terdapat pada makanan panggang seperti serelia, roti crackers, merupakan produk sampingan karbohidrat yang diolah dengan temperature tinggi.

    Bahayanya : Memiliki hunbungan erat dengan kolesterol

    10. Bisphenol A (BPA)
    Bisphenol A Merupakan zat kimia yang terdapat pada plastic penyimpanan makanan, zat tersebut bisa bocor dalam makanan, dan dikonsumsi manusia.

    Bahayanya : Meningkatkan resiko kanker payudara

    BalasHapus
  23. .Zat Boraks
    Boraks juga biasa digunakan untuk diterjen.Walaupun boraks haram digunakan untuk makanan tetapi banyak dijumpai pelanggaran makanan pengguna boraks antara lain krupuk,bakso dan jajanan lainnya. Efek yang ditimbulkan ketika memakan boraks adalah pusing,mual,demam,nyeri,mengantuh sampai muntah darah. Penggunaan boraks sebagai pengawet makanan dapat menyebabkan diantaranya gangguan pada otak, hati, dan kulit

    2.Zat Formalin
    Di dalam formalin terkandung 7% formaldehid dalam air,juga ditambah metanol hingga 15% sebagai pengawet.Zat yang biasa digunakan untuk perekat lemari sampai pengawet mayat ini telah dilarang keras sebagai zat pengawet makanan.Pelanggaran penggunaan formalin sering ditemukan pada mie basah,bakso,serta makanan yang sering di awetkan lainnya. Efek fatal memakan formalin adalah apabila tertelan sampai 30 mL maka dapat menyebabkan kematian.Selain itu dapat menyebabkan efek fatal lainnya seperti kehilangan kesadaran diri.
    Bahayanya penggunaan formalin karena dapat menyebabkan di antaranya kanker paru-paru serta gangguan pada alat pencernaan dan jantung.

    3.Zat Pewarna Kuning Metanil Zat ini berwarna kuning kecoklatan dapat berbentuk padat maupun serbuk.Biasa digunakan untuk bahan cat dan tekstil.Kuning metanil haram dikonsumsi sebagai makanan.Biasanya makanan yang menggunakan kuning metanil akan terlihat mencolok seperti krupuk yang sangat terang warnanya dan memiliki bintik – bintik merah.Tanda bintik merah menandakan adanya metanil pada makanan tersebut. Efek mengkonsumsi pewarna metanil memiliki dampak buruk seperti mual,muntah,diare sampai tekanan darah rendah.
    4.Zat Rhodamin B Pewarna sintesis yang satu ini digunakan oleh industri kertas dan tekstil.Bentuknya seperti kristal merah dan dalam air akan terlihat merah terang.Zat ini telah haram dikonsumsi untuk makanan.Pelanggaran penggunaan zat berbahaya ini sering dijumpai pada krupuk dan es puter. Efek yang ditimbulkan adalah iritasi pada saluran pernafasan,iritasi kulit sampai yang terparah gangguan kanker hati.Ciri-ciri setelah memakan zat ini adalah air seni yang keluar akan berwarna merah atau merah muda
    5. BHA, BHT

    Beberapa hasil studi laboratorium yang dilakukan pada hewan menunjukkan kalau butylated hydroxyanisole (BHA) dan butylated hydroxytoluene (BHT) bisa menyebabkan kanker dan tumor. Selain itu, ada bukti yang mendukung kalau kedua pengawet ini menyebabkan gangguan metabolisme pada manusia. Di Amerika, kedua pengawet ini dilarang digunakan pada produk makanan bayi . Sedang di Jepang, Romania, Swedia, dan Australia, kedua pengawet dilarang total untuk digunakan.

    Terdapat dalam: BHA bisa ditemukan pada lemak. Bisa pada mentega, daging, sereal, makanan yang dipanggang, snack, kentang yang dikeringkan, serta makanan olahan lainnya. Selain itu, bahan ini juga digunakan pada permen karet dan bir.

    BalasHapus
  24. 6. Sulfites
    Potassium bisulfite, potassium metabisulfite, sodium sulfite and sulfur dioxide
    Bahaya utama terhadap kesehatan: Reaksi alergi.Sodium sulfit dapat mengiritasi mata, kulit, saluran pernafasan, dan saluran pencernaan. Dapat menyebabkan alergi kulit dan reaksi sensitisasi pernafasan. Zat ini dapat melepaskan asap toksik dari sulfur dioksida selain dari asam mineral. Jika dipanasi sampaiterdekomposisi,zat ini dapat menghasilkan gas toksik sulfur dioksida dan sodium oksida.

    7. Sodium Nitrite
    Kandungan ini merupakan salah satu alasan lagi untuk mengurangi konsumsi hot dog. Pengawet satu ini bisa membentuk zat-zat kimia penyebab kanker di dalam usus. Sodium nitrite merupakan sejenis garam yang telah digunakan selama beberapa dekade untuk mengawetkan daging dan mencegah pertumbuhan clostridium botulinum, bakteri penyebab keracunan makanan. Zat ini merupakan penyebab warna merah pada ham. Komponen ini bisa bereaksi dengan protein-protein di dalam lambung dan berfungsi sebagai dapur pembuatan N-nitrosamines, penyebab kanker.Terdapat dalam:Sodium nitrite ditemukan pada daging olahan, termasuk ham, bacon, hot dog, dan beberapa jenis sosis. selain itu, ada juga pada ikan asap

    8.Saccharin dan Siklamat
    Siklamat dan sakarin dapat menyebabkan kanker kandung kemih dan migrain. Siklamat memunculkan banyak gangguan bagi kesehatan, di antaranya tremor, migrain dan sakit kepala, kehilangan daya ingat, bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut, alergi, impotensi dan gangguan seksual, kebotakan, dan kanker otak.

    9.Sodium nitrit
    Bila tertelan mengakibatkan muntah, pusing, penurunan tekanan darah, sakit perut, koma / hilang kesadaran bahkan meninggal

    10.Monosodium Glutamat
    Monosodium glutamat (MSG) atau vetsin dapat menyebabkan degenerasi dan nekrosi sel-sel neuron, degenerasi dan nekrosis sel-sel syaraf lapisan dalam retina, menyebabkan mutasi sel, mengakibatkan kanker kolon dan hati, kanker ginjal, kanker otak dan merusak jaringan lemak.
    Bahaya di Masa Mendatang

    BalasHapus
  25. 1. Formalin
    Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Formalin biasanya digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan untuk peralatan rumah sakit serta untuk pengawet mayat. Formalin dilarang digunakan untuk pengawet pangan.

    2. Boraks
    Boraks adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat (NaB4O710H20). Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida dan asam borat (H3BO3). Salah satu bentuk turunan boraks yang sering disalahgunakan untuk pangan adalah bleng. Boraks atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen, mengurangi kesadarahan air dan antiseptik.
    3. Bleng
    Bleng (dari bahasa Jawa) adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang dipakai dalam pembuatan beberapa makanan tradisional, seperti karak dan gendar. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat.
    Bleng adalah bentuk tidak murni dari boraks, sementara asam borat murni buatan industri farmasi lebih dikenal dengan nama boraks. Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak.

    BalasHapus
  26. ARI WINARTO
    Bahan pengawet makanan adalah bahan yang ditambahkan pada makanan atau minuman untuk mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikrorganisme seperti jamur (fungi), bakteri dan lainnya.
    Bahan pengawet yang dilarang karena berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan dipasaran seperti: formalin dan borak. Sayangnya kedua bahan di atas masih sering digunakan pada produk-produk home industri seperti tahu, mie, mengawetkan ikan, daging, buah, dan sayuran dengan kadar yang tak terkontrol. Para nelayan misalnya, tidsk sedikit memilih menggunakan formalin dari pada es batu karena faktor murah dan praktis. Buah-buahan di supermarket juga rawan formalin (bahan pengawet). Padahal formalin atau borak dapat menimbulkan gangguan hati, jantung, pencernaan, kanker dan ginjal dan lainnya. Pada dosis cukup tinggi, pengawet ini bisa mengakibatkan, pusing, mual, dan muntah, mencret, kram perut, kejang, depresi susunan saraf dan gangguan peredaran darah.

    Sodium Nitrite
    Natrium nitrit merupakan zat tambahan pangan yang digunakan sebagai pengawet pada pengolahan daging. Natrium nitrit sangat penting dalam mencegah pembusukan terutama untuk keperluan penyimpanan, transportasi dan ditribusi produk-produk daging. Natrium nitrit juga berfungsi sebagai bahan pembentuk faktor-faktor sensori yaitu warna, aroma, dan cita rasa. Oleh karena itu dalam industri makanan kaleng penggunaan zat pengawet ini sangat penting karena dapat menyebabkan warna daging olahannya menjadi merah atau pink dan nampak segar sehingga produk olahan daging tersebut disukai oleh konsumen.

    BHA dan BHT merupakan zat antioksidan (anti oksidasi) yang ditambahkan pada minyak atau lemak agar tidak menjadi tengik. Zat antioksidan itu merupakan zat yang akan mencegah asam lemak tak jenuh yang terdapat pada minyak atau lemak agar tidak teroksidasi oleh cahaya, udara, dan bakteri.

    BalasHapus
  27. bahaya dari bahan-bahan pengawet makanan yang dilarang beredar di pasaran adalah :
    1.Formalin
    adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. biasanya digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan untuk peralatan rumah sakit serta untuk pengawet mayat. Formalin dilarang digunakan untuk pengawet pangan.
    2. Boraks
    adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. dan merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat. Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida Boraks atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen, mengurangi kesadarahan air dan antiseptik.
    3. Bleng
    Bleng adalah bentuk tidak murni dari boraks. Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak
    @ Dampak dari penggunaan bahan pengawet
    - Formalin
    Dampak formalin pada kesehatan manusia, dapat bersifat akut dan kronik:
    a. Akut (efek pada kesehatan manusia terlihat langsung).
    1) Bila terhirup akan terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk. Kerusakan jaringan dan luka pada saluran pernafasan seperti radang paru dan pembengkakan paru. Tanda-tanda lainnya meliputi bersin, radang tekak, radang tenggorokan, sakit dada, yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual dan muntah. Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.
    2) Bila terkena kulit akan menimbulkan perubahan warna, yakni kulit menjadi merah, mengeras, mati rasa dan ada rasa terbakar.
    3) Bila terkena mata akan menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah, rasanya sakit, gata-gatal, penglihatan kabur dan mengeluarkan air mata. Bila merupakan bahan berkonsentrasi tinggi maka formalin dapat menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada lensa mata.
    4) Apabila tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi ,kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.
    b. Kronik
    1) Apabila terhirup dalam jangka waktu lama maka akan menimbulkan sakit kepala, gangguan sakit kepala, gangguan pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal dan sensitasi pada paru. Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah, keseimbangan terganggu, kehilangan konsentrasi dan daya ingat berkurang. Gangguan haid dan kemandulan pada perempuan. Kanker pada hidung, rongga hidung, mulut, tenggorokan, paru dan otak.
    2) Apabila terkena kulit, kulit terasa panas, mati rasa, gatal-gatal serta memerah, kerusakan pada jari tangan, pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit, dan terjadi radang kulit yang menimbulkan gelembung.
    3) Jika terkena mata, yang paling berbahaya adalah terjadinya radang selaput mata.
    4) Jika tertelan akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah dan kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu badan
    -Jika terhirup
    Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernapas, napas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.
    -Jika terkena kulit
    Kemerahan, gatal, kulit terbakar.
    -Jika terkena mata
    Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan.
    -Jika tertelan
    Mual, muntah, perut perih, dalam jumlah banyak menyebabkan kurang darah, muntah darah
    ,@ akibat Bleng
    Mengkonsumsi makanan berboraks dalam jumlah berlebihan akan menyebabkan gangguan otak, hati, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian. Batas aman/legal penggunaan boraks dalam makanan adalah 1 gram / 1 kg pangan

    BalasHapus
  28. dapun bahan-bahan pengawet yang tidak aman dan berbahaya bagi kesehatan, antara lain sebagai berikut.

    1) Natamysin
    Bahan ini biasa digunakan pada produk daging dan keju. Bahan ini bisa menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare, dan perlukaan kulit.

    2) Kalium Asetat
    Makanan yang asam umumnya ditambahkan bahan pengawet ini. Padahal bahan pengawet ini diduga bisa menyebabkan rusaknya fungsi ginjal.

    3) Butil Hidroksi Anisol (BHA)
    Biasanya terdapat pada daging babi dan sosisnya, minyak sayur, shortening, keripik kentang, pizza, dan teh instan. Bahan pengawet jenis ini diduga bisa menyebabkan penyakit hati dan memicu kanker.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terusan..
      4). Formalin
      Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Formalin biasanya digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan untuk peralatan rumah sakit serta untuk pengawet mayat. Formalin dilarang digunakan untuk pengawet pangan.

      5). Boraks
      Boraks adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat (NaB4O710H20). Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida dan asam borat (H3BO3). Salah satu bentuk turunan boraks yang sering disalahgunakan untuk pangan adalah bleng. Boraks atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen, mengurangi kesadarahan air dan antiseptik.

      6).Bleng
      Bleng (dari bahasa Jawa) adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang dipakai dalam pembuatan beberapa makanan tradisional, seperti karak dan gendar. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat.
      Bleng adalah bentuk tidak murni dari boraks, sementara asam borat murni buatan industri farmasi lebih dikenal dengan nama boraks. Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak.

      7). BHA, BHT
      Beberapa hasil studi laboratorium yang dilakukan pada hewan menunjukkan kalau butylated hydroxyanisole (BHA) dan butylated hydroxytoluene (BHT) bisa menyebabkan kanker dan tumor. Selain itu, ada bukti yang mendukung kalau kedua pengawet ini menyebabkan gangguan metabolisme pada manusia. Di Amerika, kedua pengawet ini dilarang digunakan pada produk makanan bayi . Sedang di Jepang, Romania, Swedia, dan Australia, kedua pengawet dilarang total untuk digunakan.

      9). Sodium Nitrite
      Kandungan ini merupakan salah satu alasan lagi untuk mengurangi konsumsi hot dog. Pengawet satu ini bisa membentuk zat-zat kimia penyebab kanker di dalam usus. Sodium nitrite merupakan sejenis garam yang telah digunakan selama beberapa dekade untuk mengawetkan daging dan mencegah pertumbuhan clostridium botulinum, bakteri penyebab keracunan makanan. Zat ini merupakan penyebab warna merah pada ham. Komponen ini bisa bereaksi dengan protein-protein di dalam lambung dan berfungsi sebagai dapur pembuatan N-nitrosamines, penyebab kanker.
      Terdapat dalam:Sodium nitrite ditemukan pada daging olahan, termasuk ham, bacon, hot dog, dan beberapa jenis sosis. selain itu, ada juga pada ikan asap.

      Hapus
  29. Tukiskan dan jelaskan bahaya dari bahan-bahan pengawet makanan yang dilarang beredar di pasaran!
    Jawab :
    1. Sodium Nitrit (pengawet makanan)
    Bahan pengawet yang digunakan untuk mengawetkan bacon, ham, hot dog, daging sandwich, dan ikan asap.
    2. BHA & BHT (pengawet makanan dan shampoo/lotion)
    BHA (Butil HydroxyAnisole) dan BHT (Butil HidroksiToluen) adalah bahan pengawet lainnya yang ditambahkan ke makanan seperti sereal, permen, keripik kentang, dan minyak sayur.
    3. Propyl Gallate/Glycol (pengawet makanan dan shampoo/lotion)
    Ditemukan dalam daging, sup ayam, dsb, Semua pengawet diatas telah dikaitkan dengan timbulnya kanker.
    4. Formalin
    Formalin adalah bahan kimia yang kegunaannya untuk urusan luar tubuh. Contohnya untuk pembunuh hama, pengawet mayat, bahan disinfektan dalam industri plastik, busa, dan resin untuk kertas. Akibat masuknya formalin pada tubuh bisa akut maupunkronis. Kondisi akut tampak dengan gejala alergi, mata berair, mual, muntah, seperti iritasi, kemerahan, rara terbakar, sakit perut dan pusing. Sedangkan kondisi kronis tampak setelah dalam jangka lama dan berulangbahan ini masuk kedalam tubuh. Gejalanya iritasi parah, mata berair, juga gangguan pencernaan, hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat, m3nstruas! Dan memicu kanker.
    5. Borax
    Boraks adalah bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoa, Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat,. Sifatnya berwana putih dan sedikit larut dalam air. Zat ini pernah ditemukan pada bakso dan gula merah.
    6. Pewarna Textil
    Selain Formalin dan Boraks, bebrapa jenis bahan makanan yang diuji BPOM juga mengandung bahan berbahaya seperti pewarna tekstil, kertas dan cat (Rhodamin B), Methanyl yellow, amaranth.
    7. Monosodium Glutamat ( penyedap rasa)
    Dapat menyebabkan migrain dan efek samping lainnya.
    8. Lemak Trans
    Dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan masalah gangguan ginjal.
    9. Aspartam (pemanis kimia buatan)
    Pemanis buatan yang ditemukan dalam produk serta makanan dan minuman ringan dalam kemasan.
    10 Acesulfame-K (pemanis kimia buatan)
    Pemanis baru yang digunakan dalam minuman ringan dan beberapa produk makanan panggang.
    11. Pewarna Makanan (Biru, Merah, Hijau, Kuning)
    Banyak pewarna makanan telah dilarang oleh FDA, tetapi beberapa masih dapat ditemukan dalam makanan yang memerlukan warna tertentu. Pewarna buatan sudah terbukti menyebabkan kanker.
    12. Olestra (zat aditif untuk mengurangi daya serap lemak)
    Zat aditif yang menghalangi lemak diserap dalam sistem pencernaan Anda. Biasanya ditambahkan dalam keripik kentang.
    13. Kalium Bromat
    Kadang-kadang ditambahkan ke tepung putih dan roti untuk meningkatkan volume produk, tetapi memiliki penyebab kanker, sehingga beberapa negara bagian di Amerika Serikat mengharuskan pencantuman label pada kemasan makanan yang menggunakan zat additif ini.
    14. Natrium Klorida (garam meja)
    Garam berlebihan menyebabkan tekanan darah tinggi/hipertensi.

    BalasHapus
  30. Tukiskan dan jelaskan bahaya dari bahan-bahan pengawet makanan yang dilarang beredar di pasaran!
    a. Formalin merupakan bahan kimia dalam industry kayu lapis dan digunakan sebagai bahan desinfektan dan pengawet mayat pada rumah sakit. Formalin digunakan secara illegal untuk bahan pengawet sebagai pengawet mie basah, tahu, ikan, daging.
    Bahayanya : Kulit yang terkena formalin akan terasa terbakar, menyebabkan perdarahan, di dalam tubuh menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limfa, dan system syaraf pusat.
    b.Boraks adalah bahan pengawet kayu antiseptic pengontrol kecoa, fungsinya hampir sama dengan pestisida. Digunakan secara illegal dalam makanan, yaitu bakso untuk menjadi lebih kenyal, dan kerupuk untuk lebih renyah.Bahayanya : gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal, dalam jumlah besar bisa mematikan, koma, depresi, kerusakan ginjal.
    c. Rhodamin B merupakan bahan pewarna sintetis dalam industry tekstil dan kertas, secara illegal digunakan untuk pewarna makanan.Bahayanya : Gangguan pencernaan berupa iritasi lambung dan kanker hati
    d. Metanil Yellow merupakan bahan pewarna sintetis dalam industry tekstil dan cat. Digunakan secara illegal pada industry mie, kerupuk, dan jajanan berwarna kuning mencolok.Bahayanya : Gangguan pencernaan berupa iritasi lambung dan kanker hati
    e.Sakarin digunakan sebagai pemanis buatan yang menghasilkan rasa manis hingga 550 kali gula biasa. biasanya digunakan sebagai campuran makanan pengganti gula.
    Bahayanya : Sakarin yang mengendap dalam ginjal memicu pertumbuhan kanker mukosa kandung kemih.
    f. Siklamat digunakan campuran makanan-minuman untuk memberikan rasa manis.
    Bahayanya : Pecahnya sel kromosom dalam medium biakan sel leukosit
    g. Nitrosamin digunakan untuk memberi aroma khas sosis, keju, kornet, ham, dendeng olahan, dan mempertahankan warna asli daging.Bahayanya : Menyebabkan kanker
    h. Monosodium Glutamat (penyedap rasa) digunakan untuk meningkatkan cita rasa masakan.
    Bahayanya : Degenerasi dan nekrosi sel-sl neuron, sel-sel syaraf lapisan dalam retina, bahkan menyebabkan mutasi sel, dan mengakibatkan kanker kolon dan hati.
    Jika mengendap dalam ginjal meningkatkan resiko kanker ginjal, kanker otak, dan merusak jaringan lemak.
    i. Acrylamide adalah zat kimia yang terdapat pada makanan panggang seperti serelia, roti crackers, merupakan produk sampingan karbohidrat yang diolah dengan temperature tinggi.
    Bahayanya : Memiliki hunbungan erat dengan kolesterol
    j. Bisphenol A Merupakan zat kimia yang terdapat pada plastic penyimpanan makanan, zat tersebut bisa bocor dalam makanan, dan dikonsumsi manusia.Bahayanya : Meningkatkan resiko kanker payudara.

    BalasHapus
  31. 1.Sodium Nitrit (pengawet makanan) Bahan pengawet yang digunakan untuk mengawetkan bacon, ham,hot dog, daging sandwich, dan ikan asap.

    2. BHA & BHT (pengawet makanan dan shampoo/lotion)
    BHA (Butil HydroxyAnisole) dan BHT (Butil HidroksiToluen) adalah bahan pengawet lainnya yang ditambahkan ke makanan seperti sereal, permen, keripik kentang, dan minyak sayur.

    3. Propyl Gallate/Glycol (pengawet makanan dan shampoo/lotion)
    Ditemukan dalam daging, sup ayam, dsb, Semua pengawet diatas telah dikaitkan dengan timbulnya kanker.

    4. Formalin
    Formalin adalah bahan kimia yang kegunaannya untuk urusan luar tubuh. Contohnya untuk pembunuh hama, pengawet mayat, bahan disinfektan dalam industri plastik, busa, dan resin untuk kertas. Akibat masuknya formalin pada tubuh bisa akut maupunkronis. Kondisi akut tampak dengan gejala alergi, mata berair, mual, muntah, seperti iritasi, kemerahan, rara terbakar, sakit perut dan pusing. Sedangkan kondisi kronis tampak setelah dalam jangka lama dan berulangbahan ini masuk kedalam tubuh. Gejalanya iritasi parah, mata berair, juga gangguan pencernaan, hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat, m3nstruas! Dan memicu kanker.

    5.Borax
    Boraks adalah bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoa, Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat,. Sifatnya berwana putih dan sedikit larut dalam air. Zat ini pernah ditemukan pada bakso dan gula merah.

    6.Pewarna Textil
    Selain Formalin dan Boraks, bebrapa jenis bahan makanan yang diuji BPOM juga mengandung bahan berbahaya seperti pewarna tekstil, kertas dan cat (Rhodamin B), Methanyl yellow, amaranth.

    7.Monosodium Glutamat ( penyedap rasa)
    Dapat menyebabkan migrain dan efek samping lainnya.

    8.Lemak Trans
    Dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan masalah gangguan ginjal.

    9. Aspartam (pemanis kimia buatan)
    Pemanis buatan yang ditemukan dalam produk serta makanan dan minuman ringan dalam kemasan.

    10.Acesulfame-K (pemanis kimia buatan)
    Pemanis baru yang digunakan dalam minuman ringan dan beberapa produk makanan panggang.

    11. Pewarna Makanan (Biru, Merah, Hijau, Kuning)
    Banyak pewarna makanan telah dilarang oleh FDA, tetapi beberapa masih dapat ditemukan dalam makanan yang memerlukan warna tertentu. Pewarna buatan sudah terbukti menyebabkan kanker.

    12.Olestra (zat aditif untuk mengurangi daya serap lemak)
    Zat aditif yang menghalangi lemak diserap dalam sistem pencernaan Anda. Biasanya ditambahkan dalam keripik kentang.

    13.Kalium Bromat
    Kadang-kadang ditambahkan ke tepung putih dan roti untuk meningkatkan volume produk, tetapi memiliki penyebab kanker, sehingga beberapa negara bagian di Amerika Serikat mengharuskan pencantuman label pada kemasan makanan yang menggunakan zat additif ini.

    14. Natrium Klorida (garam meja)
    Garam berlebihan menyebabkan tekanan darah tinggi/hipertensi

    BalasHapus
  32. NM. Trankko Negara, menjawab:

    a. Formaldehida atau Formalin
    zat ini merupakan bahan pengawet yang biasa digunakan dalam dunia kedokteran untuk mengawetkan mayat, bangkai hewan percobaan, pengawet vaksin dan lain-lain. didalam masyarakat kita formalin disalah gunakan orang-orang yang hanya mementingkan keuntungan dirisendiri tanpa memperhatikan dampak bahan pengawet ini apabila digunakan dalam makanan yang mereka produksi. Formalin biasa dijumpai didalam makanan seperti, ikan asin, tahu, mie, dan bakso yang menimbulkan efek kenyal dan makanan menjadi tahan lama. Akibat dari zat ini ialah, kerusakan hati, ginjal, dan apabila terakumulasi ditubuh akan menimbulkan carsinoma atau kangker yang berujung kematian.

    b. Boraks
    Boraks pada umumnya digunakan untuk pengawet, namun yang diawetkan bukanlah bahan makanan, biasanya borak digunakan untuk mengawetkan kayu. namun borak disalah gunakan oleh oknum untuk mengawetkan bakso dan makanan lain seperti mie dan krupuk. efek dari borak terhadap tubuh dapat merusak fungsi hati dan ginjal, serta organ-organ fital tubuh lainnya.

    c. Sodium Nitrit
    Sodium Nitrite
    Pengawet ini memiliki batasan untuk digunakan dalam makanan, pengawet ini dalam jumlah dan akumulasi didalam tubuh dapat menyebabkan kanker di dalam usus. Sodium nitrite merupakan sejenis garam yang telah digunakan selama beberapa dekade untuk mengawetkan daging dan mencegah pertumbuhan clostridium botulinum, bakteri penyebab keracunan makanan. Zat ini merupakan penyebab warna merah pada ham. Komponen ini bisa bereaksi dengan protein-protein di dalam lambung dan berfungsi sebagai dapur pembuatan N-nitrosamines, penyebab kanker.Terdapat dalam:Sodium nitrite ditemukan pada daging olahan seperti hot dog, dan beberapa jenis sosis.

    itulah beberapa pengawet yang disalah gunakan dalam industri pangan, dan dapat berakibat buruk bagi kesehatan manusia.

    BalasHapus
  33. bahaya dari bahan-bahan pengawet makanan yang dilarang beredar di pasaran adalah :
    Benzoat Kelompok bahan kimia pengawet makanan telah dilarang di Rusia karena perannya dalam memicu alergi, asma dan ruam kulit. Hal ini juga dianggap menyebabkan kerusakan otak. Ini pengawet makanan digunakan dalam jus buah, teh, kopi dll
    Butylates ini pengawet makanan kimia diperkirakan akan menyebabkan tekanan darah tinggi dan tingkat kolesterol. Hal ini dapat mempengaruhi fungsi ginjal dan hidup. Hal ini ditemukan dalam minyak sayur mentega, dan margarin.
    BHA (hydroxyanisole butylated)BHA diperkirakan akan menyebabkan penyakit hidup dan kanker. Ini pengawet makanan digunakan untuk mengawetkan daging babi segar dan sosis babi, keripik kentang, teh instan, campuran kue dan banyak lagi.
    Karamel Carmel adalah bahan pewarna yang menyebabkan kekurangan vitamin B6, efek genetik dan kanker. Hal ini ditemukan dalam permen, roti, makanan berwarna coklat dan pizza beku.
    Selain ini ada banyak lainnya pengawet makanan berbahaya. Ini adalah Bromates, Kafein, Karagenan, klor, Tar Batubara azo Dies, Gallates, glutamat, Mono-dan Di-gliserida, Nitrat / Nitrit, Sakarin, Erythrobate Sodium, ½ Sulphites dan Tannin

    BalasHapus
  34. Bahan-bahan yang biasanya ditambahkan ke dalam makanan dengan tujuan sebagai pengawet antara lain :
    1. Formalin
    Zat ini biasanya digunakan untuk pengawet preparat biologi atau digunakan sebagai pengawet mayat, tetapi sebagian orang yang tidak berperikemanusiaan, biasanya menggunakan zat ini sebagai pengawet tahu, mie basah dan ikan segar. Zat ini sangat berbahaya jika sampai tertelan. Kulit yang terkena formalin akan terasa terbakar, bahkan menyebabkan pendarahan. Di dalam tubuh, formalin bisa menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limfa dan system syaraf pusat.

    2. Boraks
    Borak digunakan untuk industry non pangan (bukan untuk bahan pangan) seperti dalam pembuatan gelas, industry kertas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks digunakan secara illegal dalam industry

    BalasHapus
  35. Tukiskan dan jelaskan bahaya dari bahan-bahan pengawet makanan yang dilarang beredar di pasaran!
    1. Formalin merupakan bahan kimia dalam industry kayu lapis dan digunakan sebagai bahan desinfektan pada rumah sakit. Formalin digunakan secara illegal untuk bahan pengawet sebagai pengawet mie basah, tahu, ikan, daging.
    Bahayanya : Kulit yang terkena formalin akan terasa terbakar, menyebabkan perdarahan, di dalam tubuh menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limfa, dan system syaraf pusat.

    2. Boraks
    Boraks adalah bahan pengawet kayu antiseptic pengontrol kecoa, fungsinya hampir sama dengan pestisida. Digunakan secara illegal dalam makanan, yaitu bakso untuk menjadi lbih kenyal, dan kerupuk untuk lebih renyah.
    Bahayanya : gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal, dalam jumlah besar bisa
    mematikan, koma, depresi, kerusakan ginjal.

    3. Rhodamin B
    Rhodamin B merupakan bahan pewarna sintetis dalam industry tekstil dan kertas, secara illegal digunakan untuk pewarna makanan.
    Bahayanya : Gangguan pencernaan berupa iritasi lambung dan kanker hati

    4. Metanil Yellow
    Metanil Yellow merupakan bahan pewarna sintetis dalam industry tekstil dan cat. Digunakan secara illegal pada industry mie, kerupuk, dan jajanan berwarna kuning mencolok.
    Bahayanya : Gangguan pencernaan berupa iritasi lambung dan kanker hati

    5. Sakarin
    Sakarin digunakan sebagai pemanis buatan yang menghasilkan rasa manis hingga 550 kali gula biasa. Sakarin biasanya digunakan sebagai campuran makanan pengganti gula.
    Bahayanya : Sakarin yang mengendap bdalam ginjal memicu pertumbuhan kanker mukosa kandung kemih.

    6. Siklamat
    Siklamat digunakan campuran makanan-minuman untuk member rasa manis.
    Bahayanya : Pecahnya sel kromosom dalam medium biakan sel leukosit

    7. Nitrosamin
    Nitrosamin digunakan untuk memberi aroma khas sosis, keju, kornet, ham, dendeng olahan, dan mempertahankan warna asli daging.
    Bahayanya : Menyebabkan kanker

    8. Monosodium Glutamat (MSG)
    MSG (penyedap rasa) digunakan untuk meningkatkan cita rasa masakan.
    Bahayanya : Degenerasi dan nekrosi sel-sl neuron, sel-sel syaraf lapisan dalam retina, bahkan menyebabkan mutasi sel, dan mengakibatkan kanker kolon dan hati.
    Jika mengendap dalam ginjal meningkatkan resiko kanker ginjal, kanker otak, dan merusak jaringan lemak.

    9. Acrylamide
    Acrylamide adalah zat kimia yang terdapat pada makanan panggang seperti serelia, roti crackers, merupakan produk sampingan karbohidrat yang diolah dengan temperature tinggi.
    Bahayanya : Memiliki hunbungan erat dengan kolesterol

    10. Bisphenol A (BPA)
    Bisphenol A Merupakan zat kimia yang terdapat pada plastic penyimpanan makanan, zat tersebut bisa bocor dalam makanan, dan dikonsumsi manusia.
    Bahayanya : Meningkatkan resiko kanker payudara

    BalasHapus
  36. Bahan tambahan makanan yang dilarang digunakan dalam makanan sesuai Permenkes 722/Menkes/Per/IX/1988 dan diubah dengan Permenkes Nomor : 1168/Menkes/Per/XI/1999 adalah :

    1. Asam Borat (Boric Acid) dan senyawanya

    Penggunaan untuk solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, pengontrol kecoa.

    Efek negtif :

    Pemakaian sedikit dan lama akan terjadi kumulatip pada oktak, hati, lemak dan ginjal. Untuk pemekaian jumlah banyak mnyebabkan demam , anuria, merangsang SPP, depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, koma bahkan kematian.

    2.Asam Salisilt dan garamnya ( garam Lithium Salisilat, Silver Salisilat )

    Kegunaan :

    Antiseptik ( Externally) dan Keratolitik ( topical).

    Efek Negatif :

    Dalam jumlah banyak menyebabkan muntah muntah, kejang perut, sesak napas, acidosis, gangguan mental.

    3.Formalin (Formaldehyde)

    Penggunaan :

    Desinfektan, antiseptik, pemghilang bau, fiksasi jaringan, dan fumigan, juga dipakai pada industri tekstil dan kayu lapis.

    Efek Negatif :

    Sakit perut, muntah muntah, depresi susunan syaraf. Dalam jumlah yang banyak dapat menyebakan kejang kejang, kencing darah, susah kencing, muntah darah , mati.

    4.Kloramfenikol :

    Merupakan antibiotik spektrum luas.

    Efek negatif :

    Membunuh flora usus.

    5.Nitrofurazon :

    Merupakan anti mikroba

    Efek negatif : membunuh flora usus.

    6. Kalium Klorat ( KclO3)

    Efek negatif : Iritasi kuat terhadap membran mukosa.

    7. Diethylpyrocarbonat

    Penggunaan : sebagai pengawet anggur, soft drink, fruit juices.

    Efek negatif : iritasi membran mukosa.

    8. Dulcin:

    Pad tikus menaikan kerusakan sel adenomas liver, papiloma, rongga ginjal dan kandung kemih, menyebakan pembentukan batu.

    Pada manusia belum ada data, tetapi tidak layak digunakan sebagai pemanis.

    9. Brominated vegetable oil :

    Biasanya digunakan pada minuman ringan.

    Efek negatif :

    Menimbulkan reaksi alergi, Metabolisme ion Br yang perlahan menimbulkan akumulasi pada sel adiphose tulang dan lemak.

    10. Kalium Bromat.

    Biasanya digunakan sebagai pemutih dan pematang tepung.

    Efek Negatif :

    Menurut hasil penelitian penggunaan pada makanan minuman dapat membahyakan kesehatan karena bersifat karsinogenik. Dapat menyebabkan Muntah, mual, diare,dan kerusakan pada ginjal.

    BalasHapus
  37. Tuliskan dan jelaskan bahaya dari bahan-bahan pengawet makanan yang dilarang beredar di pasaran!
    Jenis bahan pengawet makanan yang berbahaya serta dilarang beredar di pasaran antara lain :
    a.Boraks merupakan bahan pengawet kayu antiseptic pengontrol kecoa, fungsinya hampir sama dengan pestisida. Digunakan secara illegal dalam makanan, yaitu pada bakso untuk menjadi lebih kenyal, dan kerupuk untuk lebih renyah. Bahaya yang dapat ditimbulkan gangguan otak, hati, lemak serta ginjal, dalam jumlah besar bisa mematikan, koma, depresi, kerusakan ginjal.

    b. Formalin merupakan bahan kimia dalam industri kayu lapis dan digunakan sebagai bahan desinfektan dan pengawet mayat pada rumah sakit. Formalin digunakan secara illegal untuk bahan pengawet sebagai pengawet mie basah, tahu, ikan, daging.
    Bahaya yang diakibatkan yaitu: Kulit yang terkena formalin akan terasa terbakar, menyebabkan perdarahan, di dalam tubuh menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limfa, dan system syaraf pusat.

    c. Metanil Yellow merupakan bahan pewarna sintetis dalam industri tekstil dan cat. Digunakan secara illegal pada industry mie, kerupuk, dan jajanan berwarna kuning mencolok.Bahaya yang ditimbulkan yaitu Gangguan pencernaan berupa iritasi lambung dan kanker hati.

    d. Rhodamin B merupakan bahan pewarna sintetis dalam industry tekstil dan kertas, secara illegal digunakan untuk pewarna makanan.Bahaya yang ditimbulkan yaitu : Gangguan pencernaan berupa iritasi lambung dan kanker hati.

    e.Sakarin digunakan sebagai pemanis buatan yang menghasilkan rasa manis hingga 550 kali gula biasa. biasanya digunakan sebagai campuran makanan pengganti gula.
    Bahayanya : Sakarin yang mengendap dalam ginjal memicu pertumbuhan kanker mukosa kandung kemih.

    f. Monosodium Glutamat (penyedap rasa) digunakan untuk meningkatkan cita rasa masakan.
    Bahayanya : Degenerasi dan nekrosi sel-sl neuron, sel-sel syaraf lapisan dalam retina, bahkan menyebabkan mutasi sel, dan mengakibatkan kanker kolon dan hati.
    Jika mengendap dalam ginjal meningkatkan resiko kanker ginjal, kanker otak, dan merusak jaringan lemak.

    g. Nitrosamin digunakan untuk memberi aroma khas sosis, keju, kornet, ham, dendeng olahan, dan mempertahankan warna asli daging.Bahayanya : Menyebabkan kanker.

    h. Acrylamide adalah zat kimia yang terdapat pada makanan panggang seperti serelia, roti crackers, merupakan produk sampingan karbohidrat yang diolah dengan temperature tinggi.
    Bahayanya : Memiliki hunbungan erat dengan kolesterol.

    i. Bisphenol A Merupakan zat kimia yang terdapat pada plastic penyimpanan makanan, zat tersebut bisa bocor dalam makanan, dan dikonsumsi manusia.Bahayanya : Meningkatkan resiko kanker payudara.

    j. Siklamat digunakan campuran makanan-minuman untuk memberikan rasa manis. Bahaya yang ditimbulkan yaitu : Pecahnya sel kromosom dalam medium biakan sel leukosit.

    BalasHapus
  38. 1. Boraks atau natrium tetraborat, dengan rumus kimia Na2B4O7-10H2O adalah senyawa yang biasa digunakan sebagai bahan baku disinfektan, detergen, cat, plastik, ataupun pembersih permukaan logam sehingga mudah disolder. Karena boraks bersifat antiseptik dan pembunuh kuman, bahan ini sering digunakan untuk pengawet kosmetik dan kayu. Banyak ditemukan kasus boraks yang disalah gunakan untuk pengawetan bakso, sosis, krupuk gendar, mi basah, pisang molen, lemper, siomay, lontong, ketupat dan pangsit.
    bahaya boraks:
    -Jika terhirup rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernapas, napas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.
    -Jika terkena kulit akan menimbulkan kemerahan, gatal, kulit terbakar.
    -Jika terkena mata akan menimbulkan kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan.
    -Jika tertelan akan menimbulkan mual, muntah, perut perih, dalam jumlah banyak menyebabkan kurang darah, muntah darah, mati.
    2. Formalin adalah nama dagang untuk larutan yang mengandung 40 persen formaldehid (HCOH) dalam 60 persen air atau campuran air dan metanol (jenis alkohol bahan baku spiritus) sebagai pelarutnya. Formalin sering disalahgunakan untuk mengawetkan mie, tahu basah, bakso, dan ikan asin.
    Dampak formalin pada kesehatan manusia
    -Bila terhirup akan terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk. Kerusakan jaringan dan luka pada saluran pernafasan seperti radang paru dan pembengkakan paru. Tanda-tanda lainnya meliputi bersin, radang tekak, radang tenggorokan, sakit dada, yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual dan muntah. Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.
    -Bila terkena kulit akan menimbulkan perubahan warna, yakni kulit menjadi merah, mengeras, mati rasa dan ada rasa terbakar.
    -Bila terkena mata akan menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah, rasanya sakit, gata-gatal, penglihatan kabur dan mengeluarkan air mata.
    -Apabila tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi (tekanan darah rendah), kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.
    3. Rhodamin B juga berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan. Akibatnya yang ditimbulkan bisa iritasi pada saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan dan bahaya kanker hati. Jika tertelan selain menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan.
    4. Kuning metanil.
    Akibat yang ditimbulkan bisa iritasi pada saluran pernapasan, gangguan pada mata dan bahaya kanker pada kandung dan saluran kemih. Apabila tertelan, bisa menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, panas, rasa tidak enak dan tekanan darah rendah.

    BalasHapus
  39. Bahaya dari bahan-bahan pengawet makanan :
    1. Formalin : Formaldehida dapat digunakan untuk membasmi sebagian besar bakteri, sehingga sering digunakan sebagai disinfektan dan juga sebagai bahan pengawet. Sebagai disinfektan, Formaldehida dikenal juga dengan nama formalin dan dimanfaatkan sebagai pembersih; lantai, kapal, gudang dan pakaian.
    Formaldehida juga dipakai sebagai pengawet dalam vaksinasi. Dalam bidang medis, larutan formaldehida dipakai untuk mengeringkan kulit, misalnya mengangkat kutil. Larutan dari formaldehida sering dipakai dalam membalsem untuk mematikan bakteri serta untuk sementara mengawetkan bangkai.
    Dalam industri, formaldehida kebanyakan dipakai dalam produksi polimer dan rupa-rupa bahan kimia. Jika digabungkan dengan fenol, urea, atau melamina, formaldehida menghasilkan resin termoset yang keras. Resin ini dipakai untuk lem permanen, misalnya yang dipakai untuk kayulapis/tripleks atau karpet. Juga dalam bentuk busa-nya sebagai insulasi. Lebih dari 50% produksi formaldehida dihabiskan untuk produksi resin formaldehida.
    efek formalin untuk kesehatan memang tak akan terasa dalam waktu yang singkat. Senyawa aldehida pada formalinlah yang biasanya mudah bereaksi dengan protein dan menimbulkan perubahan struktur serta bersifat karsinogenik. Kanker paru, kanker otak, dan beberapa jenis kanker lain dikhawatirkan timbul jika pemakaian senyawa kimia itu masih diteruskan. Jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama, maka kerja hati, ginjal, paru-paru, dan berbagai organ lainnya akan terganggu. Itu karena organ tubuh manusia bersifat sensitif terhadap bahan asing.

    2. Boraks : adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat (NaB4O710H20). Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida dan asam borat (H3BO3). Salah satu bentuk turunan boraks yang sering disalahgunakan untuk pangan adalah bleng. Boraks atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen, mengurangi kesadarahan air dan antiseptik.
    -Jika terhirup
    Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernapas, napas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.

    -Jika terkena kulit
    Kemerahan, gatal, kulit terbakar.

    -Jika terkena mata
    Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan.

    -Jika tertelan
    Mual, muntah, perut perih, dalam jumlah banyak menyebabkan kurang darah, muntah darah, mati.

    3. Rhodamin B
    Rhodamin B merupakan bahan pewarna sintetis dalam industry tekstil dan kertas, secara illegal digunakan untuk pewarna makanan.Bahaya penggunaan rhodamin B adalah Gangguan pencernaan berupa iritasi lambung dan dapat terjadi kanker hati.

    4. Sakarin
    Sakarin digunakan sebagai pemanis buatan yang menghasilkan rasa manis hingga 550 kali gula biasa. Sakarin biasanya digunakan sebagai campuran makanan pengganti gula.Bahaya dari Sakarin apabila dikonsumsi adalah dapat menimbulkan penyakit batuk serta sakarin yang mengendap didalam ginjal memicu pertumbuhan kanker mukosa kandung kemih.

    5. BHA and BHT
    BHA dan BHT merupakan zat antioksidan (anti oksidasi) yang ditambahkan pada minyak atau lemak agar tidak menjadi tengik. Zat antioksidan itu merupakan zat yang akan mencegah asam lemak tak jenuh yang terdapat pada minyak atau lemak agar tidak teroksidasi oleh cahaya, udara, dan bakteri. Hasil oksidasi lemak pada makanan ternyata mempunyai dampak besar terhadap kesehatan manusia yang mengkonsumsinya.penyakit yang dapat ditimbulkan dari konsumsi BHT yang berlebihan dapat memicu terjadinya kanker dan gangguan pertumbuhan.

    BalasHapus
  40. • Sodium Nitrit (pengawet makanan)
    Bahan pengawet yang digunakan untuk mengawetkan bacon, ham, hot dog, daging sandwich, dan ikan asap.
    • BHA & BHT (pengawet makanan dan shampoo/lotion)
    BHA (Butil HydroxyAnisole) dan BHT (Butil HidroksiToluen) adalah bahan pengawet lainnya yang ditambahkan ke makanan seperti sereal, permen, keripik kentang, dan minyak sayur.
    • Propyl Gallate/Glycol (pengawet makanan dan shampoo/lotion)
    Ditemukan dalam daging, sup ayam, dsb, Semua pengawet diatas telah dikaitkan dengan timbulnya kanker.
    • Formalin
    Formalin adalah bahan kimia yang kegunaannya untuk urusan luar tubuh. Contohnya untuk pembunuh hama, pengawet mayat, bahan disinfektan dalam industri plastik, busa, dan resin untuk kertas. Akibat masuknya formalin pada tubuh bisa akut maupunkronis. Kondisi akut tampak dengan gejala alergi, mata berair, mual, muntah, seperti iritasi, kemerahan, rara terbakar, sakit perut dan pusing. Sedangkan kondisi kronis tampak setelah dalam jangka lama dan berulangbahan ini masuk kedalam tubuh. Gejalanya iritasi parah, mata berair, juga gangguan pencernaan, hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat, m3nstruas! Dan memicu kanker.
    • Borax
    Boraks adalah bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoa, Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat,. Sifatnya berwana putih dan sedikit larut dalam air. Zat ini pernah ditemukan pada bakso dan gula merah.
    • Pewarna Textil
    Selain Formalin dan Boraks, bebrapa jenis bahan makanan yang diuji BPOM juga mengandung bahan berbahaya seperti pewarna tekstil, kertas dan cat (Rhodamin B), Methanyl yellow, amaranth.
    • Monosodium Glutamat ( penyedap rasa)
    Dapat menyebabkan migrain dan efek samping lainnya.
    • Lemak Trans
    Dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan masalah gangguan ginjal.
    • Aspartam (pemanis kimia buatan) Pemanis buatan yang ditemukan dalam produk serta makanan dan minuman ringan dalam kemasan.
    • Acesulfame-K (pemanis kimia buatan) Pemanis baru yang digunakan dalam minuman ringan dan beberapa produk makanan panggang.
    • Pewarna Makanan (Biru, Merah, Hijau, Kuning) Banyak pewarna makanan telah dilarang oleh FDA, tetapi beberapa masih dapat ditemukan dalam makanan yang memerlukan warna tertentu. Pewarna buatan sudah terbukti menyebabkan kanker.
    • Olestra (zat aditif untuk mengurangi daya serap lemak) Zat aditif yang menghalangi lemak diserap dalam sistem pencernaan Anda. Biasanya ditambahkan dalam keripik kentang.
    • KaliumBromat. Kadang-kadang ditambahkan ke tepung putih dan roti untuk meningkatkan volume produk, tetapi memiliki penyebab kanker, sehingga beberapa negara bagian di Amerika Serikat mengharuskan pencantuman label pada kemasan makanan yang menggunakan zat additif ini.
    • NatriumKlorida (garam meja) Garam berlebihan menyebabkan tekanan darah tinggi/hipertensi

    BalasHapus
  41. Bahaya dari bahan-bahan pengawet yang dilarang beredar dipasaran, adalah:
    1. Formalin
    Dampak formalin pada kesehatan manusia, dapat bersifat akut dan kronik:
    a. Akut (efek pada kesehatan manusia terlihat langsung).
    1) Bila terhirup akan terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk. Kerusakan jaringan dan luka pada saluran pernafasan seperti radang paru dan pembengkakan paru. Tanda-tanda lainnya meliputi bersin, radang tekak, radang tenggorokan, sakit dada, yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual dan muntah. Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.
    2) Bila terkena kulit akan menimbulkan perubahan warna, yakni kulit menjadi merah, mengeras, mati rasa dan ada rasa terbakar.
    3) Bila terkena mata akan menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah, rasanya sakit, gata-gatal, penglihatan kabur dan mengeluarkan air mata. Bila merupakan bahan berkonsentrasi tinggi maka formalin dapat menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada lensa mata.
    4) Apabila tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi (tekanan darah rendah), kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.
    b. Kronik (setelah terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang).
    1) Apabila terhirup dalam jangka waktu lama maka akan menimbulkan sakit kepala, gangguan sakit kepala, gangguan pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal dan sensitasi pada paru. Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah, keseimbangan terganggu, kehilangan konsentrasi dan daya ingat berkurang. Gangguan haid dan kemandulan pada perempuan. Kanker pada hidung, rongga hidung, mulut, tenggorokan, paru dan otak.
    2) Apabila terkena kulit, kulit terasa panas, mati rasa, gatal-gatal serta memerah, kerusakan pada jari tangan, pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit, dan terjadi radang kulit yang menimbulkan gelembung.
    3) Jika terkena mata, yang paling berbahaya adalah terjadinya radang selaput mata.
    4) Jika tertelan akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah dan kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu badan dan rasa gatal di dada.

    2. Boraks
    a. Jika terhirup
    Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernapas, napas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.
    b. Jika terkena kulit
    Kemerahan, gatal, kulit terbakar.
    c. Jika terkena mata
    Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan.
    d. Jika tertelan
    Mual, muntah, perut perih, dalam jumlah banyak menyebabkan kurang darah, muntah darah, mati.

    3. Rhodamin B
    Rhodamin B merupakan bahan pewarna sintetis dalam industry tekstil dan kertas, secara illegal digunakan untuk pewarna makanan.
    Bahayanya : Gangguan pencernaan berupa iritasi lambung dan kanker hati

    BalasHapus
  42. bahaya dari bahan-bahan pengawet makanan yang dilarang beredar di pasaran :
    1. Asam Borat (Boric Acid) dan senyawanya, biasa digunakan untuk bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, pengontrol kecoa, penggunaan untuk solder dalam pemakaian yang sedikit dan lama bias berakumulasi pada otak, hati dan ginjal, pemakaian jumlah banyak bias menyebabkan demam, anuria, merangsang SPP, depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, koma bahkan kematian

    2. . Formalin (Formaldehyde). Digunakan sebagai desinfektan, antiseptik, pemghilang bau, fiksasi jaringan, dan fumigan, juga dipakai pada industri tekstil dan kayu lapis. bisa menyebabkan sakit perut, muntah muntah, depresi susunan syaraf. Dalam jumlah yang banyak dapat menyebakan kejang kejang, kencing darah, susah kencing, muntah darah , dan meninggal

    3. Asam Salisilt dan garamnya ( garam Lithium Salisilat, Silver Salisilat ), Sebagai Antiseptik ( Externally) dan Keratolitik ( topical), yang bias menyebabkan muntah, kejang perut, sesak nafas, acidosis dan gangguan mental bila penggunaannya berlebihan

    4. Kloramfenikol, merupakan antibiotik spektrum luas yang bias membunuh flora

    5. Kalium Klorat ( KclO3) bisa menyebabkan iritasi kuat terhadap membran mukosa

    6. Nitrofurazon merupakan anti mikroba yang bias membunuh flora usus

    7. Dulcin, tidak layak digunakan sebagai pemanis

    8. Diethylpyrocarbonat digunakan sebagai pengawet anggur, soft drink, fruit juices bisa menyebabkan iritasi membran mukosa.

    9. Kalium Bromat biasanya digunakan sebagai pemutih dan pematang tepung, bersifat karsinogenik, dapat menyebabkan muntah, mual, diare,dan kerusakan pada ginjal

    10. Brominated vegetable oil, biasanya digunakan pada minuman ringan yang bisa memberikan dampak yang negative pada manusia

    BalasHapus
  43. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  44. bahaya dari bahan-bahan pengawet makanan yang dilarang beredar di pasaran!
    jawab :
    1. Formalin
    Zat ini biasanya digunakan untuk pengawet preparat biologi atau digunakan sebagai pengawet mayat, tetapi sebagian orang yang tidak berperikemanusiaan, biasanya menggunakan zat ini sebagai pengawet tahu, mie basah dan ikan segar.
    - Akibat formalin pada tubuh bisa akut maupun kronis.
    @Kondisi akut tampak dengan gejala alergi, mata berair, mual, muntah, seperti iritasi, kemerahan, rara terbakar, sakit perut dan pusing.
    @kondisi kronis tampak setelah dalam jangka lama dan berulangbahan ini masuk kedalam tubuh. Gejalanya iritasi parah, mata berair, juga gangguan pencernaan, hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat, Dan memicu kanker.

    2. Boraks
    Borak digunakan untuk industry non pangan (bukan untuk bahan pangan) seperti dalam pembuatan gelas, industry kertas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks digunakan secara illegal dalam industry makanan bakso dan kerupuk, karena mampu memberi efek bagus pada tekstur makanan. Bakso dengan boraks menjadi kenyal, renyah, dan tahan lama. Kerupuk dengan boraks pun lebih renyah dan empuk.
    - akibat memakan boraks adalah pusing,mual,demam,nyeri,mengantuk sampai muntah darah. Penggunaan boraks sebagai pengawet makanan dapat menyebabkan diantaranya gangguan pada otak, hati, dan kulit

    BalasHapus
  45. 1. Formalin
    Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Formalin biasanya digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan untuk peralatan rumah sakit serta untuk pengawet mayat. Formalin dilarang digunakan untuk pengawet pangan.

    2. Boraks
    Boraks adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat (NaB4O710H20). Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida dan asam borat (H3BO3). Salah satu bentuk turunan boraks yang sering disalahgunakan untuk pangan adalah bleng. Boraks atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen, mengurangi kesadarahan air dan antiseptik.

    3. Sodium Nitrite
    Natrium nitrit merupakan zat tambahan pangan yang digunakan sebagai pengawet pada pengolahan daging. Natrium nitrit sangat penting dalam mencegah pembusukan terutama untuk keperluan penyimpanan, transportasi dan ditribusi produk-produk daging. Natrium nitrit juga berfungsi sebagai bahan pembentuk faktor-faktor sensori yaitu warna, aroma, dan cita rasa. Oleh karena itu dalam industri makanan kaleng penggunaan zat pengawet ini sangat penting karena dapat menyebabkan warna daging olahannya menjadi merah atau pink dan nampak segar sehingga produk olahan daging tersebut disukai oleh konsumen.

    4. BHA, BHT
    Beberapa hasil studi laboratorium yang dilakukan pada hewan menunjukkan kalau butylated hydroxyanisole (BHA) dan butylated hydroxytoluene (BHT) bisa menyebabkan kanker dan tumor. Selain itu, ada bukti yang mendukung kalau kedua pengawet ini menyebabkan gangguan metabolisme pada manusia. Di Amerika, kedua pengawet ini dilarang digunakan pada produk makanan bayi . Sedang di Jepang, Romania, Swedia, dan Australia, kedua pengawet dilarang total untuk digunak

    BalasHapus
  46. Tukiskan dan jelaskan bahaya dari bahan-bahan pengawet makanan yang dilarang beredar di pasaran!

    1. bahaya yang tak disadari oleh manusia. Bahan pengawet makanan adalah bahan yang ditambahkan pada makanan atau minuman untuk mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikrorganisme seperti jamur (fungi), bakteri dan lainnya.


    Ada bahan pengawet yang legal karena menurut BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dalam kadar tertentu aman di gunakan sebagai bahan tambahan dalam makanan. ini dapat mengganggu kesehatan tentunya Misalnya: Benzoat, propionat, nitrit, nitrat, sorbat dan sulfit. Namun, jika dikosumsi dalam waktu yang lama, akumulasi bahan tersebut tetap rawan menimbulkan gangguan kesehatan. Terlebih, ada beberapa pengawet yang statusnya masih syubhat seperti nisin dan potasium nitrat. Hal ini terkait dengan media fermentasi dan asal bahannya.


    Ada juga bahan pengawet yang dilarang karena berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan seperti: formalin dan borak. Sayangnya kedua bahan di atas masih sering digunakan pada produk-produk home industri seperti tahu, mie, mengawetkan ikan, daging, buah, dan sayuran dengan kadar yang tak terkontrol. Para nelayan misalnya, tidsk sedikit memilih menggunakan formalin dari pada es batu karena faktor murah dan praktis. Buah-buahan di supermarket juga rawan formalin (bahan pengawet).

    Padahal formalin atau borak dapat menimbulkan gangguan hati, jantung, pencernaan, kanker dan ginjal dan lainnya. Pada dosis cukup tinggi, pengawet ini bisa mengakibatkan, pusing, mual, dan muntah, mencret, kram perut, kejang, depresi susunan saraf dan gangguan peredaran darah. Dalam dosis kecil, pengawet akan diserap tubuh dan efeknya baru akan dirasa setelah akumulasi (jumlah) pengawet dalam tubuh tinggi. Kadar formalin hingga 60% bisa dikurangi dengan cara meredam dengan air, air leri (perasan beras) atau air garam selama 1 jam.

    2. ada beberapa bahan pengawet makanan yang dilarang oleh bpom yaitu:
    a. Formalin
    b. borak
    c. Rodamin B
    d. asam siklamat
    e. tawas
    seluruh bahan pengawet diatas dapat menyebabkan beberapa penyakit yang berbahaya baik, adanya gangguan pungsi hati,ginjal,jantung dan jika sudah parah dapat menyebap kan penyakit kangker jika tidak cepat diketahui lambat laun akan semakin parah dan dapat menyebabkan kematian.
    e. sakarin

    BalasHapus
  47. 1. Formalin
    Formalin banyak disalahgunakan untuk mengawetkan makanan seperti tahu, mie basah, ikan,dll. Bahaya formalin antara lain uap dari formalin sendiri sangat berbahaya jika terhirup oleh saluran pernapasan dan juga sangat berbahaya dan iritatif jika tertelan oleh manusia. Sebagai zat beracun, karsinogen (menyebabkan kanker), mutagen yang menyebabkan perubahan sel dan jaringan tubuh, korosif dan iritatif, seseorang yang mengonsumsinya (akut) akan muntah, diare bercampur darah, kencing bercampur darah, dan kematian yang disebabkan adanya kegagalan peredaran darah. Gangguan pada persarafan berupa susah tidur, sensitif, mudah lupa, sulit berkonsentrasi. Formalin disamping masuk melalui alat pencernaan dan pernafasan, juga dapat diserap oleh kulit. Formalin juga termasuk zat neurotoksik, karena bersifat racun dan dapat merusak syaraf tubuh manusia dalam dosis tertentu. Menurut sistem keamanan pangan terpadu menyebutkan bahwa jika formalin terminum minimal 30 ml (sekitar 2 sendok makan) dapat menyebabkan kematian.

    2. Boraks
    Boraks merupakan senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat (NaB4O710H20). Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida dan asam borat (H3BO3). Salah satu bentuk turunan boraks yang sering disalahgunakan untuk pangan adalah bleng. Boraks atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen, mengurangi kesadarahan air dan antiseptik. Jika terhirup rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernapas, napas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru. Jika terkena kulit, kulit akan iritasi, sperti kemerahan, gatal, kulit terbakar. Jika terkena mata akan terjadi iritasi seperti kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, sampai kebutaan. Jika tertelan, mual, muntah, perut perih, dalam jumlah banyak menyebabkan kurang darah, muntah darah, sampai berakibat fatal, yaitu kematian.

    3. Pewarna Textil
    Selain Formalin dan Boraks, beberapa jenis bahan makanan yang diuji BPOM juga mengandung bahan berbahaya seperti pewarna tekstil, kertas dan cat (Rhodamin B), Methanyl yellow, amaranth.

    4. Pewarna Makanan (Biru, Merah, Hijau, Kuning)
    Banyak pewarna makanan telah dilarang oleh FDA, tetapi beberapa masih dapat ditemukan dalam makanan yang memerlukan warna tertentu. Pewarna buatan sudah terbukti menyebabkan kanker.

    BalasHapus
  48. Tuliskan dan jelaskan bahaya dari bahan-bahan pengawet makanan yang dilarang beredar di pasaran!

    1. Formalin
    Zat ini biasanya digunakan untuk pengawet preparat biologi atau digunakan sebagai pengawet mayat, tetapi sebagian orang yang tidak berperikemanusiaan, biasanya menggunakan zat ini sebagai pengawet tahu, mie basah dan ikan segar. Zat ini sangat berbahaya jika sampai tertelan. Kulit yang terkena formalin akan terasa terbakar, bahkan menyebabkan pendarahan. Di dalam tubuh, formalin bisa menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limfa dan system syaraf pusat.

    2. Boraks
    Borak digunakan untuk industry non pangan (bukan untuk bahan pangan) seperti dalam pembuatan gelas, industry kertas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks digunakan secara illegal dalam industry makanan bakso dan kerupuk, karena mampu memberi efek bagus pada tekstur makanan. Bakso dengan boraks menjadi kenyal, renyah, dan tahan lama. Kerupuk dengan boraks pun lebih renyak dan empuk.

    Jika boraks termakan oleh tubuh dalam kadar tertentu, maka dapat menimbulkan sejumlah efek samping bagi kesehatan, antara lain:
    - Gangguan pada system syaraf, ginjal, hati dan kulit
    - Gejala pendarahan di lambung dan gangguan stimulasi saraf pusat.
    - Terjadi komplikasi pada otak dan hati
    - Menyebabkan kematian, jika ginjal mengandung boraks sebanyak 3 – 6 gram.

    3. Sodium Nitrite
    Natrium nitrit merupakan zat tambahan pangan yang digunakan sebagai pengawet pada pengolahan daging. Natrium nitrit sangat penting dalam mencegah pembusukan terutama untuk keperluan penyimpanan, transportasi dan ditribusi produk-produk daging. Natrium nitrit juga berfungsi sebagai bahan pembentuk faktor-faktor sensori yaitu warna, aroma, dan cita rasa. Oleh karena itu dalam industri makanan kaleng penggunaan zat pengawet ini sangat penting karena dapat menyebabkan warna daging olahannya menjadi merah atau pink dan nampak segar sehingga produk olahan daging tersebut disukai oleh konsumen.

    Menurut peraturan menteri kesehatan RI nomor 722/Menkes/Per/IX/88 tentang bahan tambahan makanan menyatakan bahwa kadar nitrit yang diijinkan pada produk akhir daging proses adalah 200 ppm. Sedangkan USDA (United States Departement Of Agriculture) membatasi penggunaan maksimum nitrit sebagai garam sodium atau potasium yaitu 239,7 g/100 L larutan garam, 62,8 g/100 kg daging untuk daging curing kering atau 15,7 g/100 kg daging cacahan untuk sosis.

    Menurut beberapa ahli kimia nitrit yang masuk ke dalam tubuh melalui bahan pengawet makanan akan bereaksi dengan amino dalam reaksi yang sangat lambat membentuk berbagai jenis nitrosamin yang kebanyakan bersifat karsinogenik kuat. Hasil penelitian Magee dan Barnes (1954) menunjukkan bahwa nitrosodimetilamin merupakan senyawa racun bagi hati yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan hati pada beberapa presies hewan termasuk manusia. Penelitian lebih lanjut menunjukkan nitrisodimetilamin juga merupakan kasinogen kuat, yang dapat menimbulkan tumor terutama pada hati dan ginjal.

    4. BHA and BHT
    BHA dan BHT merupakan zat antioksidan (anti oksidasi) yang ditambahkan pada minyak atau lemak agar tidak menjadi tengik. Zat antioksidan itu merupakan zat yang akan mencegah asam lemak tak jenuh yang terdapat pada minyak atau lemak agar tidak teroksidasi oleh cahaya, udara, dan bakteri. Hasil oksidasi lemak pada makanan ternyata mempunyai dampak besar terhadap kesehatan manusia yang mengkonsumsinya. Maka dari itu, diperlukan antioksidan yang dapat mencegah terjadinya oksidasi makanan. Selain untuk minyak goreng zat ini juga digunakan sebagai zat tambahan Mentega, keripik, bir, sereal, potato chip,dan permen karet.

    Pada kadar yang aman zat ini tidak berbahaya meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukannya. Penggunaan yang melebihi batas maksimal disinyalir dapat menambah risiko kanker, memperlambat pertumbuhan, dan gangguan hati.

    BalasHapus
  49. 1. Formalin
    Digunakan sebagai desinfektan, antiseptik, pemghilang bau, fiksasi jaringan, dan fumigan serta juga dipakai pada industri tekstil dan kayu lapis. Bahaya penggunaan formalin dalam jangka panjang ialah dapat memicu timbulnya perkembangan sel kanker, iritasi pada saluran pernafasan, reaksi alergi, dan luka bakar.
    2. Boraks
    Boraks adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal, serta merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat. Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida Boraks atau asam boraks dan biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen, mengurangi kesadahan air dan antiseptik.
    3. Nitrosamin
    Sodium nitrit adalah bahan kristal yang tak berwama atau sedikit semu kuning. Ia dapat berbentuk sebagai bubuk, butir-butir atau bongkahan dan tidak berbau. Garam ini sangat digemari, antara lain untuk mempertahankan warna asli daging serta memberikan aroma yang khas seperti sosis, keju, kornet, dendeng, ham, dan lain-lain. Untuk pembuatan keju dianjurkan supaya kandungan sodium nitrit tidak melampaui 50 ppm, sedangkan untuk bahan pengawet daging dan pemberi aroma yang khas bervariasi antara 150 – 500 ppm. Sodium nitrit adalah precursor dari nitrosamines, dan nitrosammes sudah dibuktikan bersifat karsinogenik pada berbagai jenis hewan percobaan. Oleh karena itu, pemakaian sodium nitrit harus hati-hati dan tidak boleh melampaui 500 ppm. Makanan bayi sama sekali dilarang mengandung sodium nitrit.
    4. Zat Pewarna Sintetis
    Dari hasil pengamatan di pasar-pasar ditemukan 5 zat pewarna sintetis yang paling banyak digemari di Indonesia adalah warna merah, kuning, jingga, hijau dan coklat. Dua dari lima zat pewarna tersebut, yaitu merah dan kuning adalah Rhodamine-B dan metanil yellow. Kedua zat pewarna ini termasuk golongan zat pewarna industri untuk mewarnai kertas, tekstil, cat, kulit dsb. dan bukan untuk makanan dan minuman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kedua zat warna tersebut kepada tikus dan mencit mengakibatkan limfoma. Selain itu, boraks, juga merupakan zat pewarna favorit yang sering digunakan oleh produsen makanan.

    BalasHapus
  50. EFRIDAYATI/NPM 13410034P

    Beberapa bahan pengawet dan bahayanya dalam makanan:
    1. FORMALIN
    Akut (efek pada kesehatan manusia terlihat langsung), Bila terhirup akan terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk. Kerusakan jaringan dan luka pada saluran pernafasan seperti radang paru dan pembengkakan paru. Tanda-tanda lainnya meliputi bersin, radang tekak, radang tenggorokan, sakit dada, yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual dan muntah. Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian. Bila terkena kulit akan menimbulkan perubahan warna, yakni kulit menjadi merah, mengeras, mati rasa dan ada rasa terbakar. Bila terkena mata akan menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah, rasanya sakit, gata-gatal, penglihatan kabur dan mengeluarkan air mata. Bila merupakan bahan berkonsentrasi tinggi maka formalin dapat menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada lensa mata. Apabila tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi (tekanan darah rendah), kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.
    Efek Kronik (setelah terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang).apabila terhirup dalam jangka waktu lama maka akan menimbulkan sakit kepala, gangguan sakit kepala, gangguan pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal dan sensitasi pada paru. Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah, keseimbangan terganggu, kehilangan konsentrasi dan daya ingat berkurang. Gangguan haid dan kemandulan pada perempuan. Kanker pada hidung, rongga hidung, mulut, tenggorokan, paru dan otak. Apabila terkena kulit, kulit terasa panas, mati rasa, gatal-gatal serta memerah, kerusakan pada jari tangan, pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit, dan terjadi radang kulit yang menimbulkan gelembung.jika terkena mata, yang paling berbahaya adalah terjadinya radang selaput mata. Jika tertelan akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah dan kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu badan dan rasa gatal di dada.

    2. Boraks
    Jika terhirup Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernapas, napas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru. Jika terkena kulit Kemerahan, gatal, kulit terbakar. Jika terkena mata
    Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan. Jika tertelan Mual, muntah, perut perih, dalam jumlah banyak menyebabkan kurang darah, muntah darah, mati.

    3. Bleng
    Mengkonsumsi makanan berboraks dalam jumlah berlebihan akan menyebabkan gangguan otak, hati, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian.

    BalasHapus
  51. Pewarna Textil
    Selain Formalin dan Boraks, bebrapa jenis bahan makanan yang diuji BPOM juga mengandung bahan berbahaya seperti pewarna tekstil, kertas dan cat (Rhodamin B), Methanyl yellow, amaranth.- Boraks
    Borak digunakan untuk industry non pangan (bukan untuk bahan pangan) seperti dalam pembuatan gelas, industry kertas, pengawet kayu, dan keramik.

    Boraks digunakan secara illegal dalam industry makanan bakso dan kerupuk, karena mampu memberi efek bagus pada tekstur makanan. Bakso dengan boraks menjadi kenyal, renyah, dan tahan lama. Kerupuk dengan boraks pun lebih renyak dan empuk.

    Formalin merupakan bahan kimia dalam industry kayu lapis dan digunakan sebagai bahan desinfektan pada rumah sakit. Formalin digunakan secara illegal untuk bahan pengawet sebagai pengawet mie basah, tahu, ikan, daging.
    Bahayanya : Kulit yang terkena formalin akan terasa terbakar, menyebabkan perdarahan, di dalam tubuh menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limfa, dan system syaraf pusat.

    BalasHapus
  52. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  53. 1. Tuliskan dan jelaskan bahaya dari bahan-bahan pengawet makanan yang dilarang beredar di pasaran!
    Seperti yang kita ketahui banyak sekali bahan pengawet yang digunakan oleh para pedagang makanan, seperti formalin, boraks, bleng, dan masih banyak lagi
    Adapun dari masing-masin g bahan pengawet tersebut adalah :
    a. Dampak formalin pada kesehatan manusia, dapat bersifat akut dan kronik:
    ~Bila terhirup akan terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk. Kerusakan jaringan dan luka pada saluran pernafasan seperti radang paru dan pembengkakan paru. Tanda-tanda lainnya meliputi bersin, radang tekak, radang tenggorokan, sakit dada, yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual dan muntah. Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.
    ~ Bila terkena kulit akan menimbulkan perubahan warna, yakni kulit menjadi merah, mengeras, mati rasa dan ada rasa terbakar.
    ~ Bila terkena mata akan menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah, rasanya sakit, gata-gatal, penglihatan kabur dan mengeluarkan air mata. Bila merupakan bahan berkonsentrasi tinggi maka formalin dapat menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada lensa mata.
    ~ Apabila tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi (tekanan darah rendah), kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.
    ~ Apabila terhirup dalam jangka waktu lama maka akan menimbulkan sakit kepala, gangguan sakit kepala, gangguan pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal dan sensitasi pada paru. Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah, keseimbangan terganggu, kehilangan konsentrasi dan daya ingat berkurang. Gangguan haid dan kemandulan pada perempuan. Kanker pada hidung, rongga hidung, mulut, tenggorokan, paru dan otak.
    b. Boraks
    ~ Jika terhirup rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernapas, napas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.
    ~ Jika terkena kulit akan timbul kemerahan, gatal, kulit terbakar.
    ~ Jika terkena mata terjadi kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan.
    ~ Jika tertelan akan terjadi mual, muntah, perut perih, dalam jumlah banyak menyebabkan kurang darah, muntah darah, mati.
    c. Bleng
    Seperti yang diketahui bleng adalah bentuk tidak murni dari boraks yang merupakan campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang dipakai dalam pembuatan beberapa makanan tradisional, seperti karak dan gendar. dan jika bahan pengawet ini dikonsumsi berlebihan akan menyebabkan gangguan otak, hati, dan ginjal. anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian.

    BalasHapus
  54. 1. Formalin, bahayanya : Kulit yang terkena formalin akan terasa terbakar, menyebabkan perdarahan, di dalam tubuh menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limfa, dan system syaraf pusat.

    2. Boraks, bahayanya : gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal, dalam jumlah besar bisa
    mematikan, koma, depresi, kerusakan ginjal.

    3. Rhodamin B, bahayanya : Gangguan pencernaan berupa iritasi lambung dan kanker hati

    4. Metanil Yellow, bahayanya : Gangguan pencernaan berupa iritasi lambung dan kanker hati

    5. Sakarin, bahayanya : Sakarin yang mengendap bdalam ginjal memicu pertumbuhan kanker mukosa kandung kemih.

    6. Siklamat, bahayanya : Pecahnya sel kromosom dalam medium biakan sel leukosit

    7. Monosodium Glutamat (MSG)/Penyedap rasa, bahayanya : Degenerasi dan nekrosi sel-sl neuron, sel-sel syaraf lapisan dalam retina, bahkan menyebabkan mutasi sel, dan mengakibatkan kanker kolon dan hati, meningkatkan resiko kanker ginjal, kanker otak, dan merusak jaringan lemak.

    BalasHapus
  55. 1. Formalin
    Dampak formalin pada kesehatan manusia, dapat bersifat akut dan kronik:
    a. Akut (efek pada kesehatan manusia terlihat langsung).
    1) Bila terhirup akan terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk. Kerusakan jaringan dan luka pada saluran pernafasan seperti radang paru dan pembengkakan paru. Tanda-tanda lainnya meliputi bersin, radang tekak, radang tenggorokan, sakit dada, yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual dan muntah. Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.
    2) Bila terkena kulit akan menimbulkan perubahan warna, yakni kulit menjadi merah, mengeras, mati rasa dan ada rasa terbakar.
    3) Bila terkena mata akan menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah, rasanya sakit, gata-gatal, penglihatan kabur dan mengeluarkan air mata. Bila merupakan bahan berkonsentrasi tinggi maka formalin dapat menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada lensa mata.
    4) Apabila tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi (tekanan darah rendah), kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.
    b. Kronik (setelah terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang).
    1) Apabila terhirup dalam jangka waktu lama maka akan menimbulkan sakit kepala, gangguan sakit kepala, gangguan pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal dan sensitasi pada paru. Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah, keseimbangan terganggu, kehilangan konsentrasi dan daya ingat berkurang. Gangguan haid dan kemandulan pada perempuan. Kanker pada hidung, rongga hidung, mulut, tenggorokan, paru dan otak.
    2) Apabila terkena kulit, kulit terasa panas, mati rasa, gatal-gatal serta memerah, kerusakan pada jari tangan, pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit, dan terjadi radang kulit yang menimbulkan gelembung.
    3) Jika terkena mata, yang paling berbahaya adalah terjadinya radang selaput mata.
    4) Jika tertelan akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah dan kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu badan dan rasa gatal di dada.

    2. Boraks
    -Jika terhirup
    Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernapas, napas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.

    -Jika terkena kulit
    Kemerahan, gatal, kulit terbakar.

    -Jika terkena mata
    Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan.

    -Jika tertelan
    Mual, muntah, perut perih, dalam jumlah banyak menyebabkan kurang darah, muntah darah, mati.
    Bleng
    Mengkonsumsi makanan berboraks dalam jumlah berlebihan akan menyebabkan gangguan otak,hati, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin),koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian. Batas aman/legal penggunaan boraks dalam makanan adalah 1 gram / 1 kg pangan

    BalasHapus